Husnah Husnah
Pusat Riset Perikanan, Gedung Balitbang KP II Lt. 2, Jl. Pasir Putih II, Ancol Timur-Jakarta Utara, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

“PANGLIMA DANAU” SEBAGAI MODEL PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERIKANAN BERKELANJUTAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI DANAU ANEUK LAOT Rudy Masuswo Purwoko; Husnah Husnah; Aisyah Aisyah; Setiya Tri Haryuni; Kamaluddin Kasim; Eko Prianto
Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia Vol 13, No 1 (2021): (Mei) 2021
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jkpi.13.1.2021.%p

Abstract

Perikanan di perairan daratan bersifat open access di mana setiap orang atau kelompok nelayan memanfaatkan sumberdaya ikan untuk memaksimalkan manfaat ekonomi, namun mengabaikan manfaat ekologi dan sosial. Pemanfaatan perikanan yang demikian dapat memperburuk stok sumberdaya ikan, menjadi tidak berkelanjutan dalam jangka panjang. Pemanfaatan perikanan di Danau Aneuk Laot bersifat rentan sehingga diperlukan model pengelolaan perikanan yang tepat. Kearifan lokal seperti “Panglima Danau” merupakan salah satu model pengelolaan perikanan berbasis komunitas yang dapat digunakan untuk mengatur upaya penangkapan ikan di Danau Aneuk Laot. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui peran Panglima Danau sebagai instrumen pengelolaan sumberdaya perikanan perairan daratan berbasis kearifan lokal di Danau Aneuk Laot Kota Sabang. Berdasarkan hasil wawancara dan literature review, kearifan lokal “Panglima Danau” yang berbasis komunitas menunjukkan performa yang baik menjaga keberlanjutan sumberdaya ikan nila di Danau Aneuk Laot dan mampu meningkatkan pendapatan nelayan lokal. Danau Aneuk Laot memiliki keanekaragaman jenis ikan yang rendah, dan didominasi spesies introduksi. Potensi tangkapan diperkirakan 315 kg/ha/tahun, dengan potensi hasil tangkapan maksimum lestari 33.49 ton/tahun. Upaya pemulihan stok ikan di Aneuk Laot dilakukan oleh nelayan dan pemerintah melalui kegiatan restocking secara regular. Kearifan lokal “Panglima Danau” dinilai berhasil karena dilengkapi dengan aturan pengelolaan yang cukup jelas dalam hal kapan dan bagaimana cara yang baik menangkap ikan, serta adanya denda yang diberikan kepada nelayan yang melanggar kesepakatan bersama. The inland fishery generally practices open access where an individual or a fisher group may extract the resources to maximize the economic rent but disobeying the ecological and social benefits. Extracting the Nile tilapia resources that exceed its Maximum Sustainable Yield may increase the fishers’ income in the short run, but it could also exacerbate those resources; end up in unsustainable stock in the long run. Since Aneuk Laot fishery is vulnerable, its management approach should consider a proper management model. The local wisdom “Panglima Danau” is a well-known local management approach that regulates fishing efforts with community right-based model. This research evaluates the role of the “Panglima Danau” local wisdom by collecting the related information through questionnaires interviews and reviewing the related previous studies and research projects. The results show that Panglima Danau performs well in maintaining the fish stock sustainability while leveraging the local income. We found that Aneuk Laot Lake has low fish species diversity, but abundance in introduced fishes. The potential catch is about 315 kg/ha/year, with a sustainable catch potential is about 33.49 tons/year. The government and fishers restored the fish stock in Lake Aneuk Laot by conducting regular fish stocking. It is concluded that this local wisdom seems to be useful since it is community-based fishery management approached, equipped with clear guidance on when and how to fish and the penalties that might be imposed on the fishers who break the responsibility.