Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

HUBUNGAN KOMUNIKASI, BUDAYA ORGANISASI, DAN KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA PERAWATDI RUMAH SAKIT UMUM ‘AISYIYAH PADANG Mandria Yundelfa; Jeki Refialdinata; Budi Haryono
Menara Ilmu Vol 14, No 1 (2020): VOL. XIV NO. 1 JULI 2020
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v14i1.2002

Abstract

Di rumah sakit, perawat merupakan profesi kesehatan yang jumlahnya lebih banyak dan lebih sering berinteraksi dengan pasien ataupun keluarga pasien dibandingkan dengan profesi lain. Perawat dalam melaksanakan kinerjanya disamping dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam berupa kepribadian, kompetensi, dan motivasi, juga dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari luar meliputi komunikasi, budaya organisasi, dan kepemimpinan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan komunikasi, budaya organisai, dan kepemimpinan dengan kinerja perawat di Rumah Sakit Umum ‘Aisyiyah Padang. Penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit ‘Aisyiyah Padang Provinsi Sumatera Barat pada Bulan Oktober sampai dengan Bulan Desember 2019. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif menggunakan desain analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel adalah 57 orang perawat RSU ‘Aisyiyah Padang. Instrumen penelitian berupa kuesioner. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji chi-square menggunakan aplikasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dibandingkan dengan kategori kurang baik, komunikasi yang baik, budaya organisasi yang baik, dan kepemimpinan yang baik memiliki keterkaitan yang erat dengan kinerja yang baik di RSU ‘Aisyiyah Padang. Selanjutnya, setelah dilakukan analisis didapatkan bahwa komunikasi perawat, dan kepemimpinan perawat memiliki hubungan dengan kinerja perawat (p0,05). Hal ini menjelaskan bahwa komunikasi dan kepemimpinan di RSU ‘Aisyiyah Padang telah berjalan dengan baik dalam meningkatkan kinerja perawat. Tidak ada keterkaitan antara budaya organisasi dengan kinerja perawat mungkin disebabkan belum teraplikasinya sepenuhnya nilai-nilai budaya organisasi yang ada di RSU ‘Aisyiyah Padang. Peneliti selanjutnya hendaknya mengkaji tentang nilai-nilai budaya organisasi RSU ‘Aisyiyah Padang dan keefektifannya terhadap kinerja perawat. Kata kunci: Kinerja perawat; komunikasi; budaya organisasi; kepemimpinan
HUBUNGAN OBESITAS ABDOMINAL DENGAN KADAR GULA DARAH PUASA PADA LAKI-LAKI USIA DEWASA Jeki Refialdinata
Jurnal Kesehatan Lentera 'Aisyiyah Vol. 1 No. 1 (2018): Jurnal Kesehatan Lentera 'Aisyiyah
Publisher : BPPM Politeknik 'Aisyiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Obesitas abdominal merupakan salah satu prediktor diabetes mellitus tipe 2 (DM tipe 2) yang lebih baik dibandingkan dengan obesitas secara keseluruhan. Peningkatan lemak di daerah perut menimbulkan kecenderungan penurunan aksi insulin pada jaringan sasaran yang menimbulkan peningkatan kadar glukosa dalam darah. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan obesitas abdominal dengan kadar gula darah puasa pada laki-laki usia dewasa di wilayah Kerja Puskesmas kuranji, Kota Padang. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian korelasi dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian adalah 30 orang laki-laki dewasa dengan obesitas abdominal yang sebelumnya telah berpuasa selama minimal 8 jam. Subjek penelitian berusia 30-60 tahun diambil dengan menggunakan metode purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan mengukur lingkar pinggang dengan menggunakan metline, dan mengukur kadar glukosa darah dengan menggunakan glukocheck. Selanjutnya data dianalisis dengan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan ukuran lingkar pinggang dapat menyebabkan naiknya kadar gula darah pada laki-laki usia dewasa dengan obesitas abdominal. Oleh sebab itu, ukuran lingkar pinggang dapat memprediksikan naiknya kadar gula darah pada laki-laki usia dewasa dengan obesitas abdominal
PENGETAHUAN MENGENAI FAKTOR RISIKO DAN PERILAKU PASIEN SINDROM KORONER AKUT Jeki Refialdinata
Jurnal Kesehatan Lentera 'Aisyiyah Vol. 2 No. 1 (2019): Jurnal Kesehatan Lentera 'Aisyiyah
Publisher : BPPM Politeknik 'Aisyiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pasien yang telah terdiagnosis sindrom koroner akut (SKA) memiliki resiko tinggi untuk mengalami kekambuhan penyakit dan perawatan ulang. Agar terhindar dari hal tersebut, pasien SKA harus memiliki pengetahuan yang baik mengenai faktor risiko dan menerapkan perilaku hidup sehat SKA. Penelitian ini bertujuan untuk megeksplorasi pengetahuan terhadap faktor risiko dan perilaku pasien SKA. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif terhadap 12 pasien SKA yang dipilih menggunakan pendekatan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam menggunakan pendekatan semistruktur. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan metode analisis tematik. Dua tema yang didapatkan yaitu: 1) menganggap penyakit berasal dari perilaku, emosi, dan fisik yang sakit disusun dari 3 subtema, (a) perilaku yang tidak sehat, (b) tekanan pada pikiran, dan (c) komplikasi penyakit lain; 2) merubah gaya hidup dan memantau status kesehatan dibentuk dari 5 subtema, (a) mempertahankan kebugaran tubuh, (b) memantau status kesehatan, (c) merubah pola makan, (d) manajemen stress, dan (e) menghindari aktifitas yang dapat menimbulkan kelelahan. Hasil penelitian menjelaskan bahwa pasien tidak mampu mengidetifikasi faktor risiko dan menerapkan perilaku hidup sehat SKA secara keseluruhan. Hal ini menunjukkan pentingnya petugas kesehatan untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien mengenai faktor risiko dan pola hidup sehat SKA termasuk materi tentang resiko mengalami kekambuhan dan perawatan ulang.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGRUHI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0 – 6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DESA GEDANG KOTA SUNGAI PENUH Neneng Gia Defilza; Metri Lidya; Ardianis; Jeki Refialdinata
Jurnal Kesehatan Lentera 'Aisyiyah Vol. 3 No. 1 (2020): Jurnal Kesehatan Lentera 'Aisyiyah
Publisher : BPPM Politeknik 'Aisyiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menyusui eksklusif adalah makanan terbaik untuk bayi. Menyusui eksklusif hanya memberikan ASI kepada bayi mulai usia 0-6 bulan tanpa makanan tambahan atau minuman lain. Data dari Dinas Kesehatan Kota Sungai Penuh, cakupan pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Desa Gedang hanya mencapai 35,09%, masih jauh dari target yang ditetapkan sebesar 85%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan di Puskesmas Desa GedangKota Sungai Penuh tahun 2016. Jenis penelitian survei analitik dengan desain cross sectional, yang telah dilakukan di Puskesmas Desa Gedang Kota Sungai Penuh wilayah kerja pada 3-16 Juni 2016. Sampel dalam penelitian ini adalah 53 ibu memiliki bayi berusia 0-6 bulan. Teknik pengambilan sampel Proportional Stratified Random Sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara menggunakan kuesioner. Analisis data univariat dengan statistik deskriptif dan analisis bivariat menggunakan chi-square dengan tingkat kepercayaan 95% α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan 50,9% responden tidak disusui secara eksklusif, 37,7% responden memiliki rentang hidup berisiko, 54,7% responden dengan kurang suami yang mendukung, 56,6% responden terhadap budaya / masyarakat kebiasaan kurang baik. Ada hubungan yang signifikan antara usia ibu (p Value = 0,015), dukungan suaminya (p Value =0,009) dan Budaya / kebiasaan masyarakat ( p Value = 0,000) dengan pemberian ASI eksklusif di PuskesmasDesa Gedang Kota Sungai Penuh. Untuk petugas Puskesmas agar dapat melakukan informasi tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif pada ibu dengan bayi berusia 0-6 bulan. Untuk penelitian lebih lanjut disarankan untuk penelitian lanjutan dengan variabel yang berbeda.