Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EVALUASI KARAKTERISTIK KETURUNAN HASIL PERSILANGAN ANTARA JAGUNG LOKAL BERBIJI UNGU (Zea mays L.) DENGAN JAGUNG MANIS BERBIJI PUTIH BERNAS (Zea mays saccharata Sturt) Hanafi .; Lestari Ujianto; Idris .
CROP AGRO, Scientific Journal of Agronomy Vol 5 No 2 (2012): Jurnal Ilmiah Crop Agro budidaya Pertanian
Publisher : Department of Agronomy Faculty of Agriculture University of Mataram and Indonesian Society of Agronomy Branch NTB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik keturunan hasil persilangan antara jagung lokal ungu dengan jagung manis yang memiliki daya hasil tinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode experimental dengan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas 6 perlakuan, 2 tetua dan 4 keturunannya yaitu; P1= Tetua jagung berbiji ungu, P2= Tetua jagung manis berbiji putih bernas, P3= Keturunan pertama (F1) yang berbiji ungu hasil persilangan jagung berbiji ungu dengan jagung manis berbiji putih bernas, P4= Keturunan pertama (F1) yang berbiji putih hasil persilangan jagung berbiji ungu dengan jagung manis berbiji putih bernas, P5= Keturunan pertama (F1) yang berbiji putih hasil persilangan jagung manis berbiji putih bernas dengan jagung berbiji ungu, P6= Keturunan pertama (F1) yang berbiji ungu hasil persilangan jagung manis berbiji putih bernas dengan jagung berbiji ungu. Data hasil pengamatan dianalisis dengan analisis keragaman (ANOVA), diuji lanjut dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1). Warna biji untuk F1 hasil persilangnan antara jagung lokal berbiji ungu dengan jagung manis berbiji putih bernas adalah putih, sedangkan warna batang dan warna tongkol sama seperti tetua jantannya. 2). Karakteristik kuantitatif dari F1 dan resiproknya yang berkisar antara kedua tetuanya. ABSTRACT The purpose of this research was to know the characteristics of progenies result of crossing between local corn with purple seeds and sweet corn with fill out white seeds which have high yield ability. The method used in this research was experimental method with complete random design consists of six treatments, two as parents and four as progenies. They are described as follows: P1= the parent of corn with purple seeds, P2= the parent of sweet corn with fill out white seeds, P3= first progeny (F1) of corn with purple seeds result of crossing between corn with purple seeds and corn with fill out wide seeds, P4= first progeny (F1) of corn with white seeds result of crossing between corn with purple seeds and corn with fill out white seeds, P5= reciprocal progeny of corn with white seeds result of crossing between corn with fill out white seeds and corn with purple seeds, P6= reciprocal progeny of corn with purple seeds result of crossing between corn with fill white seeds and corn with purple seeds. The observed data were analyzed using analysis of variance ( ANOVA) and Duncan Multiple Range Test (DMRT) if the treatment is significantly different in 5% significant level. Result of the research showed that: 1). Seed colour of F1 result of crossing between local corn with purple seeds and sweet corn with fill out white seeds is white, while stem colour and ear colour was same as male parent. 2). Quantitative characteristics of F1 and reciprocal were range between their parents.
KAJIAN TINGKAT KEBERHASILAN PERSILANGAN ANTARA BEBERAPA GENOTIP KACANG TUNGGAK (Vigna Unguiculata (L.) Walp) DAN BEBERAPA GENOTIP KACANG PANJANG (Vigna sesquipedalis (L.) Fruwirth) Putri Shanti Devi Rhamdhyani; Lestari Ujianto
CROP AGRO, Scientific Journal of Agronomy Vol 5 No 2 (2012): Jurnal Ilmiah Crop Agro budidaya Pertanian
Publisher : Department of Agronomy Faculty of Agriculture University of Mataram and Indonesian Society of Agronomy Branch NTB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan persilangan i antara beberapa genotip kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.) Walp) dan beberapa genotipe kacang panjang (Vigna sesquipedalis (L.) Fruwirth). Penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Rancangan persilangan yang digunakan yaitu dialel lengkap. Tiga genotipe kacang tunggak (KTU, KTH, KTC) disilangkan dengan tiga genotipe kacang panjang (KPHP, KP 1 dan KP 5). Masing-masing genotipe ditanam dalam lima pot. Penanaman dilakukan dalam dua periode dengan selang waktu sepuluh hari. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapt tingkat keberhasilan yang berbeda dari delapan belas persilangan. Persentase tingkat keberhasilan tertinggi 66,67% antara KTH dan KP1 sedangkan tingkat keberhasilan persilangan terendah adalah 6.67% antara KTU dan KP5. ABSTRACT The objective of this research was to know succes level of hybridization between some genotypes of cowpea (Vigna unguiculata (L.) Walp) and some genotypes of long bean (Vigna sesquipedalis (L.) Fruwirth). This research used an experimental method by using complete dialel design. Three cowpea genotypes (KTU, KTH, KTC) were crossed with three long bean genotypes (KPHP , KP 1 and KP 5). Each of genotype was planted in five pots. Planting was conducted in two periods with an interval of ten days. The results of this research showed that there are different success level of eighteen hybrids. The percentage of the hybridization success level was varied between 6 and 67 %. The highest success level of hybridization was 66.67 % between KTH and KP1 while the lowest success level of hybridization was 6.67 % between KTU and KP5.
KAJIAN GENETIK PADA HIBRIDA HASIL PERSILANGAN ANTAR SPESIES PADA GENUS CUCUMIS Karwati Zawani; Idris (2; Lestari Ujianto
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 26 No 1 (2016): jurnal agroteksos 1 April 2016
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.319 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk ; (1) Mendapatkan informasi genetik yang komprehensif pada hibrida hasil hibridisasi antar pesies terutama pola dan mekanisme pewarisan sifat baik sifat kualitatif maupun kuantitatif pada hibrida, tingkat viabilitas dan sterilitas, inkompatibilitas, heritabilitas, letak dan jumlah gen pengendali, korelasi genotipik, ada tidaknya pengaruh tetua betina, dan peran gen; (2) Mendapatkan galur-galur labu-labuan yang aroma dan rasanya enak, berdaya hasil tinggi, umur genjah, dan toleran kekeringan; (3) Sebagai informasi awal bagi pemulia tanaman labu-labuan terutama genus Cucumis apabila ingin merakit varietas unggul baru. Penelitian meliputi tiga tahap kegiatan yaitu: 1). hibridisasi antar varietas unggul melon, varietas unggul mentimun, varietas lokal blewah. Hibridisasi dilakukan menggunakan model dialel lengkap yaitu menyilangkan antar semua kombinasi tetua yang memungkinkan termasuk resiproknya; 2). Evaluasi viabilitas dan sterilitas dan upaya mengatasi hambatan persilangan antar spesies, 3). perbanyakan dan evaluasi benih hasil hibridisasi (F1) baik sifat kualitatif maupun kuantatifnya. Hasil penelitian menunjukkan bahawa, (1) Persilangan antar spesies melon, blewah dan mentimun berhasil dilakukan dengan tingkat keberhasilan yang beragam. Daya silang tertinggi dicapai oleh M2 x B1 dan M3 x B3 yaitu sebesar 78,6 %. (2) Tidak semua benih keturunan hasil persilangan dapat tumbuh (viable) dan berkembang menjadi tanaman yang menghasilkan buah. (3) Karakteristik keturunan hasil persilangan umumnya berada diantara karakteristik kedua tetuanya. Terdapat beberapa keturunan yang berbeda karakteristiknya dibanding tetuanya. (4) Bobot buah memiliki nilai koefisien keragaman genetik dan nilai duga hertabilitas yang tinggi. (5) Secara genotip maupun fenotip, bobot buah secara positif nyata terkait dengan diameter dan panjang buah. Perbaikan buah dapat dilakukan melalui perbaikan ukuran buah. Ukuran buah yaitu panjang dan diameter buah dapat dijadikan sebagai kreteria seleksi tidak langsung untuk perbaikan hasil tanaman kelompok Cucumis.