Keterlibatan mahasiswa dalam organisasi kemahasiswaan, mahasiswa dapat belajar menerapkan ilmu yang didapatkan dari bangku perkuliahan. Selain itu mahasiswa juga akan belajar mengenai berbagai hal yang berguna bagi perkembangan pribadinya seperti kepemimpinan, kepercayaan diri, kemampuan berkomunikasi dengan baik dan kepekaan sosial. Menurut Uno (2008 dalam Hendrawan, 2015), mengatakan bahwa "Motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada mahasiswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku". Dengan adanya motivasi belajar ini seseorang akan memiliki kemauan atau keinginan untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh tujuan yang ingin dicapai. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis perbedaan motivasi belajar pengurus dan bukan pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di STIKES Kurnia Jaya Persada Palopo Tahun 2017. Desain penelitian menggunakan penelitian deskriptif komperatif. Jumlah sampel pengurus sebanyak 40 orang dan jumlah sampel bukan pengurus sebanyak 40 orang. Penggambilan sampel kepada pengurus menggunakan total sampling dan bukan pengururs menggunakan Accedental Sampling. Instrument penelitian berupa amgket. Pengelolahan data menggunakan SPSS 2.0. Hasil uji statistik Independent samples test didapatkan nilai p value = 0,000 yang berarti ada perbedaan motivasi belajar pengurus dan bukan pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di STIKES Kurnia Jaya Persada Palopo Tahun 2017. Dengan demikian maka Ha diterima sedangkan H0 ditolak. Disarankan kepada pihak kampus STIKES Kurnia Jaya Persada (KJP) agar selalu memperhatikan dan memberikan motivasi kepada mahasiswa baik pengurus maupun bukan pengurus yang motivasi belajarnya tergolong rendah