Secara etimologi berasal dari kata tolerance (dalam bahasa inggris) yang berarti sikap membiarkan, mengakui dan menghormati keyakinan orang lain tanpa memerlukan persetujuan. Jadi Toleransi adalah istilah dalam konteks sosial, budaya dan agama yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya diskriminasi terhadap kelompok-kelompok yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu masyarakat. Tafsir Al-Misbah Penulisan ini menggunakan metode tahlili, yaitu penafsiran ayat per ayat Al-Quran sesuai dengan urutannya dalam mushaf. Tafsir Al-Azhar memiliki corak sebagaimana dalam ilmu tafsir digolongkan kedalam corak adab al-ijtima’i yaitu corak tafsir yang menitik beratkan pada penjelasan ayat-ayat al-Quran dari segi ketelitian redaksinya, kemudian menyusun kandungannya dalam satu redaksi yang indah dengan menonjolkan aspek petunjuk al-quran bagi kehidupan, serta mengaitkan pengertian ayat-ayat dengan hukum alam yang berlaku dalam masyarakat. Sementara dalam penafsirannya, format sajiannya adalah pertama, menyebut nama surat dan artinya, nomor urut surat dalam susunan mushaf, jumlah ayat dan tempat turunnya surat. Kedua, mencantumkan empat sampai lima ayat (disesuaikan dengan tema atau kelompok ayat) dengan teks arab, yang kemudian diterjemahakan kedalam bahasa indonesia melayu. Ketiga, hamka memberikan kode pangkal ayat dan ujung ayat ketika sudah terjun dalam dialektika tafsir, ini digunakan semata untuk memberi kemudahan kepada pembaca.