Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search
Journal : Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science)

PENGARUH PUPUK ORGANIK DAN TEKNIK BUDIDAYA TERHADAP PRODUKSI PADI DAN IKAN PADA SISTEM MINA PADI Mahmudiyah, Elmy; Soedradjad, Raden
AGRITROP Vol 16, No 1 (2018): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (618.108 KB) | DOI: 10.32528/agr.v16i1.1552

Abstract

Jajar legowo merupakan teknik budidaya yang dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan populasi tanaman dengan cara mengatur jarak tanam. Penggunaan teknik budidaya jajar legowo cocok dikombinasikan dengan sistem mina padi. Sistem mina padi merupakan cara pemeliharaan ikan disekeliling tanaman padi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk organik dan teknik budidaya terhadap produksi padi dan ikan pada sistem mina padi. Penelitian dilaksanakan di Desa Dahanrejo Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik pada bulan 05 Mei sampai dengan 20 September 2017. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi (split plot design) dengan rancangan dasar RAK. Sebagai petak utama (main plot) adalah teknik budidaya terdiri dari 3 taraf yaitu teknik budidaya konvensional (V1), teknik budiaya jajar legowo 2:1 (V2) dan teknik budidaya jajar legowo 3:1 (V3). Sebagai anak petak (sub plot) adalah dosis pupuk organik yang terdiri dari 3 taraf yaitu dosis pupuk organik 0 ton/ha (P0), 10 ton/ha (P1), 15 ton/ha (P2), dan 20 ton/ha (P3). Data penelitian dianalisis menggunakan analisis ragam dan apabila terdapat hasil yang berbeda nyata maka dilakukan uji lanjut dengan menggunakan uji jarak berganda Duncan pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan (1) Hubungan antara teknik budidaya konvensional atau jajar legowo dengan dosis pupuk organik tidak berpengaruh terhadap produksi padi dan ikan pada sistem mina padi. (2) Dosis pupuk organik 20 ton/ha berpengaruh terhadap produktivitas padi sebanyak 6,88 ton/ha. (3) Teknik budidaya tidak berpengaruh terhadap produksi padi dan ikan pada sistem mina padi.
KARAKTER FISIOLOGIS DAN PRODUKSI PADI RATUN YANG DI APLIKASI Synechococcus sp. DAN PUPUK ORGANIK Faizal, Risky; Soedradjad, Raden; Soeparjono, Sigit
AGRITROP Vol 15, No 2 (2017): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (826.868 KB) | DOI: 10.32528/agr.v15i2.1171

Abstract

Produksi beras dalam negeri dari tahun ke tahun terus meningkat, walaupun mempunyai kecenderungan laju pertumbuhan yang melandai. Namun pertumbuhan penduduk Indonesia melaju dengan cepat, yakni 1,49 % per tahun pada periode tahun 1990-2000. Konsumsi domestik beras Indonesia akan terus meningkat walaupun per kapitanya menunjukkan penurunan. Oleh karena itu dibutuhkan teknologi yang dapat meningkatkan produksi padi. Teknologi yang dapat menjadi pendukung budidaya padi adalah sistem ratun dengan keunggulan menurut Purwoko dan Susilowati (2012) yaitu lebih hemat pemenuhan modal faktor produksi, lebih cepat panen dan bersifat ramah lingkungan. Penelitian ini menggunakan budidaya padi sistem ratun yang menerapkan faktor aplikasi bakteri Synechococcus sp. dan pupuk organik. Penggunaan bakteri Synechococcus sp.bertujuan untuk menekan terjadinya kelemahan budidaya padi sistem ratun yaitu produksi yang menurun. Aplikasi pupuk organik bertujuan untuk mewujudkan produk beras organik yang sehat dan menyesuaikan dengan lahan budidaya penelitian sebagai Lahan Sawah Pertanian Organik Desa Lombok Kulon, Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa perlakuan bakteri Synechococcus sp dan dosis pupuk organik 8 kg/petak mampu meningkatkan variabel-variabel karakteristik fisiologis dan produksi padi ratun.
KANDUNGAN FENOLIK DAN FLAVONOID BIJI TANAMAN KEDELAI YANG BERASOSIASI DENGAN Synechococcus sp. DAN DIPUPUK ORGANIK Soedradjad, Raden; Sunihar, Anang Syam
AGRITROP Vol 12, No 1 (2014): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.938 KB) | DOI: 10.32528/agr.v12i1.695

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk organik terhadap kadungan fenolik dan flavonoid biji tanaman kedelai yang diasosiasikan dengan Synechococcus sp. Penelitian dirancang secara acak kelompok yang terdiri atas 2 faktor. Faktor pertama adalah dosis pupuk organik yang terdiri atas 0; 200; 400 dan 800 kg/ha. Faktor kedua adalah inokulasi bakteri yang terdiri atas tidak diinokulasi dan diinokulasi Synechococcu ssp. Masing-masing kombinasi perlakuan diulang sebanyak lima kali. Parameter utama yang diamati  adalah kadar total fenolik (mg GAE/100 mg) dengan metode Folin-Ciacalteu (Nantitanon, et.al., 2010) dan kadar flavonoid (mg/g GAE). Nilai rerata masing-masing kombinasi perlakuan dibedakan berdasarkan nilai simpangan baku rata-rata nyataatau SEM (Standard Errror Means). Hasil penelitian menunjukkan bahwain okulasi Synechococcus sp. pada tanaman kedelai dapat meningkatkan kadar total fenolik rata-rata sebesar 78% dan kadar flavonoid sebesar 75%; seiring dengan bertambahnya dosis pupuk organik yang diaplikasikan kedalam media.Kata Kunci : Fenolik, flavonoid, kedelai, pupuk organik, Synechococcus sp.
RESPONS PRODUKSI SORGUM TERHADAP PUPUK NITROGEN PADA POLA TANAM TUMPANGSARI DENGAN KEDELAI [RESPONS OF FERTILIZER NITROGEN ON PRODUCTION OF IN SORGHUM-SOYBEAN INTERCROPPING] Soedradjad, Raden; Zulkifli, Ahmad; Kurniawan, Rahmat
AGRITROP Vol 12, No 2 (2014): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.493 KB) | DOI: 10.32528/agr.v12i2.714

Abstract

Tujuan percobaan adalah untuk mengetahui pengaruh pupuk nitrogen terhadap produksi tanaman sorgum pada pola tanam tumpangsari dengan tanaman kedelai.Percobaan dirancang dengan pola petak terbagi (split plot design). Petak utama adalah pola tanam yang terdiri dari monokultur sorgum dan tumpangsari sorgum-kedelai.Anak petak adalah dosis pupuk urea yang terdiri atas0; 62,5; 125 dan 187,7 kg urea/ha (atau 0, 25%, 50% dan 75% dari250  urea  kg/ha)  yang  diaplikasikan  pada  umur  sorgum  8  HST.  Parameter  utama  yang  diamati  adalah  laju pertumbuhan tanaman sorgum (g/hari), bintil akar aktif (%) tanaman kedelai yang diamati saat kedelai berumur 40HST, nisbah kesetaraan lahan, dan prakiraan produksi sorgum (t/ha). Nilai rerata perlakuan dibedakan berdasarkan nilai simpangan baku rata-rata nyata atau SEM (Standard Errror Means). Hasil percobaan menunjukkan bahwa pola tanam tumpangsari sorgum-kedelai mampu meningkatkan produksi tanaman sorgum sampai 60% seiring dengan meningkatnya dosis pupuk urea dengan dosis maksimum 75% dari dosis rekomendasi. Kata Kunci : kedelai, sorgum, tumpangsari, urea.
PERANAN Synechococcus sp. SEBAGAI BIOFERTILIZER UNTUK MENINGKATKAN KADAR PROTEIN BIJI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merill) Soedradjad, R
AGRITROP Vol 11, No 1 (2013): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.163 KB) | DOI: 10.32528/agr.v11i1.639

Abstract

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kandungan protein biji kedelai melalui foliar biofertilizer yang aman terhadap lingkungan dan murah harganya, sehingga dapat digunakan untuk usaha pemenuhan protein masyarakat, terutama masyarakat miskin yang masih berjumlah 30.018.930 jiwa. Biji kedelai merupakan salah satu sumber protein nabati bagi masyarakat Indonesia karena kandungan proteinnya tinggi (sekitar 30,90 g protein per 100 g biji kedelai) dan tidak mengandung kolesterol. Berbeda dengan sumber protein hewani, misalnya daging ayam yang mengandung protein (26%) sekaligus kolesterol sebesar 12,8% (Johnson, et.al., 2008); selain itu harga protein nabati relatif lebih murah daripada protein hewani. Sumber protein nabati masih perlu disosialisasikan secara terus menerus, karena masyarakat Indonesia telah terpola untuk mengkonsumsi karbohidrat lebih banyak daripada konsumsi protein. Hal ini dikarenakan sumber karbohidrat, seperti beras dan umbi, harganya lebih terjangkau dan lebih mengenyangkan lambung manusia daripada sumber protein nabati, seperti kedelai. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Synechococcus sp sebagai foliar biofertilizer dapat meningkatkan kandungan protein biji kedelai sebesar 6,35 persen dan dapat digunakan sebagai sumber protein masyarakat.Kata Kunci : Pupuk hayati, protein, kedelai, dan Synechococcus.
KANDUNGAN FENOLIK DAN FLAVONOID BIJI TANAMAN KEDELAI YANG BERASOSIASI DENGAN Synechococcus sp. DAN DIPUPUK ORGANIK Raden Soedradjad; Anang Syam Sunihar
AGRITROP Vol 12, No 1 (2014): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agr.v12i1.695

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk organik terhadap kadungan fenolik dan flavonoid biji tanaman kedelai yang diasosiasikan dengan Synechococcus sp. Penelitian dirancang secara acak kelompok yang terdiri atas 2 faktor. Faktor pertama adalah dosis pupuk organik yang terdiri atas 0; 200; 400 dan 800 kg/ha. Faktor kedua adalah inokulasi bakteri yang terdiri atas tidak diinokulasi dan diinokulasi Synechococcu ssp. Masing-masing kombinasi perlakuan diulang sebanyak lima kali. Parameter utama yang diamati  adalah kadar total fenolik (mg GAE/100 mg) dengan metode Folin-Ciacalteu (Nantitanon, et.al., 2010) dan kadar flavonoid (mg/g GAE). Nilai rerata masing-masing kombinasi perlakuan dibedakan berdasarkan nilai simpangan baku rata-rata nyataatau SEM (Standard Errror Means). Hasil penelitian menunjukkan bahwain okulasi Synechococcus sp. pada tanaman kedelai dapat meningkatkan kadar total fenolik rata-rata sebesar 78% dan kadar flavonoid sebesar 75%; seiring dengan bertambahnya dosis pupuk organik yang diaplikasikan kedalam media.Kata Kunci : Fenolik, flavonoid, kedelai, pupuk organik, Synechococcus sp.
RESPONS PRODUKSI SORGUM TERHADAP PUPUK NITROGEN PADA POLA TANAM TUMPANGSARI DENGAN KEDELAI [RESPONS OF FERTILIZER NITROGEN ON PRODUCTION OF IN SORGHUM-SOYBEAN INTERCROPPING] Raden Soedradjad; Ahmad Zulkifli; Rahmat Kurniawan
AGRITROP Vol 12, No 2 (2014): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agr.v12i2.714

Abstract

Tujuan percobaan adalah untuk mengetahui pengaruh pupuk nitrogen terhadap produksi tanaman sorgum pada pola tanam tumpangsari dengan tanaman kedelai.Percobaan dirancang dengan pola petak terbagi (split plot design). Petak utama adalah pola tanam yang terdiri dari monokultur sorgum dan tumpangsari sorgum-kedelai.Anak petak adalah dosis pupuk urea yang terdiri atas0; 62,5; 125 dan 187,7 kg urea/ha (atau 0, 25%, 50% dan 75% dari250  urea  kg/ha)  yang  diaplikasikan  pada  umur  sorgum  8  HST.  Parameter  utama  yang  diamati  adalah  laju pertumbuhan tanaman sorgum (g/hari), bintil akar aktif (%) tanaman kedelai yang diamati saat kedelai berumur 40HST, nisbah kesetaraan lahan, dan prakiraan produksi sorgum (t/ha). Nilai rerata perlakuan dibedakan berdasarkan nilai simpangan baku rata-rata nyata atau SEM (Standard Errror Means). Hasil percobaan menunjukkan bahwa pola tanam tumpangsari sorgum-kedelai mampu meningkatkan produksi tanaman sorgum sampai 60% seiring dengan meningkatnya dosis pupuk urea dengan dosis maksimum 75% dari dosis rekomendasi. Kata Kunci : kedelai, sorgum, tumpangsari, urea.
PERANAN Synechococcus sp. SEBAGAI BIOFERTILIZER UNTUK MENINGKATKAN KADAR PROTEIN BIJI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merill) R Soedradjad
AGRITROP Vol 11, No 1 (2013): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agr.v11i1.639

Abstract

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kandungan protein biji kedelai melalui foliar biofertilizer yang aman terhadap lingkungan dan murah harganya, sehingga dapat digunakan untuk usaha pemenuhan protein masyarakat, terutama masyarakat miskin yang masih berjumlah 30.018.930 jiwa. Biji kedelai merupakan salah satu sumber protein nabati bagi masyarakat Indonesia karena kandungan proteinnya tinggi (sekitar 30,90 g protein per 100 g biji kedelai) dan tidak mengandung kolesterol. Berbeda dengan sumber protein hewani, misalnya daging ayam yang mengandung protein (26%) sekaligus kolesterol sebesar 12,8% (Johnson, et.al., 2008); selain itu harga protein nabati relatif lebih murah daripada protein hewani. Sumber protein nabati masih perlu disosialisasikan secara terus menerus, karena masyarakat Indonesia telah terpola untuk mengkonsumsi karbohidrat lebih banyak daripada konsumsi protein. Hal ini dikarenakan sumber karbohidrat, seperti beras dan umbi, harganya lebih terjangkau dan lebih mengenyangkan lambung manusia daripada sumber protein nabati, seperti kedelai. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Synechococcus sp sebagai foliar biofertilizer dapat meningkatkan kandungan protein biji kedelai sebesar 6,35 persen dan dapat digunakan sebagai sumber protein masyarakat.Kata Kunci : Pupuk hayati, protein, kedelai, dan Synechococcus.
PENGARUH PUPUK ORGANIK DAN TEKNIK BUDIDAYA TERHADAP PRODUKSI PADI DAN IKAN PADA SISTEM MINA PADI Elmy Mahmudiyah; Raden Soedradjad
AGRITROP Vol 16, No 1 (2018): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agr.v16i1.1552

Abstract

Jajar legowo merupakan teknik budidaya yang dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan populasi tanaman dengan cara mengatur jarak tanam. Penggunaan teknik budidaya jajar legowo cocok dikombinasikan dengan sistem mina padi. Sistem mina padi merupakan cara pemeliharaan ikan disekeliling tanaman padi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk organik dan teknik budidaya terhadap produksi padi dan ikan pada sistem mina padi. Penelitian dilaksanakan di Desa Dahanrejo Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik pada bulan 05 Mei sampai dengan 20 September 2017. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi (split plot design) dengan rancangan dasar RAK. Sebagai petak utama (main plot) adalah teknik budidaya terdiri dari 3 taraf yaitu teknik budidaya konvensional (V1), teknik budiaya jajar legowo 2:1 (V2) dan teknik budidaya jajar legowo 3:1 (V3). Sebagai anak petak (sub plot) adalah dosis pupuk organik yang terdiri dari 3 taraf yaitu dosis pupuk organik 0 ton/ha (P0), 10 ton/ha (P1), 15 ton/ha (P2), dan 20 ton/ha (P3). Data penelitian dianalisis menggunakan analisis ragam dan apabila terdapat hasil yang berbeda nyata maka dilakukan uji lanjut dengan menggunakan uji jarak berganda Duncan pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan (1) Hubungan antara teknik budidaya konvensional atau jajar legowo dengan dosis pupuk organik tidak berpengaruh terhadap produksi padi dan ikan pada sistem mina padi. (2) Dosis pupuk organik 20 ton/ha berpengaruh terhadap produktivitas padi sebanyak 6,88 ton/ha. (3) Teknik budidaya tidak berpengaruh terhadap produksi padi dan ikan pada sistem mina padi.
KARAKTER FISIOLOGIS DAN PRODUKSI PADI RATUN YANG DI APLIKASI Synechococcus sp. DAN PUPUK ORGANIK Risky Faizal; Raden Soedradjad; Sigit Soeparjono
AGRITROP Vol 15, No 2 (2017): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agr.v15i2.1171

Abstract

Produksi beras dalam negeri dari tahun ke tahun terus meningkat, walaupun mempunyai kecenderungan laju pertumbuhan yang melandai. Namun pertumbuhan penduduk Indonesia melaju dengan cepat, yakni 1,49 % per tahun pada periode tahun 1990-2000. Konsumsi domestik beras Indonesia akan terus meningkat walaupun per kapitanya menunjukkan penurunan. Oleh karena itu dibutuhkan teknologi yang dapat meningkatkan produksi padi. Teknologi yang dapat menjadi pendukung budidaya padi adalah sistem ratun dengan keunggulan menurut Purwoko dan Susilowati (2012) yaitu lebih hemat pemenuhan modal faktor produksi, lebih cepat panen dan bersifat ramah lingkungan. Penelitian ini menggunakan budidaya padi sistem ratun yang menerapkan faktor aplikasi bakteri Synechococcus sp. dan pupuk organik. Penggunaan bakteri Synechococcus sp.bertujuan untuk menekan terjadinya kelemahan budidaya padi sistem ratun yaitu produksi yang menurun. Aplikasi pupuk organik bertujuan untuk mewujudkan produk beras organik yang sehat dan menyesuaikan dengan lahan budidaya penelitian sebagai Lahan Sawah Pertanian Organik Desa Lombok Kulon, Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa perlakuan bakteri Synechococcus sp dan dosis pupuk organik 8 kg/petak mampu meningkatkan variabel-variabel karakteristik fisiologis dan produksi padi ratun.