Stroke mengacu kepada setiap gangguan neurologik mendadak yang terjadi akibat terhentinya aliran darah melalui sistem suplai arteri otak. Etiologi utama yang menimbulkan penyumbatan adalah aterosklerosis. LDL sering dihubungkan dengan aterosklerosis. Aterosklerosis ditandai dengan adanya penumpukan plak pada tunika intima pembuluh darah arteri. D-dimer merupakan suatu produk degenerasi fibrin yang menunjukan adanya trombosis ataupun fibrinolisis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan nilai D-dimer dan LDL kolesterol pada penderita Stroke iskemik di RSUD Budhi Asih Jakarta Timur. Desain penelitian ini adalah cross sectional (potong lintang). Sebanyak seratus sepuluh pasien Stroke iskemik fase akut yang diambil menggunakan data sekunder berupa rekam medis di RSUD Budhi Asih Jakarta Timur. Berdasarkan jenis kelamin, didapatkan pria sebesar 56,4% dan wanita sebesar 43,6%. Berdasarkan kelompok usia, persentase tertinggi pada kelompok usia 55-64 tahun sebanyak 35,5%. Berdasarkan nilai normal, kadar LDL abnormal sebanyak 69% dengan D-dimer abnormal sebanyak 77%. Sedangkan kadar LDL normal sebanyak 31% dengan D-dimer normal sebanyak 23%. Berdasarkan uji korelasi Pearson didapatkan hasil signifikansi dengan nilai 0,00 (p0,05) serta nilai r (0,840) yang berarti terdapat hubungan antara kadar LDL kolesterol dengan kadar D-dimer pada pasien Stroke iskemik di RSUD Budhi Asih Jakarta Timur. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan LDL kolesterol dan D-dimer dapat digunakan sebagai penunjang prognosis pada penderita Stroke iskemik.Kata kunci : D-dimer, LDL, Stroke iskemik.