Sarjito Joko Sisworo
Program Studi S1 Teknik Perkapalan Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Semarang

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

KAJIAN TEKNIS DAN EKONOMIS PENGGUNAAN DUAL FUEL SYSTEM (LPG-SOLAR) PADA MESIN DIESEL KAPAL NELAYAN TRADISIONAL Mulyatno, Imam Pujo; Sisworo, Sarjito Joko; Panuntun, Dhimas Satriyan
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 10, No 2 (2013): Juni
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.932 KB) | DOI: 10.14710/kpl.v10i2.5124

Abstract

Pengembangan bahan bakar alternatif dalam rangka mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak (BBM), telah menjadi agenda penting  pemerintah. Penggunaan LPG (Liquefied Petrolium Gas) pada mesin diesel kapal nelayan tradisional didasarkan pada keberhasilan penggunaan LPG pada kendaraan-kendaraan darat. Penggunaan LPG pada mesin diesel dilakukan secara dual fuel. Penelitian dual fuel system pada mesin diesel kapal nelayan tradisional bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bahan bakar dual fuel terhadap kinerja mesin dan sistem penggeraknya, meliputi konsumsi bahan bakar, daya, kecepatan kapal, serta efisiensi pada sistem penggerak kapal. Penelitian dilakukan dengan menggunakan DongFeng ZS-1100 dengan tiga putaran mesin yang berbeda yaitu 1000rpm, 1250 rpm dan 1500 rpm. Berdasarkan hasil penelitian ini, penggunaan LPG secara dual fuel mampu menggantikan konsumsi solar hingga 71% dari konsumsi solar seluruhnya selama satu jam. Komposisi LPG yang dihasilkan mencapai lebih dari 60%  dari total pemakaian bahan bakar saat dual fuel. Kecepatan dan jarak tempuh saat menggunakan solar seluruhnya mencapai 5% lebih tinggi dibandingkan dual fuel. Daya dan torsi saat menggunakan dual fuel mencapai 9,8 % lebih tinggi dibandingkan solar seluruhnya. Penggunaan dual fuel mampu mengurangi biaya operasional penangkapan ikan hingga 24,6%, namun dengan waktu tempuh 1,3% lebih lama dari solar seluruhnya. Efisiensi propulsi solar seluruhnya 6% lebih besar dibandingkan efisiensi propulsi dual fuel.
STUDI KONFIGURASI LAMBUNG KAPAL TRIMARAN DENGAN BANTUAN COMPUTATIONAL FLUID DYNAMIC (CFD) Samuel, Samuel; Sisworo, Sarjito Joko; Bangun, Mikhael Andreas
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 10, No 3 (2013): Oktober
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.874 KB) | DOI: 10.14710/kpl.v10i3.5607

Abstract

Kebutuhan kapal cepat meningkat untuk itu diperlukan kapal dengan bentuk lambungtrimaran. Kapal dengan bentuk lambung yang baik mempunyai hambatan kecil. Hal inimemberikan dampak baik untuk operasional dan olah gerak kapal. Penelitian ini bertujuanuntuk mendapatkan konfigurasi kapal Trimaran yang menghasilkan hambatan paling kecildengan menggunakan bantuan software Computational Fluid Dynamic (CFD). Denganmemprediksi posisi dan bentuk sidehull, maka akan didapat bentuk dan posisi sidehull yangefektif, sehingga bentuk aliran yang dilewati oleh kapal tidak menghambat laju kapal terhadapair. Posisi sidehull akan ditentukan secara memanjang, sementara bentuk sidehullmenggunakan bentuk simetris dan asimetris. Dari beberapa konfigurasi tersebut akandihasilkan satu model kapal yang baik. Penelitian ini menghasilkan hambatan yang terkecilpada konfigurasi kapal Trimaran simetri 1B (3,6 m) strut 2 m dengan kecepatan 15 knot,sementara pada kecepatan 25 knot, hambatan terkecil pada kapal simetri 1,25 B (4,5 m) strut 2m. Hambatan terkecil terdapat pada bentuk simetri pada setiap kecepatan.
KAJIAN TEKNIS DAN EKONOMIS PENGGUNAAN DUAL FUEL SYSTEM (LPG-SOLAR) PADA MESIN DIESEL KAPAL NELAYAN TRADISIONAL Panuntun, Dhimas Satriyan; Mulyatno, Imam Pujo; Sisworo, Sarjito Joko
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 1, No 2 (2013): April
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan bahan bakar alternatif dalam rangka mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak (BBM), telah menjadi agenda penting  pemerintah. Penggunaan LPG (Liquefied Petrolium Gas) pada mesin diesel kapal nelayan tradisional didasarkan pada keberhasilan penggunaan LPG pada kendaraan-kendaraan darat. Penggunaan LPG pada mesin diesel dilakukan secara dual fuel. Penelitian dual fuel system pada mesin diesel kapal nelayan tradisional bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bahan bakar dual fuel terhadap kinerja mesin dan sistem penggeraknya, meliputi konsumsi bahan bakar, daya, kecepatan kapal, serta efisiensi pada sistem penggerak kapal. Penelitian dilakukan dengan menggunakan DongFeng ZS-1100 dengan tiga putaran mesin yang berbeda yaitu 1000rpm, 1250 rpm dan 1500 rpm. Berdasarkan hasil penelitian ini, penggunaan LPG secara dual fuel mampu menggantikan konsumsi solar hingga 71% dari konsumsi solar seluruhnya selama satu jam. Komposisi LPG yang dihasilkan mencapai lebih dari 60%  dari total pemakaian bahan bakar saat dual fuel. Kecepatan dan jarak tempuh saat menggunakan solar seluruhnya mencapai 5% lebih tinggi dibandingkan dual fuel. Daya dan torsi saat menggunakan dual fuel mencapai 9,8 % lebih tinggi dibandingkan solar seluruhnya. Penggunaan dual fuel mampu mengurangi biaya operasional penangkapan ikan hingga 24,6%, namun dengan waktu tempuh 1,3% lebih lama dari solar seluruhnya. Efisiensi propulsi solar seluruhnya 6% lebih besar dibandingkan efisiensi propulsi dual fuel.
Pengaruh Pemberian Media Pendingin Pasca Pengelasan dan Kuat Arus Listrik Terhadap Kekuatan Tarik, Kekuatan Tekuk dan Struktur Mikro Pada Sambungan Las Aluminium 5083 dengan Pengelasan TIG (TUNGSTEN INERT GAS) Sinaga, Putra Yonatan Halomoan; Budiarto, Untung; Sisworo, Sarjito Joko
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 12, No 3 (2024): Juli
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aluminium 5083 merupakan paduan aluminium dan magnesium yang dapat diaplikasikan pada dunia perkapalan. Pengelasan TIG (Tungsten Inert Gas) adalah jenis pengelasan yang sering digunakan dalam aluminium karena memiliki kelebihan pada hasil pengelasannya dibandingkan jenis pengelasan lainnya. Pemilihan kuat arus listrik dan perlakuan media pendingin pasca pengelasan yang tepat diperlukan untuk menghasilkan sifak mekanik yang bagus. Penelitian ini menganalisis pengaruh penambahan media pendingin pasca pengelasan dan variasi kuat arus listrik terhadap kekuatan tarik, kekuatan tekuk, dan struktur mikrografi pada sambungan las aluminium 5083 dengan metode pengelasan TIG (Tungsten Inert Gas). Variasi yang digunakan meliputi kuat arus listrik 160 A dan 190 A, serta media pendingin berupa air, air radiator, dan tanpa media pendingin. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan kombinasi optimal antara kuat arus dan media pendingin yang menghasilkan kekuatan mekanik terbaik dan struktur mikrografi yang optimal. Metode yang digunakan mencakup pengujian tarik, pengujian tekuk, serta analisis mikrografi pada hasil pengelasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuat arus 160 A dengan media pendingin air radiator memberikan kekuatan tarik dan kekuatan tekuk tertinggi dibandingkan dengan variasi lainnya. Analisis mikrografi juga mengungkapkan struktur yang berubah akibat penggunaan media pendingin. dengan demikian, kombinasi kuat arus 160 A dan media pendingin air radiator direkomendasikan untuk pengelasan aluminium 5083 menggunakan metode TIG guna memperoleh kualitas sambungan yang optimal.
Karakterisasi Sifat Fisis dan Mekanis Besi Cor FCD 45 untuk Kelayakan sebagai Bahan Baku Jangkar Kapal Hendriyanto, Heri; Sisworo, Sarjito Joko; Firdhaus, Ahmad
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 12, No 1 (2024): Januari
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Besi Cor FCD 45 berpotensi untuk dijadikan bahan baku jangkar, oleh karena itu perlu dilakukan karakterisasi. Karakterisasi sifat fisis adalah sifat yang berhubungan dengan elemen penyusun logam sedangkan karakterisasi sifat mekanis adalah sifat dari struktur logam jika dikenai gaya atau tekanan secara mekanis. Penelitian ini bertujuan apakah besi cor FCD 45 layak untuk bahan baku pembuatan jangkar kapal sehingga perlu dilakukan beberapa pengujian. Pengujian besi cor FCD 45 terdiri dari uji tarik, uji impak, uji kekerasan dan mikrografi. Hasil rata-rata tegangan tarik adalah 481,3 MPa. regangan tarik 0,9%, dengan modulus elastisitas 72,48 GPa. Rata-rata nilai impak didapat setelah memperhatikan standar deviasi adalah 0,072 MPa. Pada uji mikrografi matrik yang terbentuk yaitu ferrit dan perlit, dimana matrik ferrit lebih banyak dibandingkan dengan matrik perlit sehingga sifat material cenderung ulet dan tidak memiliki kekerasan yang tinggi. Nilai rata-rata kekerasan setelah memperhatikan standar deviasi adalah 241,33 HV. Jika hasil tersebut dibandingkan dengan aturan BKI maka besi cor FCD 45 tidak memenuhi untuk pembuatan jangkar.
Analisis Teknis Balok Laminasi Bambu Ori dan Serat Ijuk Sebagai Alternatif Komponen Kapal Perikanan Sinaga, Joel Greson; Santosa, Ari Wibawa Budi; Sisworo, Sarjito Joko
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 12, No 3 (2024): Juli
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jumlah kayu yang tersedia semakin berkurang seiring dengan peningkatan kebutuhan kapal untuk bahan baku. Teknik laminasi dapat digunakan untuk membuat produk kayu yang lebih awet dan memiliki struktur dan sifat mekanik yang lebih kuat. Laminasi bambu ori dan serat ijuk salah satu metode untuk mengembangkan bahan agar memiliki struktur yang lebih baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan tarik dan tekuk balok laminasi berpenguat bambu ori dan serat ijuk untuk digunakan sebagai alternatif komponen kapal kayu. Penelitian ini menganalisis perubahan nilai teknis berupa nilai uji tarik dan nilai uji tekuk balok laminasi dengan variasi persentase bahan 0% ijuk 100% bambu, 5% ijuk 95% bambu, 10% ijuk 90% bambu, 15% ijuk 85% bambu, 20% ijuk 80% bambu. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa balok laminasi bambu ori dan serat ijuk memiliki rata-rata kadar air 8,9-9,17%, berat jenis rata-rata 0,7-0,76 gr/cm3, memilki rata-rata kuat tarik sebesar 167,67-206,67 Mpa dan rata-rata kuat tekuk sebesar 80,36-88,92 Mpa. Dari penelitian ini juga dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin tinggi persentase bambu ori dalam balok laminasi, berbanding lurus dengan kenaikan kekuatan teknis balok laminasi. Berdasarkan standar BKI bahwa balok laminasi bambu ori dan serat ijuk memenuhi standar kelas kuat kayu BKI dan tergolong dalam kayu kelas kuat II.
Analisa Pengaruh Penambahan Inhibitor CaCO3 Terhadap Laju Korosi Pada Baja ASTM A36 dengan Variasi Konsentrasi Inhibitor Rizkhi, Muhammad Ghozi Tirtha; Sisworo, Sarjito Joko; Budi Santosa, Ari Wibawa
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 12, No 1 (2024): Januari
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Korosi merupakan fenomena yang tentu sering terjadi dalam industri perkapalan. Industri perkapalan yang sangat bersinggungan dengan air laut yang merupakan salah satu penyebab dari korosi tentu hal ini akan menjadi masalah besar apabila tidak ditanggulangi dengan baik. Inhibitor korosi adalah zat kimia yang ditambahkan pada suatu lingkungan terhadap logam untuk menurunkan laju korosi logam di dalamnya. Oleh sebab itu diperlukan inhibitor untuk menekan laju korosi pada baja. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh penambahan inhibitor CaCO3 terhadap laju korosi merata pada baja ASTM A36. Pada penelitian ini menggunakan variasi konsentrasi inhibitor 5 %, 10% 15% dan juga tanpa ditambahkan inhibitor sebagai pembanding serta dengan variasi waktu dalam 5 hari, 10 hari dan 15 hari. Pengujian yang dilakukan yaitu dengan metode weightloss untuk meneliti kehilangan berat yang terjadi pada spesimen uji dan juga elektrokimia untuk meneliti terkait laju korosi. Hasil yang didapatkan dalam pengujian yaitu kehilangan berat dan laju korosi terendah terjadi pada penambahan inhibitor dengan konsentrasi 15 % dalam waktu 5 hari yaitu sebesar 0.72 gram dan 0.62433 mmpy. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa penambahan inhibitor CaCO3 dapat memperlambat laju korosi dan laju korosi bertambah seiring dengan lama waktu perendaman dan berkurang seiring dengan pertambahan konsentrasi inhibitor
Analisis Teknis dan Ekonomis Papan Laminasi Bambu Apus dan Kayu Johar Sebagai Alternatif Komponen Kapal Kayu Haloho, Albert Tua; Manik, Parlindungan; Sisworo, Sarjito Joko
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 12, No 3 (2024): Juli
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Material komposit merupakan salah satu material hasil gabungan dari dua atau lebih material yang berbeda hingga menghasilkan material baru dengan sifat yang berbeda. Salah satunya berupa papan laminasi yang dewasa ini digunakan sebagai alternatif penggunaan kayu konvesional pada manufaktur kapal kayu. Penelitian kali ini akan melakukan pengujian papan laminasi kayu Johar dan bambu Apus  untuk mengetahui perubahan nilai kuat tarik dan tekuk, serta nilai ekonomis papan laminasi dengan spesifikasi (30% kayu 70% bambu, 40% kayu 60% bambu, 50% kayu 50% bambu, 60% kayu 40% bambu, 70% kayu 30% bambu). Hasil papan laminasi kayu Johar dan bambu Apus memiliki nilai berat jenis 0,71-0,89 gr/cm3, kadar air 13,18 – 14,95 %, kuat tarik sebesar 152,1 – 177,7 MPa meningkat hingga 57,92% dari RAW kayu Johar, serta nilai kuat tekuk sebesar 156,2 – 199,0 MPa meningkat hingga 59,97% dari RAW kayu Johar. Manufaktur lambung kapal yang menggunakan papan laminasi mengalami persentase peningkatan biaya paling minimum sebesar 7,54% dengan harga Rp301.753.488 pada variasi 70% kayu 30% bambu dibandingkan dengan kayu Johar dengan harga Rp280.578.000. Berdasarkan standar BKI maka laminasi kayu Johar dan bambu Apus dikategorikan kelas kuat I dan dapat digunakan sebagai alternatif material komponen kapal.
Analisa Imlementasi ISM Code Pada Kapal Penumpang KMP. Lome 543 GT Rute Telaga Punggur - Sei Selari Pakning Bimantara, Rizky Dwi Ananda; Mulyatno, Imam Pujo; Sisworo, Sarjito Joko
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 11, No 2 (2023): April
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menurut KNKT Pelayaran tahun 2019 kecelakaan transportasi 55% disebabkan oleh penerapan ISM Code yang tidak optimal, salah satu kejadian yang pernah terjadi pada KMP. Lome adalah ditemukannya jaring nelayan tersangkut pada propeller dan daun baling-baling kiri patah 4 inchi serta retak 2 inchi, solusi untuk mengurangi hal tersebut perlu dibuat sistem manajemen terpadu di darat dan di laut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa penerapan dan pemahaman pada crew terhadap ISM Code. Kajian ini menggunakan metode Importance-Performance Analysis (IPA) yang memetakan antara kepentingan dan kinerja yang disebut tingkat kesesuaian dan hasilnya dapat dideskripsikan melalu Diagram Cartesius Kuadran I-IV. Data input berasal dari hasil kuesioner yang diolah dengan bantuan software SPSS. Hasil daril analisis data yang sudah dikumpulkan menunjukkan bahwa masih terdapat aspek yang termasuk pada Kuadran I yang memiliki makna kepentingan tinggi tetapi kinerjanya rendah, yaitu Dokumen yang berlaku serta dokumen yang sudah kedaluwarsa dipisahkan. Aspek tersebut perlu perhatian dan harus dioptimalisasi. Pemahaman crew KMP. Lome terhadap ISM Code menunjukkan 88,8% crew dapat menjawab pertanyaan dengan sempurna dimana angka tersebut termasuk pada kategori baik dan simulasi Latihan keadaan darurat pada kapal KMP. Lome dilakukan sesuai jadwal yang sudah ditentukan dan berjalan baik.