Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Community structure of seaweed beds in Mantehage Island, North Sulawesi, Indonesia Sormin, Hartarto; Gerung, Grevo S.; Rembet, Unstain N.W.J.
AQUATIC SCIENCE & MANAGEMENT Vol 3, No 2 (2015): Oktober
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jasm.3.2.2015.14043

Abstract

Title (Bahasa Indonesia): Struktur komunitas rumput laut di Pulau Mantehage, Provinsi Sulawesi Utara Seaweeds are an important marine resource for coastal community. They are used as medicine, paper materials, biofuel and direct consumption as vegetable or in food industries. Data collection in Mantehage island used Seagrass Watch method combined with line transect method with quadrat. This study found 29 species of seaweeds consisting of 13 species of Chlorophyta, 4 species of Phaeophtya and 12 species of Rhodophyta. Water temperatures ranged from 28–30ºC and pH ranged from 8.14–8.69, while salinity ranged between 30.8–31.9 ppt. Mantehage island waters has 100 % visibility with the current speed range of 30–42 cm/sec. INP of Caulerpa racemosa has the highest value at all sites. Diversity index ranged from 0.799–1.093 considered as low and dominance index ranged between 0.635–0.697 categorized as normal. Eveness index ranged from 0.303–0.365 showing that the seaweed community was under pressures. Rumput laut pada saat ini menjadi komoditas penting bagi masyarakat pesisir. Manfaat rumput laut selain dikonsumsi juga dijadikan sebagai obat, bahan baku kertas dan biofuel. Data di pulau Mantehege dikumpulkan menggunakan metode Seagrass watch yang dikombinasikan dengan metode transek garis dan kuadran. Ditemukan 29 spesies rumput laut yang terdiri dari 13 alga hijau Clorophyta, 4 alga cokelat Phaeyophtya dan 12 alga merah Rhodophyta. Substrat pada lokasi penelitian berupa karang mati dan batu karang. Suhu di perairan Pulau Mantehage di lokasi penelitian berkisar 28–30ºC. pH di lokasi penelitian yaitu 8,14–8,69 dengan salinitas berkisar 30,8–31,9 ppt. Kecerahan di Pulau Mantehege yaitu 100% dan kecepatan arus di kisaran 30–42 cm/detik. Nilai INP Caulerpa racemosa mempunyai nilai tertinggi pada semua lokasi. Indeks Keanekaragaman (H’) pada semua lokasi didapat berkisar 0,799–1,093 yang dikategorikan rendah dan biasa. Nilai Indeks Dominasi (D) pada semua lokasi berkisar antara 0,635–0,697 yang dikategorikan sedang. Indeks Keseragaman (J’) berkisar 0,303–0,365 yang menggambarkan komunitas pada kondisi tertekan.
DESKRIPSI SUMBERDAYA PERIKANAN DESA TUMBAK MADANI KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Hartarto Sormin; Djuwita R. R. Aling; Olvie V. Kotambunan
Jurnal Ilmiah PLATAX Vol. 1 No. 2 (2013): EDISI JANUARI - APRIL 2013
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.1.2.2013.1246

Abstract

DESKRIPSI SUMBERDAYA PERIKANAN DESA TUMBAK MADANI KABUPATEN MINAHASA TENGGARA1 Description of Fisheries Resources at Tumbak Madani Village, District Minahasa Tenggara Hartarto Sormin2, Djuwita RR Aling3, Olvie V Kotambunan3   ABSTRACT   This research is conducted to identify any potential resources in Tumbak Madani village, Pusomaen district, Minahasa Tenggara, North Sulawesi province. The methodology is using several case studies that are acquired by conducting an intensive close contact research with the people. The population of Tumbak Madani village is 512 people and consists of 249 females and 263 males. There are 109 people who received education and most of the villagers are fishermen about 130 people. As an Islamic village, Tumbak Madani has an Islamic social interaction and culture such as social stratification, ritual for new born baby and other cultural law. There are two social groups within the people that are women Islamic group and fishermen group. Coral reef area is the main economic resource for the people in Tumbak Madani village. The area is the habitat for 7 mangrove types and 53 fish family that divided into fish for consumption and fish for ornamental. Tourism and marine fish farming seem to be the next economic opportunity to explore all of Tumbak Madani resources.   Keywords : Tumbak Madani, potency, fishery resources, culture   ABSTRAK penelitian ini untuk mengetahui dan mengungkapkan apa saja potensi desa Tumbak Madani Kecamatan Pusomaen, Kabupaten Minahasa Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara. Dasar penelitian yang digunakan studi kasus, yaitu salah satu tipe pendekatan dalam penelitian yang dilakukan secara intensif, mendalam, mendetail, dan komprehensif. Potensi Sumberdaya Manusia yang dimiliki oleh desa terdiri dari 512 jiwa, 249 wanita dan 263 pria, masyarakat desa paling banyak bermata pencaharian sebagai nelayan sebanyak 130 orang, agama yang mereka anut 100% beragama islam. Ada 2 Kelompok sosial di desa, kelompok pengajian ibu-ibu dan kelompok karya nelayan bagi pria.  Potensi Sumberdaya Perikanan yang dimiliki oleh desa meliputi terumbu karang yang berguna bagi desa yang berfungsi menghasilkan perekonomian bagi masyarakat desa dalam berperan penting dalam melestarikan ikan konsumsi dan ikan hias terdapat 53 family ikan yang ada di desa sehingga berpotensi untuk budidaya ikan air laut, selain terumbu karang desa Tumbak Madani juga memiliki 7 spesies tumbuhan mangrove, yang telah dimanfaatkan untuk membuat pagar dan juga kayu api untuk memasak dan juga berpotensi sebagai potensi pariwisata.   Kata kunci : Tumbak Madani, potensi, sumberdaya perikanan, budaya 1 Bagian dari skripsi 2 Mahasiswa Program Studi Agrobisnis Perikanan FPIK-UNSRAT 3 Staf pengajar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi