Siti Indarti
Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EFEKTIFITAS DAUN CINCAU HIJAU (COCCULUS ORBICULATUS) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI Tiara Tiara; Siti Nur Asiyah Jamil; Siti Indarti; Rita Sari
JURNAL WACANA KESEHATAN Vol 6, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : AKPER Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52822/jwk.v6i2.282

Abstract

Peningkatan tekanan darah yang berlangsung dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan kerusakan pada ginjal, jantung  dan  dan menyebabkan stroke jika tidak mendapat pengobatan yang memadai. Upaya pencegahan dan penanggulangan hipertensi sangat diperlukan bagi pasien hipertensi. Terapi  konsumsi Cocculus orbiculatus merupakan salah satu terapi komplementer yang dapat diberikan pada pasien hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas Cocculus orbiculatus terhadap penurunan tekanan darah di puskesmas poncowarno kabupaten pringsewu. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen dengan menggunakan desain pre and posttest with ontrol grup. Besar sample yang di gunakan sebanyak 11 responden pada kelompok control dan 11 responden kelompok intervensi . Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah uji T yaitu uji T–dependent.  Hasil terdapat perbedaan  rerata tekanan darah sistole dan diastole sebelum dan setelah intvensi konsumsi Cocculus orbiculatus pada kelompok intervensi dan kontrol yang tidak dilakukan intervensi konsumsi daun cincau didapatkan nilai (P-value 0.000 menunjukan dengan rata rata penurunan 21.72 mmHg dengan standar deviasi sebesar 6.742-9.224. kesimpulan terdapat pengaruh konsumsi cincau hijau terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi. Hal ini sebagai salah satu cara untuk melakukan pengobatan secara mandiri dirumah untuk managemen penurunan tekanan darah tinggi pada penderita hipertensi.
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PASUTRI DALAM MEMILIH ALAT KONTRASEPSI Warsini Warsini; Siti Indarti; Reni Tri Subekti
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 10, No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52657/jik.v10i1.1314

Abstract

Abstrak: Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Pasutri Dalam Memilih Alat Kontrasepsi. Pemilihan  metode kontrasepsi di desa Tanjung Pandan pada tahun 2019/2020 mulai bergeser pada tren penggunaan kontrasepsi jangka panjang, pemilihan metode kontrasepsi Implant, IUD dan steril sudah mulai menjadi pilihan PasanganUsia Subur (PUS) meskipun pemilihan  penggunaan metode kontrasepsi jangka pendek juga masih menjadi pilihan sebagian besar PUS.Tujuan penelitian ini adalah untuk Mengetahui faktor faktor  apa saja yang mempengaruhi pengambilan keputusan pasutri dalam memilih alat kontrasepsi. Penelitian ini menggunakan metode deskriftif kualitatif  dengan desain cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah akseptor KB yang ada di desa Tanjung Pandan kecamatan Bangunrejo kabupaten Lampung Tengah  tahun 2020. Sampel pada penelitian ini menggunakan rumus Slovin sebanyak 88 responden dengan teknik sampling Purposive Sampling menggunakan lembar kuisioner.Hasil penelitian pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara umur, paritas dan dukungan suami istri terhadap kontrasepsi dengan Rata-rata skalakontrasepsi jangkapendekdanpanjangyaitu 1,58 denganstandardeviasi 0,496 danstandar error 0,053, rata-rata skalaumur20 tahun, 20 sampaidengan 30 Tahundan30 Tahunyaitu 1,85 denganstandardevisiasi 0,766 danstandar error 0,082, rata-rata skalaparitasyaitu 1,73 denganstandardevisiasi 0,690 danstandar error 0,074, rata-rata skalaDukunganSuami/ Istriyaitu 1,56 denganstandardevisiasi 0,500 danstandar error 0,053. Pvalue 0,000 0,05 sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Berdasarkan hasil penelitian tersebut pengambilan keputusan pasutri dalam memilih alat kontrasepsi memiliki hubungan yang erat untuk menekan jumlah paritas pada pasangan pasutri.