Latar belakang: Stroke adalah manifestasi klinis dari gangguan fungsi otak, baik fokal maupun global (menyeluruh), yang berlangsung cepat, berlangsung lebih dari 24 jam atau sampai menyebabkan kematian, tanpa penyebab lain selain gangguan vaskuler. Faktor risiko yang dapat menimbulkan terjadinya Stroke salah satunya adalah merokok. Perokok memiliki risiko tujuh kali terkena stroke dibandingkan dengan orang yang tidak merokok atau berhenti merokok. Tujuan: Mengetahui korelasi merokok dengan kejadian Stroke di usia muda di RSUD Majalengka. Metode: Penelitian ini penulis menggunakan desain penelitian dengan metode observasional analitik dengan pendekatan Cross sectional. Sampel adalah jumlah populasi penderita Stroke pada usia muda di RSUD Majalengka tahun 2016-2017. Digunakan uji korelasi spearman dengan batas kemaknaan 0,05. Hasil: Responden yang memiliki kebiasaan merokok pada usia muda sebanyak 46 orang (28.6%). Angka kejadian stroke di RSUD Majalengka sebanyak 161 orang. Responden berjenis perempuan lebih besar dibandingkan responden laki-laki sebanyak 84 orang (52.2%), seluruh total responden yang termasuk ke dalam kriteria sebanyak 161 orang. Diperoleh nilai Correlation Coefficient sebesar 0.024. Didapatkan nilai p sebesar 0.767 (p>0.05) yang berarti tidak terdapat hubungan signifikan antara kebiasaan merokok dengan kejadian Stroke pada usia muda Simpulan: Korelasi antara kebiasaan merokok dengan kejadian Stroke pada usia muda di RSUD Majalengka termasuk kategori sangat lemah.Kata Kunci: Merokok, Stroke