Menstruasi pertama (menarche) menjadi tanda bahwa anak perempuan telah memasuki usia pubertas.Menarche normalnya terjadi pada usia 10 – 16 tahun. Apabila menarche terjadi kurang dari usia10 tahun maka disebut menarche prekoks(menstruasi dini). Salah satu faktor terjadinya menarche prekoks disebabkan oleh stimulus eksternal yang kuat yaitu melalui paparan media massa elektronik berkonten dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan paparan media massa elektronik berkonten dewasa dengan usia menarche prekoks pada remaja putri.Desain penelitian adalah analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Variabel independen adalah paparan media massa eletronik berkonten dewasa. Variabel dependen adalah usia menarche prekoks pada remaja putri. Penelitian dilakukan di SMPN 1 Karangrejo Kabupaten Tulungagung pada 4-7Agustus 2020. Populasi adalahremaja putri kelas VII sejumlah 120. Teknik sampling menggunkan simple random samplingdengan besar sampel 92 responden. Instrumen penelitian adalah kuesioner closed-endedquestions. Analisa uji statistikmenggunakanspearman rank.Dari 9 remaja putri yang mengalami menarche prekoks didapatkan 33,3% terpapar berat media massa elektronik berkonten dewasa, dan 66,7% terpapar terpapar ringan media massa elektronik berkonten dewasa. Hasil ujispearmanrank didapatkan nilai signifikansi 0,007< 0,05dan koefisien korelasi 0,278artinya ada hubungan yang cukup erat antara paparan media massa elektronik berkonten dewasa dengan usia menarche prekoks pada remaja putri.Semakinberat tingkat paparan media massa eletronik berkonten dewasa maka akan semakin banyak remaja putri mengalami menarche prekoks. Dikatakan terpapar berat jika terdapat materi orang dewasa dan materi seks eksplisit seperti menampilkan gambar-gambar alat kelamin, parabaan dada atau alat kelamin, oral seks dan aktivitas seksual (penetrasi).Sedangkan terapapar ringan jika terdapat materi berupa adegan pegangan tangan, pelukan, ciuman bibir, dan juga adegan yang mengesankan terjadinya hubungan seks dan seks simulasi