Soemargono Soemargono
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, UPN “Veteran” Jawa Timur Jl. Raya Rungkut Madya, Gunung Anyar Surabaya 60294

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknik Kimia

ETANOL DARI HASIL HIDROLISIS ONGGOK Sutiyono, Sutiyono; Soemargono, Soemargono; Edahwati, Luluk; Siswati, Nana Dyah
Jurnal Teknik Kimia Vol 8, No 1 (2013): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v8i1.712

Abstract

Onggok dapat digunakan sebagai sumber energi dengan cara pembakaran langsung atau digunakan  sebagai biogas. Kandungan pati dalam onggok dapat diubah menjadi fruktosa dan glukosa dengan proses hidrolisis, di mana selanjutnya hasil dari proses hidrolisis ini akan difermentasikan menjadi etanol. Mengubah onggok menjadi sumber energi yang lain adalah dengan proses fermentasi menjadi etanol. Penelitian ini bertujuan untuk merubah glukosa hasil dari proses hidrolisis onggok menjadi etanol menggunakan variabel waktu fermentasi: 4, 6, dan 8 hari, penambahan saccharomycess cereviceae: 8, 10 dan 12% dari total volume filtrat. Hasil penelitian diperoleh: kadar HCl sisa 0,088%, kadar glukosa sisa 3,198%, kadar etanol 15,82%, setelah dilakukan proses distilasi kadar etanol yang diperoleh sebesar 89%.
PRODUKSI BIOETANOL BERBASIS MENIR DAN ONGGOK LIMBAH TAPIOKA Mulyadi, Edi; Soemargono, Soemargono; Laksmono, Rudy
Jurnal Teknik Kimia Vol 9, No 1 (2014): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v9i1.721

Abstract

Limbah padat Proses Pembuatan tapioca berwujud onggok dari proses ekstraksi pati dan menirberasal dari pencucian singkong yang jumlahnya mencapai dua kali dari kapasitas produksi. Pengolahanlimbah itu menjadi bioetanol terkendala pada proses hidrolisis. Untuk itu pengembangan proses hirolisismenggunakan reaktor osilasi dengan paten P00201200184. Pemurnian kaldu fermentasi menjadi bioetanolmenggunakan refluks distilasi model desain produk IDD-0000034253. Pengaruh dosis enzym nocook danenzim nova pada berbagai waktu proses hidrolisis terhadap kadar glukosa dipelajari untuk optimasiproses fermentasi. Kadar glukosa maksimum yang dapat dicapai 146 g/L dan kaldu fermentasi maksimumyang dihasilkan 8,9% alkohol. Pemurnian bioetanol dikerjakan dalam prototipe distilator, dengan debitproduk prototipe 10L/jam. Kadar kaldu fermentasi rata-rata 7,2%, suhu reflux terbaik terjadi pada 88 oC,dan kemurnian bioetanol yang dapat dicapai 98%
METODE MEMPERCEPAT PEMBUATAN GARAM RAKYAT Soemargono, Soemargono; Widodo, Laurentius Urip
Jurnal Teknik Kimia Vol 12, No 2 (2018): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v12i2.1089

Abstract

Pembuatan garam rakyat dilakukan dengan cara pengambilan garam yang ada dalam air laut dengan metode penguapan alami dengan sinar matahari. Proses itu mulai dari penanganan pemasukan air laut hingga pemanenan garam berlangsung kurang lebih selama 1 bulan. Pada saat musim hujan apalagi dengan cuaca yang tidak menentu yang terkadang hujan turun sepanjang tahun menyebabkan produksi garam menurun drastis. Hal itu menjadi penyebab dan penghambat yang signifikan bagi pendapatan petani garam. Untuk mempercepat produksi garam rakyat dilakukan dengan prinsip “kelembaban” yang nilainya tergantung pada suhu. Percobaan dilakukan dengan cara air laut dikabutkan dalam ruang tertutup yang dipanaskan, sehingga perbedaan suhu ini akan sangat berpengaruh terhadap penguapan air dalam air laut. Akhirnya diperoleh air laut dengan kadar garam di dalamnya meningkat. Hasil yang diperoleh pada proses penguapan suhu 40oC dengan kecepatan aliran udara panas 24 m/detik dapat menaikkan 5 oBe menjadi 10oBe dalam waktu 42 jam atau menaikkan sampai 25oBe dalam waktu 6 hari dan 4 hari pada suhu 44OC untuk volume larutan sebanyak 111 liter.DOI : https://doi.org/10.33005/tekkim.v12i2.1089