Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Korelasi Kondisi Fisik, Lingkungan Belajar, Kecerdasan Emosi dan Spiritual terhadap Tingkat Kelulusan Ujian Teori Respirasi slamet sudi santoso
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 14, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jkk.14.2.47-53

Abstract

Mutu atau kualitas lulusan dokter dapat dicapai melalui penguasaan keilmuan, keterampilan, dan perilaku lulusan dokter. Proses tersebut diharapkan menjadi salah satu penentu utama kualitas pelayanan asuhan medis kepada masyarakat. Begitu pentingnya proses penguasaan keilmuan, sehingga perlu diketahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kelulusan ujian teori respirasi sebagai salah satu mata kuliah di pendidikan kedokteran. Hasil ujian seharusnya mampu menggambarkan kemampuan peserta didik dalam penguasaan keilmuan dan mengukur kemampuan mereka. Peneliti bertujuan untuk meneliti korelasi antara faktor lingkungan, kondisi fisik, kecerdasan emosi dan spiritual dan hubungannya dengan tingkat kelulusan ujian teori respirasi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian Cross Sectional. Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa semester V Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKK UMJ) berjumlah 110 orang. Teknik sampel menggunakan Total Sampling. Inklusi dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang mengikuti mata kuliah respirasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel kondisi fisik (OR=4.400; 95%CI=1.779 - 10.760), kecerdasan emosi (OR=3.926; 95%CI=1.613 - 9.554) dan kecerdasan spiritual (OR=2.386, 95%CI=1.105 - 5.153) berpengaruh signifikan terhadap tingkat kelulusan ujian teori respirasi mahasiswa FKK UMJ dengan pvalue kurang dari 0.05 (p<0.05) dan risiko terbesar pada variabel kondisi fisik. Variabel kondisi lingkungan belajar tidak berhubungan dengan tingkat kelulusan ujian teori respirasi dengan pvalue lebih dari 0.05.
HUBUNGAN STRES DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA PEKERJA MITIGASI PEMADAM KEBAKARAN DI KOTA BATAM Slamet Sudi Santoso; Isramilda; Angel Manik
Zona Kedokteran: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Batam Vol 14 No 2 (2024): Zona Kedokteran: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Batam
Publisher : Universitas Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37776/zked.v14i2.1529

Abstract

Background: Hypertension is a condition where the blood vessels experience a continuous increase, while diastolic blood pressure is the blood pressure when the heart relaxes. This hypertension can be influenced by several factors, especially stress. Stress is a state or condition that arises due to the inability of a person experiencing stress to deal with stressors including circumstances and biological, psychological and social resources. One job that can be at risk of hypertension due to work stress is firefighting, because this job involves repeated exposure to traumatic events that can cause psychological problems. Method: This research uses quantitative methods through a cross sectional approach. This research was conducted at Batam University in December-January 2023/2024. The sampling technique used Isaac Michael's formula with a sample size of 43 out of 110 workers Result: The results of the analysis test using the Spearman Rank test showed a p result of 0.002 (<0.05), indicating that there was a significant relationship between stress levels and the incidence of hypertension. with a Spearman Rank correlation coefficient value of 0.432. Conclusion: Based on the research results, it was found that there was a relationship between stress and the incidence of hypertension in firefighting mitigation workers in Batam City in 2023.