Tyvania Shalsabilla Wilhelmina Patty
Fakultas Psikologi, Universitas Surabaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PSIKOEDUKASI "PEPRO" UNTUK MENURUNKAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN MENGGUNAKAN MANAJEMEN WAKTU PADA SISWA SISWI SMP DAN SMA/SMK Luh Nyoman Alit Saraswati Sarasija; Anindya Ayu Nariswari; Dinda Aisha Dewanggana; Venya Alya Arghita; Tyvania Shalsabilla Wilhelmina Patty; Harijanto Tjahjono
PSIKOLOGI KONSELING Vol 12, No 1 (2021): Jurnal Psikologi Konseling
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/konseling.v18i1.27835

Abstract

Fenomena menunda- nunda suatu pekerjaan yang seharusnya dapat dikerjakan secara tepat waktu dikenal dengan sebutan prokrastinasi. Untuk menurunkan tingkat prokrastinasi, maka dilakukan psikoedukasi mengenai manajemen waktu terkait teknik penentuan skala prioritas dan menumbuhkan konsistensi perilaku. Hasil dari psikoedukasi ini menunjukkan jika peserta didik dapat membuat teknik pembuatan 4 Kuadran Covey, To Do List dan teknik pilihan terhadap pengorganisasian. Guna melihat perubahan perilaku peserta didik maka perlu melakukan pemantauan secara berkala untuk melihat konsistensi perilaku dan juga melakukan follow up pada lima hari setelah diadakan psikoedukasi. Hasil dari pemberian psikoedukasi ini menyebabkan angka post-test meningkat sebesar 30% dari hasil pre test. Hal ini menandakan bahwa tingkat prokrastinasi meningkat dan pemberian manajemen waktu pada siswa SMP dan SMA/SMK belum cukup efektif untuk menurunkan perilaku prokrastinasi. Peningkatan angka pada hasil post-test disebabkan oleh banyaknya jumlah butir yang diberikan pada saat post-test sehingga peserta tidak memperhatikan kondisi yang sebenarnya yang dirasakan pada saat menjawab. Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa peserta didapatkan bahwa mereka belum terbiasa untuk membuat jadwal belajar, lebih menyukai bekerja dengan tidak memiliki target setiap harinya dan beban tugas yang diberikan sekolah terlalu banyak sehingga hal ini juga memicu meningkatnya angka pada hasil post-test.