Togar H Manurung
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Faktor Determinan Kepuasan Kerja Perawat Puskesmas di Kabupaten Kotawaringin Barat Berdasarkan Model Herzberg Togar H Manurung; Martha Irene K; Ayun Sriatmi
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (664.842 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i3.6588

Abstract

WHO memperkirakan kekurangan profesi perawat tahun 2030 di negara-negara berkembang. Kepuasan kerja tenaga kesehatan sangat bervariasi dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat. Dari berbagai tenaga di puskesmas Kabupaten Kotawaringin Barat ditemukan kepuasan kerja 45% dan kurang puas 55%. Profesi yang paling banyak kurang puas adalah perawat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor determinan kepuasan kerja perawat puskesmas di Kabupaten Kotawaringin Barat. Desain penelitian cross sectional dengan pendekatan kuantitatif. Populasinya perawat di puskesmas induk, dengan teknik non probability purposive sampling sehingga diperoleh n=95. Instrumen menggunakan e-kuisioner yang dibagikan melalui link dan ditunggui peneliti. Data diolah dengan IBM SPSS versi 20.0 Pengukuran kepuasan kerja menggunakan MSQ. Hasil menunjukan kepuasan kerja 41,1% dan kurang puas 58,9%. Terdapat hubungan yang signifikan antara lingkungan kerja fisik (p=0,00), pengembangan karir (p=0,00), insentif (p=0,00), K3 (p=0,004) dengan kepuasan kerja. Tidak terdapat hubungan signifikan dengan beban kerja (p=0,755). Variabel yang masuk pemodelan multivariat yakni lingkungan kerja fisik (p=0,022), pengembangan karir (p=0,060, insentif (p=0,00), K3 (p=0,341). Kesimpulan bahwa faktor determinan kepuasan kerja perawat puskesmas yakni lingkungan kerja fisik, pengembangan karir, insentif, K3. Diharapkan adanya perbaikan ASPAK, penyediaan anggaran pendidikan dan pelatihan, utilisasi insentif berdasarkan capaian kinerja, dan medical general chech-up secara berkala guna meningkatkan kepuasan kerja perawat.