ABSTRAK Polusi suara atau bising adalah salah satu isu lingkungan yang terjadi di wilayah perkotaan. Perancangan kota yang tidak atau kurang mengikuti kaedah-kaedah perancangan kota akan memberikan efek bising yang semakin meningkat sejalan dengan peningkatan kegiatan transportasi. Bising merupakan bunyi yang terjadi dalam waktu dan lama tertentu namun suaranya tidak diinginkan karena mengganggu konsentrasi dalam kegiatan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebisingan lalu lintas dengan beberapa faktor seperti volume kendaraan (X1), kecepatan rata-rata lalu lintas arah a (X2), kecepatan rata-rata lalu lintas arah b (X3), persentase kendaraan berat (X4), jarak pengukuran (X5) dan elevasi pemasangan alat (X6) dengan menggunakan Sound Level Meter dan hasil pengukuran dianalisa dengan menggunakan metode analisa regresi linier dengan bantuan program SPSS. Penelitian dilaksanakan pada 2 (dua) lokasi yang berbeda yaitu Perguruan Parulian 3 Jl.Sisingamangaraja No.44 dan SMPN 7 Jl.H.Adam Malik No.12. Dari hasil pengukuran diperoleh tingkat kebisingan lalu lintas pada masing-masing lokasi penelitian pada jarak 5-15 meter dari bahu jalan raya berkisar antara 59,6 dBA – 77,8 dBA untuk SMPN 7 dan 69,8 dBA – 83,0 dBA untuk Perguruan Parulian 3. Nilai tingkat kebisingan dari kedua lokasi pengukuran tersebut telah melewati ambang batas baku tingkat kebisingan yang ditetapkan oleh Menteri Negara Lingkungan Hidup 1996 untuk kawasan sekolah sebesar 55 dB. Model persamaan dari hasil analisis regresi linier pada SMPN 7 diperoleh persamaan Y = 38,663 + 0,009 X1 - 0,473 X6 sedangkan pada Perguruan Parulian 3 diperoleh persamaan Y = 80,063 – 0,572 X6. Kata Kunci : Kebisingan lalu lintas, analisa regresi linier