This Author published in this journals
All Journal Metal Indonesia
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penelitian Pengaruh Anti Beku Ethylene Glycol Terhadap Sifat Korosif Pendingin Mesin Pada Logam-Logam Sistem Pendingin Otomotif Sri Bimo Pratomo; Hafid Abdullah
Jurnal Metal Indonesia Vol 26 (2004): METAL INDONESIA
Publisher : Balai Besar Logam dan Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32423/jmi.2004.v26.18-33

Abstract

Kororsi adalah proses alami yang terjadi pada material logam dan berinteraksi dengan lingkungan agresif, serta mengakibatkan degradasi kekuatan pada material logam. Proses korosi sangat sulit dihindari, akan tetapi untuk menghambat laju korosi yang terjadi adalah dengan cara melakukan pencegahan. Untuk contoh kasus, digunakan 6 jenis logam, yaitu (1) tembaga, (2) solder, (3) kuningan, (4) baja, (5) besi tuang dan (6) aluminium di dalam sistem pendingin mesin otomotif dalam medium yang mengandung ethylene glycol guna mengetahui penyebab terjadinya korosi. Penambahan ethylene glycol sebagai anti beku ke dalam mesin pendingin dimaksudkan agar kendaraan dapat bekerja sepanjang tahun, terkecuali di musim dingin, namun dapat menyebabkan korosi. Eksperimen yang dilakukan adalah melalui pengujian skala laboratorium memakai tabung gelas, selanjutnya logam-logam dihubungkan secara galvanis di dalam satu bundle dicelup pada temperatur 71oC selama 336 jam dalam kondisi aerasi. Laju korosi dianalisis dengan metode komposisi kimia, metalografi, uji nilai ph, uji celup dan uji potensial logam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendinginan mesin pada logam baja, besi tuang, aluminium dan solder yang mengandung ethylene glycol mempunyai pengaruh terhadap menghambatnya laju korosi yang besar pada sistem pendingin otomotif, namun kuningan dan baja relatif kecil karena mempunyai sifat tahan korosi yang tinggi.
VARIASI JENIS DAN METODE PEMBUATAN CETAKAN PASIR TERHADAP CACAT PENYINTERAN UNTUK PRODUK HOUSING DAN FRAME Martin Doloksaribu; Sri Bimo Pratomo
Jurnal Metal Indonesia Vol 36, No 2 (2014): METAL INDONESIA
Publisher : Balai Besar Logam dan Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32423/jmi.2014.v36.43-50

Abstract

Jenis dan metode pembuatan  cetakan pasir dapat menimbulkan kemungkinan terjadinya cacat penyinteran. Cacat penyinteran sering muncul pada produk cor dengan dimensi yang relafif besar dan tebal. Produk Frame dan Housing memiliki dimensi dan ketebalan relatif tinggi terdapat cacat penyinteran pada pemukaannya.  Pada penelitian ini cacat penyinteran pada permukaan produk tersebut dikurangi dengan menggunakan variasi jenis resin dan metode pembuatan cetakan pasir. Digunakan 2 jenis resin yaitu resin alpha dan resin water glass. Cetakan pasir dari resin alpha dibuat dengan 2 metode pencetakan yaitu cetakan pasir dibuat dari pasir reklamasi dari mesin Alkali Phenol Process (variasi 1) dan cetakan pasir dibuat dari kombinasi pasir baru sebagai facing sand dan pasir reklamasi dari mesin Alkali Phenol Process sebagai back sand (variasi 2). Cetakan pasir dari resin water glass dibuat hanya dengan 1 metode pencetakan (variasi 3).  Pengujian kuat tekan, lost of ignition (LOI) dan distribusi pasir dilakukan terhadap 3 variasi tersebut. Kuat tekan akhir (saat pouring) dari 3 variasi tersebut adalah 11,90; 12,30 dan 18,70 (facing sand dan back sand); dan 12,02 kgf/cm2. Nilai LOI adalah 1,64; 0,82 dan 1,73; dan 0,95%. Ukuran distribusi pasir yang digunakan didominasi oleh ukuran saringan 0,5 mm (27%), 0,355 mm (10%) dan 0,250 mm (7,41%) atau AFS GFN sebesar 29. Cetakan pasir yang paling sedikit memberikan cacat penyinteran pada permukaan produk adalah cetakan pasir yang dibuat dengan resin alpha dengan metode pencetakan  menggunakan kombinasi pasir baru sebagai facing sand dan pasir reklamasi sebagai back sand (variasi 2).