Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

SEJARAH KODIFIKASI HUKUM ISLAM (TAQNIN) DI NEGARA ISLAM Misnan Misnan
Al-Usrah : Jurnal Al Ahwal As Syakhsiyah Vol 9, No 01 (2021): Juni 2021
Publisher : Al-Usrah : Jurnal Al Ahwal As Syakhsiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Taqnin is an incorporation of Islamic law (fiqh) into a state legal system. The enacted Islamic law has a binding legal force and therefore must be obeyed all citizens. Since introduced by ‘Ibn Muqaffa’ in the reign of the abbasid caliph, the development of taqnin had experienced ups and downs. The taqnin was truly realized, when the Majallah al-Ahkam al-Adhliyah was implemented throughout the Ottoman Empire in 1293 AH/1878 AD. This paper discusses the history of the development of taqnin in Muslim countries, including Indonesia.
Menginspirasi Peluang Usaha Melalui Komunikasi Lintas Budaya Misnan Misnan; Agus Hitopa Sukma; Obing Zaid Sobir; Hiswanti Hiswanti; Mayang Riyanti; Iswahyu Pranawukir; Alamsyah Alamsyah
Jurnal Pengabdian Teratai Vol 1 No 1 (2020): Jurnal Pengabdian Teratai
Publisher : Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM) Institut Bisnis dan Informatika (IBI) Kosgoro 1957

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.79 KB)

Abstract

The Inter-cultural communication is expected to inspire business opportunities and cross cultural communication. The main objection is the mind set changing of students at SDN Lenteng Agung 11 and IBI Kosgoro 1957 students for their professional career in the future. The other aim is to broaden local horizons into global ones. The inter-cultural communication has strategic potential to inspire Indonesian students to see wider business opportunities with more innovative and creatively. It is expected to lead the entrepreneurship enhancement. The method is counseling with the participatory observation combining. The result showed that the student’s entrepreneurship insight appearanced based on the various professions of Korean guests. The developed, high-income country, Korea rely its economic on private sector. Intercultural communication is expected to inspire Indonesian students to build businesses based on creative ideas based on Korea culture. Through this activity, there is mind set changing and increase business self-confidence among Indonesian students.
TEAM AND TEAM WORK MENURUT MANAJEMEN PENDIDIKAN Misnan Misnan
Intelektualita Vol 11, No 02 (2022): Jurnal Intelektualita
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hubungan kerjasama dalam komunitas manusia membuat segala sesuatunya menjadi hal yang mudah, baik itu melalui kerjasama dalam jasa penerbangan sampai kepada kerjasama jalinan usaha internet. Kerjasama adalah sebuah jalinan yang baik dilakukan dalam organisasi, dan kerjasama tim/kelompok adalah jalinan yang baik juga bagi para anggotanya masing-masing. Sebagaimana kerjasama dalam kehidupan secara menyeluruh, bagian dari jalinan kerjasama secara berkelompok bisa menguatkan pengaruh terhadap sikap dan tingkah laku. Hubungan antar individual bisa membantu orang lain untuk bekerja lebih baik lagi seperti bertukar pikiran, saling berkomunikasi, respon terhadap keberuntungan, dan bisa menghindari pertikaian antar sesama. Dan bagian dari jalinan kerjasama juga bisa membantu untuk memenuhi kebutuhan bahwa sulitnya untuk saling berjumpa dalam sebuah pertemuan yang diadakan pada setiap harinya. Dengan pemberian ide juga merupakan hubungan sosial. Kelompok dan Tim adalah dua konsep berbeda. Kelompok atau group didefinisikan sebagai dua atau lebih individu yang saling bergantung dan bekerjasama, yang secara bersama berupaya mencapai tujuan. Kelompok kerja (work group) adalah kelompok yang para anggotanya saling berinteraksi terutama untuk saling berbagi informasi untuk membuat keputusan guna membantu satu sama lain dalam wilayah kewenangannya masing-masing. Kelompok kerja tidak memiliki kebutuhan ataupun kesempatan untuk terlibat di dalam kerja kolektif yang memerlukan upaya gabungan dari seluruh anggota tim. Akibatnya, kinerja mereka sekadar kumpulan kontribusi parsial dari seluruh individu anggota kelompok. Tidak ada sinergi positif yang menciptakan tingkat kinerja keseluruhan yang lebih besar ketimbang totalitas input yang mereka berikan. Sementara itu, Tim Kerja mengembangkan sinergi positif melalui upaya yang terkoordinasi. Upaya individual mereka menghasilkan suatu tingkat kinerja yang lebih besar ketimbang totalitas input para individunya.