Mulat Isnaini
Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA JENIS BAHAN ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Trichoderma sp. DI DALAM TANAH Kurnia Endah K; Agus Rohyadi; Mulat Isnaini
CROP AGRO, Scientific Journal of Agronomy Vol 10 No 01 (2017): jurnal Crop Agro Januari 2017
Publisher : Department of Agronomy Faculty of Agriculture University of Mataram and Indonesian Society of Agronomy Branch NTB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Sebuah penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian jenis bahan organik terhadap pertumbuhan jamur Trichoderma sp. di dalam tanah telah dikaji dalam dua percobaan laboratorium, yaitu dengan cara menumbuhkan jamurnya pada medium bahan organik secara langsung dalam tabung-tabung reaksi, dan pada medium tanah yang dicampur bahan organik dalam kantung-kantung plastik. Masing-masing percobaan dirancang mengikuti rancangan acak kelompok empat ulangan, dengan perlakuan terdiri atas tujuh jenis bahan organik: jerami padi, sekam padi, serbuk gergaji, jerami jagung, daun jati, sabut kelapa, jerami clotalaria, dan tanpa bahan organik sebagai perlakuan kontrol. Inkubasi terhadap semua perlakuan pada suhu kamar dilakukan selama 45 hari. Pemberian bahan organik (segar) meningkatkan pertumbuhan jamur Trichoderma di dalam tanah, dengan besaran tergantung pada masa inkubasi dan jenis bahan organik. Secara umum, peningkatan tertinggi kerapatan konidia terjadi ketika masa inkubasi 30 hari, yaitu pada pemberian jerami padi, kemudian serbuk gergaji dan sekam padi. ABSTRACT A study to determine the effect of some types of organic matter to the growth of Trichoderma sp. in the soil has been studied in two laboratory experiments, ie by growing the fungus on the medium of organic materials directly into test tubes, and in the soil medium mixed with organic materials in plastic bags. Each experiment was designed as a randomized block design with four replications, consisting of seven organic material treatments i.e. rice straw, rice hull, sawdust, corn straw, teak leaves, coconut fiber, clotalaria straw, and a control treatment without organic matter. Incubation of all treatments at room temperature was carried out for 45 days. Aplication of (fresh) organic matter increase the growth of Trichoderma sp. in the soil, with the extent depending on the incubation period and type of organic material. In general, the highest increased in conidia density is occurred on incubation period of 30 days for addition of rice straw, then sawdust and rice hull.
Peningkatan Kapasitas Untuk Meningkatkan Pendapatan Petani Hortikultura Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara Nurrachman; Nyoman Soemenaboedhy; I Wayan Sutresna; Taufik Fauzi; Uyek Malik Yakop; Mulat Isnaini; Lukman Taufik
Jurnal SIAR ILMUWAN TANI Vol. 3 No. 1 (2022): Jurnal Siar Ilmuwan Tani
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jsit.v3i1.68

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat melalui pendapingan kelompok tani hortikultura bertujuan agar kelompok tani hortikultura dapat melakukan kegiatan budidaya secara berkesinambungan. Kegiatan pendampingan atau pemberdayaan kelompok tani merupakan serangkaian upaya yang sistematis, konsisten dan berkelanjutan untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing petani. Permasalahan kelompok tani hortikultura adalah: (1) posisi tawar petani umumnya lemah oleh karena petani kurang mendapatkan akses dan informasi pasar (2) kegiatan produksi masih konvensional tidak melihat peluang pasar atau belum melakukan agribisnis, (3) fungsi kelembagaan kelompok tani belum berjalan secara optimal. Peningkatan Kapasitas icipatory Action Research, Focus Group Discussion, sehingga kelompok tani lebih aktif dalam merumuskan permasalahan. Kegiatan pendampingan mengubah pola pikir sebagian besar anggota kelompok tani, peningkatan keterampilan dan pendapatan. hortikultura memberikan dampak terhadap peningkatan pendapatan petani dibandingkan dengan hasil pertanian lain , yaitu sebesar 40%.
Pengaruh Diameter Pipa Dan Komposisi Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Selada Hijau (Lactuca sativa L.) Pada Sistem Hidroponik Vertikal Rita Supiana; Herman Suheri; Mulat Isnaini
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v1i1.1214

Abstract

Laju pertambahan jumlah penduduk yang terus meningkat disertai dengan alih fungsi lahan pertanian menjadi salah satu faktor rendahnya produktivitas pangan. Kebutuhan pangan masyarakat juga meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah mengoptimalkan fungsi lahan pertanian dengan menerapkan sistem budidaya secara hidroponik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh diameter pipa dan komposisi media tanam serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada hijau (Lactuca sativa) pada sistem hidroponik vertikal. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei hingga Juli 2021 di Rumah Kaca, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram. Metode yang digunakan adalah eksperimental. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RAL Faktorial) dengan dua faktor utama dan empat ulangan. Faktor pertama adalah diameter pipa yang terdiri atas tiga aras (4 inci, 5 inci, dan 6 inci) sedangkan faktor kedua adalah komposisi media tanam yang terdiri atas tiga aras yakni cocopeat: arang sekam dengan perbandingan volume 1:1, 1:2, dan 1:3. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analysis of Variance (Anova) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan diameter pipa berpengaruh nyata terhadap semua variabel pengamatan kecuali laju pertambahan tinggi tanaman, sedangkan perlakuan komposisi media tanam berpengaruh tidak nyata terhadap semua variabel pengamatan. Interaksi antara diameter pipa dan komposisi media tanam berpengaruh tidak nyata terhadap semua variabel pengamatan.
Pengaruh Topping Dan Pupuk Majemuk Npk Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Melon (Cucumis melo L.) Baiq Riesky Izlin Riesky; Nurrachman; Mulat Isnaini
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v1i1.1222

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh topping dan pupuk majemuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman melon (Cucumis melo L.). Percobaan dirancang menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan dua faktor perlakuan. Faktor pertama yaitu Topping (T) yang terdiri dari 3 aras yaitu T0 (Non Topping), T1 (Topping cabang 21) dan T2 (Topping cabang 27). Faktor kedua yaitu pupuk majemuk NPK (D) terdiri dari 3 aras yaitu D1 (60 g/tanaman), D2 (80 g/tanaman) dan D3 (100 g/tanaman). Dari kedua faktor di atas didapatkan 9 kombinasi perlakuan. Setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali, sehingga menghasilkan 27 petak percobaan. Data yang diperoleh dari percobaan dianalisis menggunakan Analysis of Variant (ANOVA) pada taraf 5%. Terdapat perlakuan yang berbeda nyata, maka dilanjutkan dengan uji BNJ pada taraf nyata 5%. Hasil analisis keragaman perlakuan topping dan pupuk majemuk NPK berpengaruh nyata terhadap tingkat rasa manis buah. Tingkat rasa manis buah tertinggi ditunjukkan oleh kombinasi perlakuan TID3 (Topping cabang 21 dan pupuk majemuk NPK 100 g/tanaman), yaitu 10,90 °Brix. Perlakuan topping berpengaruh nyata terhadap laju pertambahan jumlah daun, bobot buah, tingkat rasa manis buah, bobot berangkasan basah dan bobot berangkasan kering. Laju pertambahan jumlah daun tertinggi ditunjukkan oleh perlakuan T0 (Non Topping), bobot buah dan tingkat rasa manis buah tertinggi ditunjukkan oleh perlakuan T1 (Topping cabang 21). Bobot berangkasan basah dan bobot berangkasan kering tertinggi ditunjukkan oleh perlakuan T0 (Non Topping). Perlakuan pupuk majemuk NPK berpengaruh nyata terhadap bobot buah, tingkat rasa manis buah, bobot berangkasan basah dan bobot berangkasan kering. Nilai tertinggi dari semua variabel ditunjukkan oleh perlakuan D3 (100 g/tanaman).