Mutu atau kualitas lulusan dokter dapat dicapai melalui penguasaan keilmuan, keterampilan, dan perilaku lulusan dokter. Proses tersebut diharapkan menjadi salah satu penentu utama kualitas pelayanan asuhan medis kepada masyarakat. Begitu pentingnya proses penguasaan keilmuan, sehingga perlu diketahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kelulusan ujian teori respirasi sebagai salah satu mata kuliah di pendidikan kedokteran. Hasil ujian seharusnya mampu menggambarkan kemampuan peserta didik dalam penguasaan keilmuan dan mengukur kemampuan mereka. Peneliti bertujuan untuk meneliti korelasi antara faktor lingkungan, kondisi fisik, kecerdasan emosi dan spiritual dan hubungannya dengan tingkat kelulusan ujian teori respirasi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian Cross Sectional. Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa semester V Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKK UMJ) berjumlah 110 orang. Teknik sampel menggunakan Total Sampling. Inklusi dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang mengikuti mata kuliah respirasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel kondisi fisik (OR=4.400; 95%CI=1.779 - 10.760), kecerdasan emosi (OR=3.926; 95%CI=1.613 - 9.554) dan kecerdasan spiritual (OR=2.386, 95%CI=1.105 - 5.153) berpengaruh signifikan terhadap tingkat kelulusan ujian teori respirasi mahasiswa FKK UMJ dengan pvalue kurang dari 0.05 (p<0.05) dan risiko terbesar pada variabel kondisi fisik. Variabel kondisi lingkungan belajar tidak berhubungan dengan tingkat kelulusan ujian teori respirasi dengan pvalue lebih dari 0.05.