Oktoviana Banda Saputri
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Preferensi konsumen dalam menggunakan quick response code indonesia standard (qris) sebagai alat pembayaran digital Oktoviana Banda Saputri
KINERJA Vol 17, No 2 (2020)
Publisher : Faculty of Economics and Business Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29264/jkin.v17i2.7355

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui preferensi atau minat masyarakat terhadap pemberlakuan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) oleh Bank Indonesia pada tanggal 1 Januari 2020 sebagai alat transaksi pembayaran digital. Pengukuran preferensi tersebut menggunakan beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi individu dalam pengambilan keputusan, yaitu persepsi kemudahan, persepsi kepercayaan, persepsi kemanfaatan dan persepsi risiko. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah kuesioner dengan skala Likert dan pengolahan data menggunakan regresi logistik biner (regresi logit). Berdasarkan pengumpulan data yang dilakukan diperoleh total responden sebanyak empat puluh enam orang yang mewakili beberapa kalangan masyarakat. Dari hasil pengolahan data diperoleh bahwa secara simultan seluruh faktor persepsi memiliki pengaruh terhadap preferensi konsumen menggunakan QRIS sebagai alat transaksi pembayaran digital, sedangkan berdasarkan hasil pengujian individual, faktor persepsi kemanfaatan memiliki pengaruh signifikan terhadap minat penggunaan QRIS, sedangkan faktor persepsi lainnya diperoleh hasil berpengaruh tidak signifikan terhadap minat konsumen dalam menggunakan QRIS. Hal ini sesuai dengan hasil odd ratio bahwa kecenderungan atau peluang persepsi kemanfaatan mempengaruhi minat konsumen dalam menggunakan QRIS sebesar 99,549 kali.
Preferensi konsumen dalam menggunakan quick response code indonesia standard (qris) sebagai alat pembayaran digital Oktoviana Banda Saputri
KINERJA Vol 17, No 2 (2020): Agustus
Publisher : Faculty of Economics and Business Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jkin.v17i2.7355

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui preferensi atau minat masyarakat terhadap pemberlakuan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) oleh Bank Indonesia pada tanggal 1 Januari 2020 sebagai alat transaksi pembayaran digital. Pengukuran preferensi tersebut menggunakan beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi individu dalam pengambilan keputusan, yaitu persepsi kemudahan, persepsi kepercayaan, persepsi kemanfaatan dan persepsi risiko. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah kuesioner dengan skala Likert dan pengolahan data menggunakan regresi logistik biner (regresi logit). Berdasarkan pengumpulan data yang dilakukan diperoleh total responden sebanyak empat puluh enam orang yang mewakili beberapa kalangan masyarakat. Dari hasil pengolahan data diperoleh bahwa secara simultan seluruh faktor persepsi memiliki pengaruh terhadap preferensi konsumen menggunakan QRIS sebagai alat transaksi pembayaran digital, sedangkan berdasarkan hasil pengujian individual, faktor persepsi kemanfaatan memiliki pengaruh signifikan terhadap minat penggunaan QRIS, sedangkan faktor persepsi lainnya diperoleh hasil berpengaruh tidak signifikan terhadap minat konsumen dalam menggunakan QRIS. Hal ini sesuai dengan hasil odd ratio bahwa kecenderungan atau peluang persepsi kemanfaatan mempengaruhi minat konsumen dalam menggunakan QRIS sebesar 99,549 kali.
Analisis swot transformasi digital transaksi keuangan pemerintah daerah dalam mendukung inklusi keuangan Oktoviana Banda Saputri
INOVASI Vol 17, No 3 (2021): Agustus
Publisher : Faculty of Economics and Business Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jinv.v17i3.9339

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman di empat area penguatan transformasi elektronifikasi transaksi keuangan pemerintah daerah, yaitu penguatan kebijakan, SDM, infrastruktur serta sinergi dan koordinasi. Kebijakan pemerintah yang memberlakukan pembatasan interaksi sosial di tengah meluasnya wabah Covid-19, telah memaksa masyarakat untuk beralih ke tren transaksi digital. Momentum tersebut, telah meningkatkan kuantitas kegiatan pembayaran non tunai di hampir seluruh layanan publik, termasuk keuangan. Kegiatan elektronifikasi pada setiap transaksi menjadi salah satu strategi pemerintah dalam mencapai target tingkat inklusi keuangan pada tahun 2024 sebesar 90%. Berdasarkan pemetaan terhadap faktor internal (kekuatan dan kelemahan) serta faktor eksternal (peluang dan ancaman) menggunakan matriks analisis SWOT, diperoleh hasil analisis berada pada Kuadran I, artinya dari faktor internal dan eksternal yang dimiliki dan dihadapi. strategi yang harus diimplementasikan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif. Dalam implementasinya membutuhkan tiga faktor utama, yaitu pertama, faktor dukungan pemerintah pusat dan adanya komitmen pemerintah daerah. Kedua, faktor kemampuan internal pemerintah daerah tercermin pada ketersediaan SDM yang memiliki kompetensi dan keahlian yang dibutuhkan. Ketiga, faktor daya guna yaitu implementasinya mampu memberikan manfaat bagi setiap elemen yang menggunakan, baik dari kalangan pemerintah, pihak ketiga maupun bagi masyarakat secara luas.