Deciyanto SOETOPO
Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat Jl. Raya Karangploso, Km 4, Po Box 199, Malang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EFEKTIVITAS FORMULA JAMUR Beauveria bassiana DALAM PENGENDALIAN PENGGEREK BUAH KAPAS (Helicoverpa armigera) INDRAYANI, IGAA.; SOETOPO, DECIYANTO; HARTONO, JOKO
853-8212
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKJamur entomopatogen Beauveria bassiana sangat potensialmengendalikan berbagai serangga hama, namun potensinya terhadappenggerek buah kapas (Helicoverpa armigera) belum banyak diteliti.Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efektivitas B. bassianaterhadap H. armigera. Penelitian dilakukan di Laboratorium PatologiSerangga dan Kebun Percobaan Karangploso, Balai Penelitian TanamanPemanis dan Serat mulai Januari hingga Desember 2012. Penelitian terdiriatas dua kegiatan di lapangan, yaitu (1) uji efektivitas B. bassiana terhadapH. armigera di pot, dan (2) uji efektivitas B. bassiana terhadap H.armigera di lapangan. Kegiatan pertama terdiri dari delapan perlakuankonsentrasi B. bassiana, yaitu: (1) 3,7 x 10 4 ; (2) 7,7 x 10 4 ; (3) 1,2 x 10 5 ;(4) 1,5 x 10 5 ; (5) 1,9 x 10 5;  (6) 2,3 x 10 5;  (7) 2,5 x 10 5 ; (8) 3,0 x 10 5konidia/ml; dan (9) kontrol. Perlakuan disusun dalam Rancangan AcakKelompok dengan 3 kali ulangan. Parameter yang diamati adalahmortalitas dan bobot larva hidup. Kegiatan kedua terdiri dari empatperlakuan konsentrasi B. bassiana, yaitu: (1) 3,1 x 10 11 ; (2) 6,2 x 10 11 ; (3)9,3 x 10 11 ; dan (4) 1,2 x 10 12 konidia/ha dengan dua pembanding(azadirachtin dan betasiflutrin), serta kontrol. Perlakuan disusun dalamRancangan Acak Kelompok dengan tiga kali ulangan. Parameter yangdiamati adalah populasi larva H. armigera dan laba-laba, kerusakan buahkapas, dan hasil kapas berbiji. Hasil uji efektivitas di pot menunjukkanhingga hari ke-7 setelah perlakuan B. bassiana masih efektif menyebabkanmortalitas larva H. armigera sebesar 46,7% dan meningkatkan kehilanganbobot larva hidup hingga 59,3%, terutama pada konsentrasi 2,3 x 10 5konidia/ml. Di lapangan, perlakuan jamur B. bassiana efektif menurunkanpopulasi larva H. armigera sekitar 36-48%, tetapi menurunkan populasilaba-laba hingga 48,4%, sehingga kurang aman bagi musuh alami tersebut.Perlakuan B. bassiana dapat menurunkan kerusakan buah kapas 10,1-10,3% dengan meningkatkan hasil kapas berbiji sekitar 12,1-29,7%.Kata kunci: Beauveria bassiana, Helicoverpa armigera, konidia, larva,mortalitasABSTRACTBeauveria bassiana is the most common fungal entomopathogenagainst several of insect pests. Its potency, however, has not been tested oncotton bollworm, H. armigera. The objective of study was to know theeffectivity of B. bassiana against H. armigera. This study had beenconducted at Pathology Laboratory and Experimental Station ofIndonesian Sweetener and Fiber Crops Research Institute (ISFCRI) fromJanuary to December 2012. The study consists of two field tests, e.g. teston B. bassiana effectivity against H. armigera (polybag testing) dan teston B. bassiana effectivity a against H. armigera (field testing). In polybagtesting, eight concentrations of B. bassiana and one control were used astreatment, e.g. (1) 3.7 x 10 4 ; (2) 7.7 x 10 4 ; (3) 1.2 x 10 5 ; (4) 1.5 x 10 5 ; (5)1.9 x 10 5;  (6) 2.3 x 10 5;  (7) 2.5 x 10 5 ; (8) 3.0 x 10 5  conidia/ml; and (9)control. Each treatment was arranged in Randomized Block Design withthree replications. Parameters recorded were mortality and weight ofsurvival larvae. The field testing consists of four concentrations of B.bassiana viz. 3.1 x 10 11 ; 6.2 x 10 11 ; 9.3 x 10 11 ; and (4) 1.2 x 10 12 conidia/hawhich compared to azadirachtin and betacyfluthrin. Each treatment wasarranged in Randomized Block Design with three replications. Parameterobserved were population of H. armigera larvae and its natural enemy(spiders), boll damage, and seed cotton yield. Result showed that until theday seventh the mortality of H. armigera larvae reached 46.7% due to B.bassiana and loss 59.3% of larval weight at 2,3 x 10 5 conidia/ml inpolybag testing. In field testing, B. bassiana proved to be relativelyharmful to spiders because it reduced the their population as 48.4%.However, the B. bassiana reduced of 36-48% the population of H.armigera larvae as well as the cotton boll damage of 10.1-10.3% andincreased the seed cotton yield ranged 12.1-29.7%.Key words: Beauveria bassiana, Helicoverpa armigera, conidia, larvae,mortality
Status Teknologi dan Prospek Beauveria bassiana Untuk Pengendalian Serangga Hama Tanaman Perkebunan SOETOPO, DECIYANTO; INDRAYANI, INDRAYANI
Perspektif Vol 6, No 1 (2007): Juni 2007
Publisher : Puslitbang Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/p.v6n1.2007.%p

Abstract

ABSTRAKPengendalian hama dengan insektisida kimia telah menimbulkan banyak masalah lingkungan, terutama rendahnya  kepekaan  serangga  terhadap  insektisida kimia, munculnya hama sekunder yang lebih berbahaya, tercemarnya tanah dan air, dan bahaya keracunan  pada  manusia yang melakukan kontak langsung dengan insektisida kimia. Salah satu alternatif pengendalian yang cukup potensial adalah penggunaan patogen serangga, khususnya cendawan B. bassiana.  Mekanisme infeksinya yang secara kontak melalui kutikula dan tidak perlu tertelan oleh serangga menyebabkan  B.  bassiana  menjadi  kandidat  utama untuk digunakan sebagai agen pengendalian berbagai spesies serangga hama, baik yang hidup pada kanopi tanaman maupun yang di dalam tanah.  Rata-rata patogenisitasnya terhadap hama sasaran cukup tinggi, sehingga pemanfaatannya dalam pengendalian serangga  hama  perkebunan,  seperti  kapas,  kelapa sawit, lada, kelapa dan teh memiliki prospek sangat baik. Untuk pengendalian ulat penggerek buah kapas, Helicoverpa armigera telah ditemukan dua strain isolat, yaitu Bb4a dan BbEd10 yang efektif membunuh 80-87,5% ulat H. armigera hasil uji di laboratorium, dengan masing-masing LT50 mencapai 8,96-9,62 hari dan 19,69-22,27 hari dibanding strain B. bassiana yang lain (19-48 hari).  B. bassiana juga efektif untukm pengendalian serangga   hama kelapa sawit(Darna  catenata), penggerek batang lada (Lophobaris piperis), dan ulat pemakan tanaman teh (Ectropis bhurmitra). Konidia B. bassiana dapat diaplikasikan dengan cara disemprotkan pada kanopi tanaman, ditaburkan pada permukaan tanah, atau dicampur dengan tanah atau kompos. Temperatur dan kelembaban adalah faktor abiotik yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan konidia B. bassiana, tetapi cahaya melalui panjang gelombang sinar ultraviolet juga berpotensi merusak konidia sehingga aplikasi pada pagi (< pkl. 08.00) atau sore hari (> pkl. 15.00) dapat menghindari kerusakan. B. bassiana aman bagi serangga bukan sasaran, terutama serangga berguna dan musuh alami. Temperatur dan kelembapan yang lebih stabil pada ekosistem tanaman perkebunan akan sangat mendukung peran B. bassiana dalam pengendalian hama utama tanaman perkebunan sehingga prospek pengembangannya sangat baik.Kata   kunci:   Beauveria   bassiana,   status   teknologi, prospek, hama perkebunan.  ABSTRACTStatus, technology and prospect of ecofriendly entomopathogenic fungus B. bassiana against insect pests of estate cropsChemical insecticides for pests control are causing environmental    problems,    such    as    reducing susceptibility of insect pests to a number of chemical insecticides, outbreaks of secondary pest, air and soil pollution, and human poisoned due to directly contact with the pesticides. Insect pathogen, a pest control bioagent, can be used as an alternative component control for reducing of chemical insecticide usage.  The entomopathogenic fungi, B. bassiana (Bals.) Vuill. is currently being developed as a potential of alternative bioinsecticide. Mode of action of the fungi is initially started  by  adhesion  and  penetrating  of  the  spore through insect cuticule, and its mycelium then develop inside the insect body prior the insect death. Its conidia will grow soon after the insect die. High pathogenicity will show when B.  bassiana expose to appropriate target pests.  Several Indonesian strains and isolates of B. bassiana have been proven to be pathogenic against several major insect pests of cotton, oil palm, pepper, coconut and tea. Two B. bassiana isolates, viz. Bb4a and BbEd10  were  found  to  be  effective  against  cotton bollworm, H. armigera with the average percentage of mortality by 80-87.5% based on laboratory study.  Both the LT50  and LT90 of the two isolates were 8.96-9.62 days and 19.69-22.27 days, respectively and these LT were shorter than that of other isolate, Fb4 (19-48 days).  B. bassiana  was also effective for control of the oil palm larvae (D. catenata), pepper stem borer (L. piperis),  and  tea  leaf  caterpillar (E.  bhurmitra).    B. Status, Teknologi, dan Prospek B. Bassiana  Untuk Pengendalian Serangga Hama (D.Soetopo dan IGAA Indrayani) bassiana can be applied by spraying method over the plant canopy, applied as soil treatment, or by mixing the conidia with compost. Temperature and humidity are the abiotic factors that able to influence the growth of conidia. B. bassiana spore is less active or even inactive when directly exposed to ultraviolet, therefore spraying conidia in the early morning (< 08.00 a.m) or in the evening (> 15.00 p.m) may avoid the reduction of conidia activity. B. bassiana is also safe to non-target insect including beneficial insect and natural enemies. Temperature  and  humidity  are  more  stabil  within estate plantation ecosystem and both will support the fungus  epizootic  development.  Therefore  using  B. bassiana seems to hold great promise in controlling the major insect pests of estate crops.Key words: Beauveria bassiana, status of technology, prospect, insect pest, estate crops.