Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH SUHU DAN LAMA FERMENTASI KOPI TERHADAP KADAR KAFEIN Henny Poerwanty; Nildayanti Nildayanti
Agroplantae: Jurnal Ilmiah Terapan Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Pertanian dan Perkebunan Vol 10 No 2 (2021): Agroplantae: Jurnal Ilmiah Terapan Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Pertanian da
Publisher : Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/agro.v10i2.293

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh suhu dan lama Proses fermentasi biji kopi Perlakuan yang digunakan pada fermentasi yaitu suhu ( 35°C dan 45°C) dan lama fermentasi (6, 12, dan 18 jam). Parameter pengamatan meliputi pH dan kandungan kafein. . Penelitian ini dirancang dalam percobaan faktorial menggunakan rancangan acak lengkap dengan tiga kali pengulangan dengan metode analisis varians menggunakan Statistic Package for Social Sciene (SPSS). Bila hasil dari analisis sidik ragam memperlihatkan pengaruh nyata (α=0,05) maka dilakukan uji beda nyata dengan menggunakan uji beda jarak berganda Duncan. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa pada fermentasi biji kopi dengan teknologi ohmic pada suhu 35°C dan lama fermentasi 12 jam mendapatkan kadar kafein (1,6% ) menjadi (0.047% ) dan pada suhu 35°C dan lama fermentasi 12 jam didapatkan nilai pH (4.81). Sedangkan pada suhu 45°C dengan lama fermentasi 6 jam mendapatkan nilai kafein yang tinggi yaitu (0.147%) dan pada suhu 45°C dengan lama fermentasi 18 jam didapatkan nilai pH (5,83).
Pemberdayaan Petani Padi Sawah dalam Meningkatan Efisiensi Usaha Tani dengan Pembuatan dan Aplikasi Herbisida Organik di Desa Botolempangan Kabupaten Maros Sri Muliani; Henny Poerwanty; Muhammad Kadir; Nildayanti Nildayanti; Adriani Adriani
Cakrawala: Jurnal Pengabdian Masyarakat Global Vol. 4 No. 3 (2025): Agustus: Cakrawala: Jurnal Pengabdian Masyarakat Global
Publisher : Universitas 45 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30640/cakrawala.v3i3.3146

Abstract

Botolempangan Village in Bontoa Sub-district is one of the centers of paddy rice production in Maros Regency, with characteristics of rain-fed paddy fields that have many obstacles to weed infestation, especially if the dry season is abandoned from rice farming activities, before being planted during the rainy season where farmers are very dependent on the use of herbicides. Dependence on the use of synthetic (inorganic) herbicides occurs from the pre-growth period of seeds, seedlings to the maintenance process. High costs result in considerable inefficiencies in rice farming. Training in technology transfer efforts to make Organic Herbicide Formulations, and their applications are carried out to increase the Empowerment and Efficiency of rice farming on Rainfed Rice Fields. With the efficiency target is to increase the profit of paddy rice farming, minimizing inorganic herbicide inputs. The output of this activity ultimately produces products that can be applied to at least reduce or reduce the use of inorganic herbicides. At the end of the activity, farmer business groups are able to produce and apply Organic Herbicide Formulations on Demoplots on Farmer-Owned Land.