Agustina Dwi Putri Ariyanto
Program Studi Meteorologi, Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Jl. Perhubungan I No.5 Tangerang Selatan

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KAJIAN INDEKS STABILITAS ATMOSTER TERHADAP KEJADIAN HUJAN LEBAT DI WILAYAH BOGOR Lu'lu Nuthmainati Fu'adah; Agustina Dwi Putri Ariyanto; Hilmi Hasani Samsuri; Imma Redha Nugraheni
Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2018: Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2018
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1126.896 KB) | DOI: 10.20961/prosidingsnfa.v3i0.28538

Abstract

Abstract: Heavy rain is the weather phenomena that could pose a risk to human life such as floods. Heavy rains caused by atmospheric instability. To find stable or unstable in the atmospheric condition can use the air stability index analysis. Analyzing the stability index of air can help predict the chances of heavy rain. In case of occurrence of heavy rain in the area of Bogor on 9,10 and 11 November 2018, viewed of index SI, LI, SWEAT, CAPE on the lowest value. The expected conclusion is that there is a relation between rainfall data and stability index. Himawari-8 satellite image from monitoring at the time of the scene showed a thick cloud cover in the area of Bogor during rain events.Abstrak: Hujan lebat merupakan fenomena cuaca yang dapat menimbulkan resiko bagi kehidupan manusia seperti banjir. Hujan lebat disebabkan oleh ketidakstabilan atmosfer. Untuk mengetahui stabil atau labilnya kondisi atmosfer dapat menggunakan cara analisis indeks stabilitas udara. Menganalisis indeks stabiltas udara dapat membantu dalam memprediksi peluang terjadinya hujan lebat. Dalam kasus kejadian hujan di wilayah Bogor pada tanggal 9, 10, dan 11 bulan November 2018 dilihat dari indeks SSI, LI, SWEAT, CAPE pada saat kondisi terendah, pada umumnya kondisi atmosfer menengah stabil. Walaupun dalam beberapa kejadian nilai SSI menunjukan kondisi atmosfer menengah stabil dan CAPE berada pada nilai potensi konvektif lemah. Dari pantauan citra satelit Himawari-8 pada saat kejadian menunjukkan tutupan awan tebal di wilayah Bogor pada waktu kejadian hujan.