Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

RESPON PERTUMBUHAN TANAMAN KANGKUNG DARAT(Ipomoea reptans Poir) TERHADAP PUPUK BIOBOOST DAN PUPUK ZA Bejo Suroso; Novi Eko Rivo Antoni
AGRITROP Vol 14, No 1 (2016): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agr.v14i1.417

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan upaya untuk meningkatkan produksi kangkung darat (Ipomoea reptans Poir). Tumbuh tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan mengamati kebutuhan dan perawatan intensif berkembang. Salah satu cara penting bahwa fertilisasi pemeliharaan. Tujuan dari belajar untuk mengetahui pengaruh pupuk dan pupuk kandang Bioboost ZA terhadap pertumbuhan dan produksi selada darat. Penelitian dilakukan di Desa Lempeni, Kecamatan Tempeh, Lumajang pada 8 Juli 2015 sampai dengan 19 Agustus 2015. Metode penelitian dilaksanakan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi Bioboost pupuk terdiri dari: tanpa pupuk Bioboost 0 ml / l air, konsentrasi pupuk Bioboost dari 2 ml / l air, konsentrasi pupuk Bioboost dari 4 ml / l air dan Bioboost pupuk konsentrasi 6 ml / l air. Faktor kedua terdiri dari: tanpa ZA 0 g, 7,5 g dosis ZA, ZA dosis 15 g dan 22,5 dosis g ZA. Setiap kombinasi perlakuan diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pupuk Bioboost menunjukkan secara signifikan berbeda tanggapan dan sangat signifikan untuk tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun, diameter dan volume akar batang. Untuk ZA menunjukkan respon yang sama. Namun, interaksi pupuk ZA Bioboost tidak menunjukkan respon terhadap kangkung darat (Ipomoea reptans Poir).
RESPON BENIH CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) KADALUARSA PADA LAMA PERENDAMAN AIR KELAPA MUDA TERHADAP VIABILITAS, VIGOR DAN PERTUMBUHAN BIBIT Ernawati Ernawati; Pudji Rahardjo; Bejo Suroso
AGRITROP Vol 15, No 1 (2017): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agr.v15i1.794

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (   BP3K   )   Kecamatan   Mlandingan,   Desa   Selomukti   Kecamatan   Mlandingan Kabupaten  Situbondo.  Penelitian  dilakukan  mulai  tanggal  13  Mei  2016  sampai dengan 2 Juli 2016. Tujuan dari penelitan ini adalah mengetahui respon lama perendaman dengan air kelapa muda terhadap viabilitas, vigor dan pertumbuhan bibit cabai  merah  (Capsicum  annuum  L.)  kadaluarsa,  dan  untuk  mengetahui  efisiensi waktu   perendaman   dengan   air   kelapa   muda   terhadap   viabilitas,   vigor   dan pertumbuhan bibit cabai merah (Capsicum annuum L.) kadaluarsa. Metode percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan apabila terdapat hasil yang signifikan dilakukan pengujian uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Perlakuan lama perendaman dalam air kelapa muda dengan konsentrasi 15% terdiri dari 6 perlakuan. Perlakuan  yang diberikan  adalah  lama  perendaman  benih  yaitu L1  (0 jam,Benih kadaluarsa); L2 (0 jam, Benih tidak kadaluarsa); L3 (L1 , 6 jam); L4 (L1 , 12 jam); L5 (L1 , 18 jam); L6(L1 , 24 jam).  Setiap perlakuan diulang (4)  empat kali. Parameter yang diamati meliputi : kecepatan tumbuh kecambah, persentase daya berkecambah, tinggi bibit, jumlah daun bibit, panjang akar bibit, berat basah, dan berat kering bibit. Hasil penelitian menunjukkan Lama perendaman dengan air kelapa muda menunjukkan hasil yang tidak berpengaruh terhadap variabel pengamatan persentase daya  kecambah,  jumlah  daun  dan  panjang  akar,  serta  menunjukkan  hasil  yang berbeda nyata pada variabel pengamatan kecepatan tumbuh, tinggi bibit, berat basah dan  berat  kering  bibit  cabai  merah.  Perlakuan  L3  menunjukkan  efesiensi  waktu terbaik pada semua variabel pengamatan, namun secara analisis uji lanjut BNT antara perlakuan L2, L3 dan L4 tersebut menunjukkan hasil yang berbeda tidak nyata / non significant (ns).Kata kunci: benih cabai merah kadaluarsa, bibit, viabilitas dan vigor benih.
EKSPLORASI DAN KARAKTERISASI BUAH SPESIES KERABAT MANGGA DI SITUBONDO [ EXPLORATION ANDCHARACTERIZATION OF RELATIVES MANGO FRUIT SPECIES IN SITUBONDO ] Muhammad Chabib Ichsan; Bejo Suroso
AGRITROP Vol 12, No 1 (2014): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agr.v12i1.696

Abstract

Eksplorasi relatif spesies mangga (Mangifera indica L.), yaitu Hambawang (MangiferafoetidaL), Putaran (Mangiferasp.),  Kasturi (Mangga casturiD.), dan Gandria (Boueamacropylla Griff) dilakukan diempat perkebunan di Kabupaten Situbondo Jawa Timur pada bulan April 2013 sampai dengan Januari 2014. Perbedaan antara accesions yang ditandai dengan jenis buah, bentuk, tekstur kulit, panjang buah, warna kulit, tekstur daging, warna daging dan rasa. Musim berbuah dan hasil antara mangga relatif spesies yang berbeda. Hasil karakterisasi dapat digunakan sebagai bahan dalam pemuliaan mangga. Kata kunci : Eksplorasi, spesies kerabat mangga, karakterisasi.
RESPONS KEDELAI TERHADAP PEMBUANGAN DAUN TEBU DAN PENYIANGAN GULMA PADA SISTEM TUMPANGSARI TEBU- KEDELAI DI LAHAN TEBU [RESPONSE OF SOYBEAN TO REMOVAL OF SUGER CANE LEAVES AND WEEDING IN SUGER CANE-SOYBEAN ITERCROPPING SYSTEM IN SUGAR CANE AREA] Zainul Arofik; Iskandar Umarie; Bejo Suroso
AGRITROP Vol 12, No 2 (2014): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agr.v12i2.710

Abstract

Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembuangan daun tebu dan frekuensi penyiangan terhadap pertumbuhan dan  hasil tanaman   kedelai pada sistem budidaya tumpang sari  tebu dan kedelai  telah dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jember, dengan ketinggian tempat89 m dpl, pada tanggal 11 Februari 2014 sampai dengan tanggal 27 Mei 2014. Penelitian menggunakan RancanganAcak Kelompok dengan perlakuan penyiangan tanaman 2 minggu setelah tanam kedelai, penyiangan tanaman 2 dan4 minggu setelah tanam kedelai, dan penyiangan tanaman  2, 4, dan 6 minggu setelah tanam kedelai. Pengklentekan daun tebu 3  minggu setelah tanam kedelai, pengklentekan daun tebu 3  dan 6  minggu setelah tanam kedelai, pengklentekan daun tebu 3, 6, dan 9 minggu setelah tanam kedelai, serta pengklentekan daun tebu 3, 6, 9, dan 12 minggu setelah tanam kedelai. Kombinasi perlakuan diulang sebanyak tiga kali pada jarak tanam yang berbeda yaitu:10 cm x 20 cm, 20 cm x 20 cm, dan 30 cm x 20 cm. Perlakuan pengklentekan daun tebu tidak menunjukkanpengaruh yang  nyata pada semua parameter yang diamati, begitu juga dengan perlakuan penyiangan.  Namun pada ulangan jarak tanam menunjukkan pengaruh yang nyata pada tinggi tanaman dan umur berbung kedelai, berbeda sangat nyata pada jumlah cabang, jumlah buku subur, jumlah biji pertanaman, dan berat biji per tanaman, tetapi tidak berpengaruh nyata pada umur panen dan berat 100 biji tanaman kedelai. Kata kunci : Tumpangsari, tebu, kedelai
POTENSI HASIL DAN KONTRIBUSI SIFAT AGRONOMI TERHADAP HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merril) PADA SISTEM PERTANAMAN MONOKULTUR Bejo Suroso; Ahmad Jaqfar Sodik
AGRITROP Vol 14, No 2 (2016): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agr.v14i2.427

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sepuluhvarietas kedelai yang mempunyai potensi hasilyang baik padasistem pertanaman monokultur, untuk mengetahui hubungan antar komponen hasil sepuluh varietas tanaman kedelai pada system pertanaman monokultur dan untuk mengetahui hubungan komponen hasil sepuluh varietas tanaman kedelai yang mana mempengaruhi hasil pada sitem pertanaman monokultur. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jember dari bulan November 2015 sampai bulan Februari 2016 dengan ketinggian ± 89 meter diatas permukaan laut. Materi tanaman berupa 10 varietas kedelai yaitu Gepak Kuning, Gema, Agromulyo, Anjasmoro, Wilis, Kaba, Sinabung, Tanggamus, Dering-1 dan Burangrang yang ditanam dilapangan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap dengan tiga ulangan. Hasil analisis ragam tinggi tanaman, umur berbunga, luas daun, luas daun spesifik, jumlah buku, umur panen, jumlah cabang produktif, jumlah cabang, jumlah polong, jumlah biji, bobotbiji, berat 100 biji, indeks bobot kering biji dan indeks panen menunjukkan bahwa da perbedaan yang nyata pada semua komponen hasil, kecuali pada luas daun dan jumlah cabang. Dan pada analisis varian menunjukkan menunjukkan karakter biomasa jumlah cabang produktif, jumlah polong per tanaman, jumlah biji per tanaman, bobot biji, indeks bobot kering biji,dan berat 100 biji mempunyai varian genetik yang luas, dari semua karakter biomas yang dievaluasi mempunyai nilai heritabilitas yang tinggi adalah tinggi tanaman, umur berbunga, luas daun spesifik, jumlah buku, umur panen, jumlah cabang produktif, jumlah polong, jumlah biji, bobot biji, berat 100 biji, dan indeks panen, serta pada karakter biomas jumlah polong per tanaman, jumlah biji per tanaman, berat 100 biji dan bobot biji per tanaman, mempunyai nilai duga kemajuan genetik yang luas. Seleksi dapat diterapkan pada karakter biomas jumlah polong per tanaman, jumlah biji per tanaman, bobot biji per tanaman, dan berat 100 biji. Di antara komponen hasil yang diamati, luas daun spesifik, jumlah polong dan jumlah biji menunjukkan korelasi positif sangat nyata dengan bobot biji, serta komponen hasil tinggi tanaman, umur berbunga, luas daun, jumlah buku, jumlah cabang produktif, jumlah cabang, indeks bobot kering biji dan indeks panen menunjukkan korelasi positif tidak nyata dengan bobot biji dan komponen hasil umur panen dan berat 100 biji berkorelasi negative tidak nyata dengan bobot biji.
Pengaruh ZPT Alami dan Komposisi Media Terhadap Pertumbuhan Stek Puring (Codiaeum variegatum) Bagus Tripama; Ahmad Rizki Junaedi; Hidayah Murtiyaningsih; Bejo Suroso; Laras Sekar Arum
BIOSAPPHIRE: Jurnal Biologi dan Diversitas Vol. 1 No. 2 (2022): BIOSAPPHIRE
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UNIPAR JEMBER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/biosapphire.v1i2.699

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan stek tanaman puring pada beberapa zat pengatur tumbuh alami dan macam komposisi media. Rancangan yang digunakan RAK faktorial dengan 2 faktor dan 3 kali ulangan meliputi : faktor pertama ZPT alami (T) yaitu T0 (tanpa ZPT), T1 (ekstrak daun kelor 30%), T2 (ekstrak taoge kacang hijau 60%), dan T3 (ekstrak bawang merah 75%), sedangkan faktor kedua komposisi media (M) terdiri dari M0 (tanah), M1 (tanah + arang sekam 1 : 1), M2 (tanah + cocopeat 1 : 1), M3 (tanah + kompos daun bambu 1 : 1). Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan T berpengaruh sangat nyata terhadap parameter persentase stek bertunas berakar, total persentase stek bertunas tak berakar, panjang tunas 4, 6 dan 8 mst, panjang akar, jumlah akar dan volume akar. Serta berpengaruh nyata terhadap jumlah tunas 6 mst, sedangkan terhadap persentase stek hidup, persentase stek bertunas, dan jumlah tunas 4 dan 8 mst berpengaruh tidak nyata. Perlakuan M berpengaruh sangat nyata terhadap parameter persentase stek bertunas berakar dan tak berakar, jumlah akar, dan volume akar, serta berpengaruh nyata terhadap panjang tunas umur 4 mst, jumlah tunas 6 dan 8 mst dan panjang akar, sedangkan terhadap persentase stek hidup, persentase stek bertunas, panjang tunas 6 dan 8 mst, dan jumlah tunas 4 mst berpengaruh tidak nyata. Adapun interaksi antara T×M berbeda tidak nyata terhadap semua parameter pengamatan, kecuali persentase stek bertunas berakar dan tak berakar berbeda sangat nyata. Secara keseluruhan zat pengatur tumbuh alami ekstrak daun kelor (T1) dan komposisi media tanah + arang sekam (M1) menunjukkan yang terbaik
Observasi Pematahan Dormansi Benih Padi Berbagai Varietas di UPT. Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilker V Jember Annisa, Nuur; Bejo Suroso; Insan Wijaya
Callus: Journal of Agrotechnology Science Vol. 2 No. 4 (2024): Desember
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/callus.v2i4.3745

Abstract

Penyediaan benih padi dengan mutu tinggi, menghadapi suatu tantangan yaitu sifat dormansi pada benih padi itu sendiri, yang menjadi penghambat dalam perkecambahan. Proses after ripening adalah waktu yang dibutuhkan benih untuk berkecambah, kondisi ini apabila dibiarkan akan menimbulkan masalah dalam penyediaan kebutuhan benih padi dalam jumlah yang banyak bagi petani diwaktu yang tepat, sehingga diperlukan teknik efektif untuk mengatasi masalah dormansi. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui adanya pengaruh metode pematahan dormansi terhadap dormansi benih padi, mengetahui adanya pengaruh berbagai varietas padi terhadap dormansi benih padi, mengetahui adanya interaksi antara metode pematahan dormansi dan berbagai varietas padi terhadap dormansi benih padi. Penelitian ini dilakukan menggunakan rancangan percobaan berupa Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari dua fakor yaitu faktor metode pematahan dormansi dengan 3 taraf yaitu tanpa metode pematahan dormansi (D1) sebagai kontrol, perendaman KNO3 3% selama 24 jam (D2), perendaman KNO3 3% selama 48 jam (D3) dan faktor varietas benih padi dengan 3 taraf yaitu benih padi varietas Mantap (V1), benih padi varietas Inpari 48 (V2), dan benih padi varietas M70D (V3). Variabel pengamatan dalam penelitian ini meliputi kadar air benih, daya berkecambah, intensitas dormansi, persistensi dormansi. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan pematahan dormansi pada parameter kadar air benih dan intensitas dormansi memberikan hasil terbaik ditunjukkan pada perlakuan perendaman KNO3 3% selama 48 jam. Perlakuan varietas benih padi terbaik ditunjukkan oleh varietas padi M70D pada parameter kadar air benih, intensitas dormansi, dan daya berkecambah benih. Interaksi perlakuan pematahan dormansi dan jenis varietas memberikan hasil terbaik ditunjukkan pada perlakuan perendaman KNO3 3% selama 48 jam dan benih padi varietas M70D pada variabel kadar air benih, intensitas dormansi, dan daya berkecambah.