Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Gambaran Titer CRP Pada Demam Akut Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) Dan Demam Tifoid Pada Usia 3 Tahun Periode Januari 2017-Juni 2018 Di Rumah Sakit Hermina Kemayoran Sumiati Bedah; Mahmudah Mahmudah; Utami Putri
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol 5, No 2 (2019): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v5i2.345

Abstract

Penyakit infeksi Demam Berdarah Dengue (DBD) dan demam tifoid masih menjadi permasalah kesehatan di Indonesia.Dalam mendiagnosis penyakit infeksi DBD dan infeksi demam tifoid, kedua penyakit infeksi tersebut memiliki gejala-gejala yang hampir sama pada demam hari ke 3 sehingga akan merasa sulit dalam membedakannya.C Reactive Protein merupakan protein fase akut yang dibentuk di hati (oleh sel hepatosit) akibat adanya proses peradangan atau infeksi. Oleh karena itu CRP Kuantitatif sangat baik untuk menilai aktivitas penyakit dalam keadaan demam akut. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran kadar CRP Kuantitatif pada demam akut karena infeksi DBD dan infeksi demam tifoid di Rumah Sakit Hermina Kemayoran pada usia 3 tahun.Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data sekunder pada 50 data pasien infeksi DBD dan 50 data pasien infeksi demam tifoid. Alat yang digunakan adalah menggunakan alat Nycocard Reader II dengan metode Sandwich Immunometri. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan prevalensi pasien terinfeksi DBD (34%), sedangkan prevalensi pasien terinfeksi demam tifoid (80%).Hal ini dapat disimpulkan bahwa titer CRP Kuantitatif pada infeksi DBD dan infeksi demam tifoid terdapat perbedaan rata-rata yang bermakna di Rumah Sakit Hermina Kemayoran. Disarankan kepada para klinisi pemeriksaan CRP Kuantitatif agar dapat digunakan sebagai alat bantu penunjang diagnostik pada pasien demam akut. Kata Kunci                  : CRP, Dengue, Demam Tifoid
Gambaran Hasil C – Reactive Protein (CRP) Pada Neonatus Yang Diduga Sepsis Di Rsab Harapan Kita Jakarta Barat Prima Nanda Fauziah; Mahmudah Mahmudah; Januar Rhamadani
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol 6, No 2 (2020): Anakes:Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v6i2.376

Abstract

sempurna. Sepsis merupakan keadaan yang serius tetapi jarang menular karena disebabkan oleh bakteriB Stertococcus, Escherichia coli, Liseria, Klebsiella, Enterobacter, Hinfluenza. Hal ini terjadi apabila bakteri mengeluarkan toksin yang menyebabkan sistem imun tubuh melawan organ dan jaringan tubuh sendiri. Tanda-tanda sepsis pada neonatus sulit dinilai sehingga peranan laboratorium sangat penting untuk menegakkan diagnosis sepsis. Sehingga perlu pemeriksaan penunjang menggunakan C-Reactive protein. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran pemeriksaan CRP yang diduga sepsis  pada neonatus di RSAB Harapan Kita periode Januari-Desember 2018. Kemungkinan infeksi yang terjadi pada neonatus adalah sepsis neonatorum dan meningitis, aspirasi pneumonia, diare, tetanus neonatorum. Setelah dilakukan penelitian terhadap 203 sampel neonatus, Hasil neonatus yang didiagnosa sepsis terdapat pasien laki-laki lebih banyak yaitu 50,4% dari pada perempuan yaitu 39,4%.Didapat hasil CRP normal (3)124 pasien ( 54,9%) sedangkan yang abnormal (3) 79 pasien (35,0%), jumlah pasien yang normal lebih banyak yaitu124 pasien (54,9%). Kata Kunci       : Neonatus, sepsis, C-Reactive Protein
Hasil Pemeriksaan Kadar Cd4 Dan TCM Genexpert Mtb Pada Pasien Ko-infeksi TB-HIV Di Rsud Budhi Asih Jakarta Prima Nanda Fauziah; Mahmudah Mahmudah; Aruna Gamarani
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol 6, No 2 (2020): Anakes:Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v6i2.365

Abstract

Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan faktor risiko yang berperan dalam timbulnya infeksi oportunistik karena lemahnya sistem kekebalah tubuh (CD4 menurun) atau kondisi yang melemahkan sistem imun, salah satu Infeksi Oportunistik tersebut adalah Ko-Infeksi TB-HIV.Penelitian ini disusun berdasarkan studi pustaka dan hasil analisis data sekunder terhadap suspek pasien TB-HIV yang melakukan pemeriksaan kadar CD4 dan TCM Genexpert MTB di RSUD Budhi Asih Jakarta sebanyak 150 data periode Januari – April 2019.Berdasarkan hasil data didapatkan sebanyak 56 orang (37,33%) dengan jumlah pasien paling banyak dengan TB-HIV pada rentang usia 26 – 35 tahun. Kadar CD4 rendah didapatkan sebanyak  129 orang (86,0%). Hasil pemeriksaan TCM didapatkan MTB Detected High sebanyak 128 Orang (85,3%). Hal ini menunjukan bahwa responden selain terinfeksi HIV juga mengalami ko-infeksi TB.Apabila Pemeriksaan CD4 dan TCM Genexpert MTB dilakukan bersama maka dapat digunakan untuk mendiagnosa ko-infeksi TB-HIV sehingga penatalaksanaan pengobatan dapat dilakukan lebih tepat. Kata Kunci      :  Ko-infeksi TB-HIV, CD4, TCM