Annisa Rahmita Soemarsono
Mathematics Study Program, Kalimantan Institute of Technology, Balikpapan, East Kalimantan, 76127 Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pelatihan Pembuatan Biobriket Ramah Lingkungan Berbahan Dasar Campuran Limbah Bonggol Jagung/Ampas Kopi/Serbuk Gergaji Kayu Kelompok Masyarakat Petani (GAPOKTAN) KM 12 Balikpapan Utara : Training on Making Biobriquettes Using Corncob/Coffee Ground/Wood Sawdust-based Agriculture Waste for the Farmers Community Group (GAPOKTAN) KM 12 North Balikpapan Annisa Rahmita Soemarsono; Lusi Ernawati; Azmia Rizka Nafisah; Fadhil Muhammad Tarmidzi
Berdikari: Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol. 4 No. 1 (2021): Berdikari: jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia
Publisher : Future Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11594/bjpmi.04.01.01

Abstract

Kebutuhan energi masyarakat yang meningkat tiap tahun masih sangat bergantung kepada energi fosil. Untuk pemenuhan kebutuhan rumah tangga masih mengandalkan minyak tanah dan gas LPG. Salah satu cara mengurangi penggunaan energi fosil adalah dengan menggunakan limbah bonggol jagung hasil kelompok masyarakat petani jagung menjadi biobriket. Biobriket merupakan salah satu sumber energi terbarukan. Limbah bonggol jagung adalah limbah padat dari hasil pertanian dan industri. Limbah bonggol jagung memiliki kandungan selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Kadar selulosa yang tinggi pada limbah bonggol jagung dapat dimanfaatkan sebagai bahan utama penyusun biobriket. Peningkatan kualitas biobriket berbanding lurus dengan peningkatan kadar selulosa. Selain selulosa, juga dibutuhkan bahan perekat untuk mengikat matriks biobriket. Tepung tapioka dipilih menjadi bahan perekat dalam kegiatan pengolahan biobriket ramah lingkungan. Biobriket dipastikan memiliki tingkat keefektifan yang baik untuk mengurangi penggunaan energi fosil dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi bagi produsen dan konsumen di Kalimantan Timur. Kelompok masyarakat petani Balikpapan Utara adalah salah satu kelompok petani yang kurang memiliki wawasan terkait pemanfaatan limbah pertanian menjadi produk ramah lingkungan bernilai ekonomis dan berpotensi sebagai pengganti bahan bakar, seperti biobriket. Oleh karena itu, dilakukan sosialisasi dan pelatihan pembentukan biobriket menggunakan bahan dasar limbah pertanian terhadap kelompok petani tersebut. Dengan demikian, biobriket dari kombinasi limbah bonggol jagung/serbuk gergaji kayu/ampas kopi dengan perekat tepung tapioka diharapkan dapat mengatasi kebutuhan energi bagi masyarakat pada masa yang akan datang.