Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

POLA ASUH ORANGTUA DAN PENGGUNAAN GADGET DALAM PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ANAK SEKOLAH DI TENGAH PANDEMI COVID 19 Fifin Dwi Purwaningtyas; Aironi Zuroidah; Nita Nilam Sari; Nina Permei Sela
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 3, No 1 (2021): Third Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berdasarkan fenomena yang sering terjadi, khususnya di Surabaya, selama ini orang tua jarang memantau penggunaan gadget oleh anak. Umumnya gadget hanya digunakan untuk bermain game dan menonton, sehingga dominasi penggunaan gadget dapat berdampak negatif pada anak. Ditambah dengan penggunaan gadget yang terlalu lama terutama di tengah pandemi covid-19 saat ini, membuat perkembangan psikososial berdampak negatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pola asuh orangtua dan penggunaan gadget terhadap perkembangan psikososial pada anak sekolah. Jenis penelitian  menggunakan  penelitian  kuantitatif.  Dengan  sampel sebanyak 200 orangtua. Hasil penelitian ini bahwa ada pengaruh antara Pola Asuh Orang Tua, Penggunaan Gadget dengan Perkembangan Psikososial, hal ini dapat dilihat bahwa R-hitung (0,854) > dari r-tabel 5% = ( 0,117) adalah signifika, demikian juga  berdasarkan hasil pengujian dengan uji F (secara Simultan)  dengan α = 5 % maka dapat diketahui bahwa Pola Asuh Orang Tua, Penggunaan Gadget dengan Perkembangan Psikosial. Oleh karena F hitung > F Tabel yaitu 239,075 > 2,64 atau statistik uji jatuh pada daerah penolakan H0 maka H0 ditolak dan Hi diterima. Hal ini juga diperkuat dengan tingkat signifikansi 0,00 yang lebih kecil dari 0,05. Dengan demikan dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh antara Pola Asuh Orangtua dan Penggunaan Gadget Terhadap Perkembangan Psikososial di Tengah Pandemi Covid 19 untuk Anak Sekolah.
SELF DEVELOPMENT TRAINING BAGI KARANG TARUNA DESA PENGALANGAN KECAMATAN MENGANTI KABUPATEN GRESIK Firsty Oktaria Grahani; Aironi Zuroida; Nina Permei Sela; Shinta Nuriyah
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 4 (2021): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mewujudkan Pemulihan dan Resiliensi Masya
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (822.001 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v4i0.1322

Abstract

Karang taruna memiliki tugas mengembangkan potensi generasi muda dan masyarakat; berperan aktif dalam pencegahan dan penanggulangan permasalahan sosial melalui rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, dan perlindungan sosial serta program prioritas sosial, bekerjasama dengan pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah kabupaten/ kota, kecamatan, desa atau kelurahan, potensi sumber kesejahteraan sosial, badan usaha, atau masyarakat. Permasalahannya, kurangnya kesadaran akan tanggung jawab sosial dalam antisipasi mencegah berbagai permasalahan sosial; rendahnya kesadaran dalam pengembangan karakter generasi muda yang berpengetahuan, berkepribadian, terampil, cerdas, inovatif dan berkarya; kesulitan dalam mengumpulkan anggota karang taruna. Tujuannya, setiap anggota karang taruna mampu mengidentifikasi, memahami dan mampu mengembangkan potensi diri dan mengimplementasikan dalam kegiatan-kegiatan di karang taruna, anggota karang taruna lebih memahami tentang pengelolaan manajemen organisasi yang efektif dan pola kepemimpinan yang efisien, setiap anggota karang taruna memiliki kepekaan dan kepedulian yang lebih baik dalam menyelesaikan persoalan sosial yang terjadi di sekitarnya serta berkontribusi aktif dalam pengembangan desa. Metode pelaksanaan yang digunakan dalam program pemberdayaan ini, yaitu pelatihan mengenai manajemen organisasi, kepemimpinan, self awareness, pengenalan dan pengembangan diri, dan pengendalian motivasi yang dilakukan secara bertahap. Hasilnya beberapa anggota karang taruna memahami tentang ruang lingkup organisasi karang taruna, menemukan potensi diri yang dimiliki sehingga mampu menyampaikan gagasan terkait pengembangan potensi desanya.