Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

OPTIMASI ANNEALING TEMPERATURE PRIMER MRNA RECK DENGAN METODE ONE STEP QRT-PCR Aprilia Indra Kartika
Jurnal Labora Medika Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Labora Medika
Publisher : Program Studi Teknologi Laboratorium Medik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.234 KB) | DOI: 10.26714/jlabmed.2.1.2018.22-31

Abstract

Identifikasi mRNA untuk mengukur ekspresi suatu gen dapat dijadikan sebagai alat diagnostik suatu penyakit. mRNA RECK menghasilkan protein RECK yang terbenam dalam membran glikoprotein sel sehingga memperkuat integritas sel. Ekspresi mRNA RECK dikaitkan dengan proses fisiopatologis dalam kanker ovarium.Metode one step qRT –PCR sangat sensitif dan akurat, namun membutuhkan kompleksitas yang tinggi. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil kuantifikasi mRNA adalah suhu annealing primer mRNA RECK.Penelitian ini melakukan optimasi suhu annealing secara in-silico melalui http://tmcalculator.neb.com/ dan http://www.biophp.org/minitools/melting_temperature diperoleh suhu 49°C (57°C primer forward; 54°C primer reverse) dan 51,8°C primer forward; 51,1°C primer reverse. Proses selanjutnya yaitu melakukan running qRT-PCR menggunakan suhu bertingkat. Suhu 55,6°C pada awal optimasi menunjukkan hasil yang baik terlihat dari kurva meltpeak yang spesifik pada suhu 75°C. Namun setelah proses running menggunakan sampel yang berbeda, hasil meltpeak tidak spesifik. Proses optimasi kedua diperoleh suhu 52,5°C dengan meltpeak spesifik suhu 76,5°C. Optimasi annealing dilanjutkan dengan melakukan persamaan konsentrasi RNA template menggunakan pengenceran perbandingan 1:3 (RNA: Nuclease Free Water (NFW)) Kesimpulan dari penelitian ini diperoleh suhu annealing mRNA RECK sebesar 52,5°C dan pengenceran 1:3 RNA dengan NFW, serta penggunaan reagen KAPA one step PCR tanpa penambahan dUTP dan ROX high serta ROX low.
UJI SENSITIVITAS DAN SPESIFISITAS STRIP TES TERHADAP ELISA UNTUK DETEKSI HBsAg Andi Pratama Putra; Aprilia Indra Kartika; Herlisa Anggraini
Jurnal Labora Medika Vol 3, No 2 (2019): Jurnal Labora Medika
Publisher : Program Studi Teknologi Laboratorium Medik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.766 KB) | DOI: 10.26714/jlabmed.3.2.2019.50-53

Abstract

Deteksi HBsAg dapat dilakukan dengan menggunakan ELISA dan Strip tes. ELISA merupakan tes yang sensitif dan spesifik karena dapat mendeteksi keberadaan antigen juga dapat mendeteksi kadar HBsAg namun prosesnya lama, harganya yang mahal dan membutuhkan keahlian khusus, dibandingkan strip tes yang harganya relatif murah dan pengerjaannya cepat strip tes juga tidak membutuhkan keahlian khusus namun sensitivitas dan spesifisitasnya belum diketahui. Syarat interpretasi hasil uji laboratorium untuk nilai sensitivitas dan spesifisitasnya minimal 95%. Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui sensitifitas dan spesifisitas strip tes terhadap ELISA untuk deteksi HBsAg. Jenis penelitian ini menggunakan observasional analitik melalui pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang melakukan pemeriksaan HBsAg di RS Tugu Semarang Jawa Tengah. Hasil pemeriksaan HBsAg metode strip tes yaitu positif 13 sampel (81,3%) dan negatif 3 sampel (18,8%) dan metode ELISA yaitu positif 14 sampel (87,5%) dan negatif 2 sampel (12,5%). Strip tes HBsAg memiliki nilai sensitivitas dan spesifisitas yang sangat baik dengan presentase sensitivitas sebesar 92,85 dan spesifisitas sebesar 100%. 
Peningkatan Stabilitas Penggunaan Berulangd an Stabilitas Termal Enzim Lipase melalui Imobilisasi pada Zeolit Alam Fandhi Adi Wardoyo; Aprilia Indra Kartika
Jurnal Labora Medika Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Labora Medika
Publisher : Program Studi Teknologi Laboratorium Medik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.179 KB) | DOI: 10.26714/jlabmed.2.1.2018.1-5

Abstract

Thermal stability and lifetime stability for immobilization lipase on zeolit by absorption technique has been carried out. Immobilization of lipase on zeolit was performed via physical adsorption. This reseacrh aimed to determine the effectiveness of pancreatic lipase immobilization in term of thermal and lifetime stability of the hydrolysis activity. The result of this research proved that pancreatic lipase was able to immobilized to zeolit by using the physical adsorption. Immobilized lipase shows better lifetime stability than the free lipase. Immobilized enzyme catalyzed reaction has a lower decreases free fatty acid than that of the free enzyme. Lower decline of value suggests the enzyme is more stable for repeated use. The immobilized lipase was able to maintain its activity after multiple-uses up to four reaction cycles. Similar trend was also observed for thermal stability study. Immobilized lipase shows a higher thermal stability that that shown by free lipase. Immobilized lipase on zeolit was also able to maintain its activity at 40oC.
Antibakteri Kombinasi Ekstrak Binahong dengan Antibiotik Meropenem terhadap MDRPA Penyebab HAIs Galuh Dwi Mustika Rahmasari; Anashirul Ishlah Noer; Mega Berkah Mustika Wabula; Alfian La Ode Sadiq; Aprilia Indra Kartika
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (100.206 KB)

Abstract

Infeksi nosokomial atau Healthcrae Assicated Infection(HAIs) banyak yang disebabkan oleh bakteri patogen nosocomial Pseudomonas aeruginosa. Angka infeksi nosocomial yang disebabkan oleh bakteri ini 10%-20% pada unit ICU, biasanya terjadi pada pasien septicemia, sistik fibrosis, luka bakar dan luka infeksi. Infeksi Pseudomonas aeruginosa dapat diobati dengan antibiotic yaitu dengan antibiotic meropenem. Tanaman Binahong (Anredera cordifolia(Ten) Steeins) adalah salah satu tanaman yang secara empiris digunakan sebagai obat antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengkombinasikan antara antibiotic meropenem dan ekstrak daun binahong dalam menghambat pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa. Metode penelitian ini menggunakan desain eksperimental dan metode uji daya hambat bakteri menggunakan uji difusi agar. Hasil uji kombinasi ekstrak binahong pada konsentrasi 20% memiliki zona hambat dengan rata-rata 39mm sedangkan perlakuan antibiotik tanpa kombinasi memiliki rata-rata zona hambat 36mm. Kombinasi ekstrak binahong konsentrasii 20% dengan antibiotik meropenem dapat menghambat bakteri Pseudomonas aeruginosa dengan daya hambat lebih besar dari penggunaan antibiotic tanpa kombinasi ekstrak binahong.
PERBANDINGAN PEMERIKSAAN KADAR hCG (HUMAN CHORIONIC GONADOTROPIN) DENGAN TEKNIK PENCUCIAN MANUAL DAN AUTOMATIK METODE ELISA Grevanmoy Febriani Kakiay; Meutia Srikandi Fitria; Aprilia Indra Kartika
PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP Vol 4 (2022): PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP 2022
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ELISA merupakan teknik uji berbasis plat yang diciptakan untuk mendeteksi dan mengukur hormon, peptida, protein, dan antibodi maupun antigen. Pada metode ELISA, antigen atau antibodi di imobilisasikan ke permukaan padat dan kemudian di komplekskan dengan antibodi atau antigen yang terkait dengan enzim. Deteksi dilakukan dengan mengukur aktifitas enzim yang terkonjugasi melalui inkubasi dengan substrat yang menghasilkan produk yang dapat diukur. Tujuan dari melakukan pencucian adalah untuk menghilangkan sisa antigen-antibodi, substrat dan bahan lainnya yang tidak berikatan pada reaksi enzimatik dalam pengujiannya. Teknik pencucian dalam pemeriksaan metode ELISA dapat dilakukan dengan cara manual dan automatik. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan melakukan penelitian terhadap 6 sampel yang di duplo. Hasil yang diperoleh yaitu 24 hasil kadar hCG dengan 12 hasil pengukuran teknik pencucian manual dan 12 hasil pengukuran teknik pencucian automatik dengan rata-rata kadar hCG teknik pencucian manual yaitu 357.8135 IU/L dan rata-rata kadar hCG automatik yaitu 308.432 IU/L. Hasil uji statistik independent T-test data diperoleh p value = 0,469 (>0,05) yang menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang dignifikan antara pemeriksaan metode ELISA teknik pencucian manual dengan teknik pencucian automatik. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu adanya perbedaan kadar hCG dengan metode ELISA teknik pencucian manual lebih tinggi dari pada teknik pencucian automatik namun tidak berbeda signifikan.