This Author published in this journals
All Journal Jurnal Geografi
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Keadaan Sosial Ekonomi Pengrajin Ikan Asin di Desa Hajoran Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah Sarmindo Simanjuntak; Kamarlin Pinem
JURNAL GEOGRAFI Vol 5, No 2 (2013): JURNAL GEOGRAFI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jg.v5i2.8154

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keadaan sosial ekonomi pengrajin ikan asin di Desa Hajoran Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah. Penelitian ini dilakukan di desa Hajoran dengan populasi sebanyak 46 Pengrajin, sekaligus sampelnya. Data dikumpulkan melalui penyebaran angket, observasi, studi dokumentasi dan dianalisa dengan metode deskriptif kualitatif.            Hasil penelitian ini menunjukkan : 1). Tingkat pendapatan pengrajin ikan asin di Desa Hajoran tergolong cukup, dimana hasil yang ditemukan dilapangan sebanyak 23 responden (50%) sudah memperoleh Rp. 868.000,- – Rp. 1.137.000/orang/bulan sedangkan UMR Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010 sebesar Rp. 965.000,-. Maka dapat dikatakan pendapatan pengrajin desa Hajoran sudah cukup karena sudah melebihi UMR Provinsi Sumatera Utara. 2). Tingkat pendidikan responden pada umumnya sangat rendah, karena sebagian besar dari mereka (47,83%) hanya tamat Sekolah Dasar, (28,26%) SMP, (17,39%) SMA dan hanya (6,52%) yang tamat Perguruan Tinggi sehingga belum mampu menyerap teknologi modern. 3). Tingkat pendidikan anak sudah tergolong sedang, dan hasil yang ditemukan sebagian besar pendidikan anak tamatan SMP dan SMA bahkan sampai tingkat Perguruan Tinggi, sehingga dapat dikatakan kesadaran orang tua akan pendidikan sangat tinggi. 4). Keadaan tempat tinggal/permukiman yang dimiliki masyarakat pengrajin ikan asin cukup baik, bila dilihat  kondisi bangunannya sudah banyak yang memiliki semi permanen dimana lantainya terbuat dari semen, dinding setengah beton dan atap seng yaitu sebanyak (39,14%), status kepemilikan rumah milik sendiri. Fasilitas penerangan menggunakan listrik, sumber air bersih diperoleh dari sumur bor dan PAM, sampah rumah tangga dan tinja/kotoran lainnya dibuang langsung kelaut, sehingga dapat dikatakan kesadaran masyarakat akan kesehatan masih rendah.Kata Kunci : Keadaan sosial ekonomi, pengrajin ikan asin