ABSTRAK Kromit (FeCr2O3) adalah satu-satunya mineral yang dapat digunakan menjadi sumber logam kromium. Kromit bisa terbentuk sebagai endapan primer, yaitu sebagai cebakan stratiform dan juga podiform, atau menjadi endapan sekunder berupa pasir hitam dan juga tanah laterit. Keterdapatan kromit di Indonesia lebih sedikit jika dibandingkan negara-negara lain di dunia seperti Kazakhstan, Turkey, Kanada, Afrika Selatan, Finland, Brazil, India, dan Zimbabwe. Meskipun demikian, potensi kromit di Indonesia cukup besar, hal ini dikarenakan kromit terbentuk pada batuan induknya yaitu ofiolit, sedangkan penyebaran ofiolit di Indonesia diperkirakan lebih dari 80 ribu km2.Metode dalam penelitian ini berdasarkan pada metode perhitungan aktual di lapangan yang bertujuan untuk mendapatkan hasil pada waktu sekarang. Proses memecahkan masalah yaitu menggunakan metode komputasi dan analisa data - data berupa peta, gambar, dan tabel yang dapat membantu dalam penyampai informasi hasil penelitian.Dari penelitian tersebut hasil yang didapatkan dari pengujian laboratorium yang menggunakan metode X-Ray Fluoresensi (XRF) di Laboratorium Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan Selatan, kandungan Cr tertinggi terdapat pada TA-01 B dengan persentase 2,42% , dan yang terendah terdapat pada TA-03 B dengan persentase 0,68%.Kata-kata kunci: Kromit, Laterit, X-Ray Fluoresensi