Masaji Faiz Dani Agus Setiani
Universitas Pertahanan

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

DAMPAK KEBIJAKAN PEMBATASAN SOSIAL BERSKALA BESAR (PSBB) BAGI MASYARAKAT PESISIR DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI Masaji Faiz Dani Agus Setiani; Bayu Asih Yulianto
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 8, No 2 (2021): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v8i2.2021.1-5

Abstract

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan sebuah penyakit sindrom perapasan akut menular yang disebabkan oleh virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Penyakit ini pertama kali ditemukan sekitar bulan Desember 2019 di Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei, China dan pertama kali menjangkit Indonesia pada awal bulan Maret 2020. COVID-19 menyebar menjangkit hampir ke seluruh dunia dan menyebabkan pandemi dalam skala besar yang hingga sampai saat ini masih berlangsung, terus menyebar dan belum dapat teratasi. Kebijakan terbaru pemerintah yaitu Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) guna memutus penyebaran COVID-19. PSBB menurut UU No 6 Tahun 2018 tentang Karantina Kesehatan, merupakan sebuah istilah karantina kesehatan yang digunakan Indonesia untuk membatasi kegiatan penduduk dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi penyakit dan atau terkontaminasi sedemikian rupa untuk mencegah kemungkinan penyebaran penyakit atau kontaminasi. Kebijakan ini tentunya memiliki banyak dampak dari berbagai sektor pada masyarakat pesisir, karena lokasi penerapan PSBB yaitu Ibu Kota Negara dan beberapa kota besar di Indonesia yang merupakan tempat bergantung masyarakat pesisir dalam penyedia bahan pokok sehari-hari. Tulisan dengan menggunakan studi literatur memiliki tujuan untuk menganalisa dampak kebijakan PSBB pada masyarakat pesisir dan memberikan solusi atas permasalahan tersebut melalui sudut pandang sosiologi.