Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Radikalisme Islam di Jantung Kota Santri: Fragmmentasi dan Polarisasi Acep Aripudin
Asyahid Journal of Islamic and Quranic Studies (AJIQS) Vol 2, No 2 (2020): Asyahid
Publisher : STAI AL-FALAH CICALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakTasikmalaya memiliki persoalan munculnya gerakan Islam garis keras, yang terkadang memunculkan wajah Islam “radikal”. Gerakan tersebut direspon oleh sebagian masyarakat, sehingga seolah mendapat dukungan rakyat. Mereka melakukan aktifitas sosial, politik dan pengerahan masa untuk menuntut hak-haknya dengan mengatasnamakan agama. Mereka melakukan tekanan terhadap pemerintah setempat dengan mengusung isu Perda syariat. Penelitian ini menelusuri beberapa organisasi masa Islam di Kota Santri, Tasikmalaya. Telaah riset terkait gerakan Islamis ini difokuskan pada polarisasi dan pragmentasi gerakannya, merepresentasikan tema diskursus terkait pemikiran dan aktifitas gerakan keagamaan. Bukan saja analisis deskripsi, namun akan diungkap juga pemikiran dan aksinya terhadap organisasi keagamaan yang ada. Fragmentasi dan kontestasi di antara ormas Islam guna meraih simpati masyarakat tidak bisa dihindari. Apalagi target-target gerakan mereka sudah mengarah pada gerakan politik praktis untuk memperoleh posisi dan kedudukan dalam kekuasaan. Menurutnya, kekuasaan merupakan inti target dari gerakan mereka untuk memudahkan melakukan perbaikan masyarakat atau dakwah. Berbagai arus pemikiran yang terjadi pada diri umat Islam merupakan respons terhadap modernisasi yang begitu masif. Dalam konteks ke-Indonesia-an hari ini, politik Islam mestilah bisa ditampilkan dengan semangat Islam yang menzaman, cerdas, lugas dan berpihak pada upaya tegaknya nilai-nilai keadilan sosial. Setiap pemikiran politik Islam akan diuji oleh kontekstualisasi di mana pemikiran politik Islam itu hidup.Kata kunci: Radikalisme, Islam, garis keras, politik
Another Side of Folk Tradition; Da’wah, Entertainment, and Magic in the Madurese Community Acep Aripudin; Yaya Yaya
Asyahid Journal of Islamic and Quranic Studies (AJIQS) Vol 3, No 2 (2021): Asyahid
Publisher : STAI AL-FALAH CICALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The emergence and development of traditional arts is closely related to the process of spreading religion. Not always art in religious communities appears deductively as a development of the spirit of religious teachings. This is because, in fact, art in traditional societies is potentially produced and can become a medium as well as a tool in spreading religion and relationships as well as strengthening the character of the community. Cultural values in art are then unified and integrated into a local wisdom that complements each other, so that religious arts and culture are functionally inductively attached. This article aims to reveal how Islamic values as a religion are functionally related to the art traditions of the Madurese community. The position of art as something profane and entertaining then changed to follow the position of a sacred religion and had similar consequences. The form of the relation between art and Islam can be seen in song lyrics, the history of the emergence of art, moments of performing arts, art genres, the spread of religion and the legality of religious leaders. In the end, the traditional arts of the community were preserved as Islam was preserved, and even developed into a multi-force that has an impact on improving the community's economy. Keywords: Da'wah, Art, Entertainment, Ritual, Madura, and Local Wisdom Abstrak Muncul dan berkembangnya seni tradisional sangat berkaitan dengan proses penyebaran agama. Tidak selamanya seni pada masyarakat beragama muncul secara deduktif sebagai pengembangan dari spirit ajaran agama. Karena, dalam faktanya seni pada masyarakat tradisional secara potensial diproduksi dapat mejadi media sekaligus alat dalam menyebarkan agama dan dan huburan sekaligus yang memperkuat karakter masyarakat. Nilai-nilai budaya dalam seni kemudian menyatu dan terintegrasi menjadi suatu kearifan lokal yang saling mengisi, sehingga seni budaya beragama secara induktif melekat secara fungsional. Artikel ini, bertujuan mengungkap bagaimana nilai-nilai Islam sebagai agama berhubungan secara fungsional dengan tradisi seni masyarakat Madura. Posisi seni sebagai sesuatu hal yang profane dan menghibur kemudian berubah mengikuti posisi agama yang sacral dan memiliki konsekuensi serupa. Wujud relasi seni dan Islam nampak pada syair lagu, sejarah munculnya seni, momen-momen pentas seni, genre seni, penyebar agama dan legalitas dari pemuka agama. Seni tradisional masyarakat pada akhirnya terpelihara sebagaimana terpeliharanya Islam, bahkan berkembang menjadi kekuatan multi yang berdampak seperti pada peningkatan ekonimi masyarakat. Kata Kunci: Da’wah, Seni, Hiburan, Ritual, Madura, dan Kearifan Lokal
Equality Between Muslims and Christians in Tolerant Inter-Religious Dialogue in Bekasi Acep Aripudin; Luthfi Riza Firdaus
Asyahid Journal of Islamic and Quranic Studies (AJIQS) Vol 4, No 2 (2022): Asyahid
Publisher : STAI AL-FALAH CICALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Equality Between Muslims and Christians in Tolerant Inter-Religious Dialogue in Bekasi Acep Aripudin Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung Luthfi Riza Firdaus Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung Abstract Indonesian society is known as a plural, plural and heterogeneous society. This heterogeneity is manifested by the many ethnicities, cultures, religions, and customs. This pluralism places Indonesia as a conflict-prone society as well as a portrait of harmony between people of different religions. This article constructs the effectiveness of equality in dialogue between Islam and Christianity in realizing harmonious and equal relations between people of different religions through tolerant dialogue between Islam and Christianity. The practice of equality in this dialogue can be seen in the process of interaction and communication between Muslims and Christians in Kampung Sawah Bekasi in realizing a harmonious life despite different beliefs. Tolerant dialogue is carried out at moments of hospitality and religious events, such as sharing at Eid and Christmas events. Keywords: Equality, Islam, Christianity, Tolerant Dialogue Abstrak Masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang plural, majemuk, dan heterogen. Heterogenitas tersebut berwujud dengan banyaknya etnis, budaya, agama, dan adat istiadat. Kemajemukan tersebut menempatkan Indonesia sebagai masyarakat yang rentan konflik sekaligus potret kehidupan harmoni antarumat berbeda agama. Artikel ini mengontruksi efektivitas kesetaraan dalam dialog di antara Islam dan Kristen dalam mewujudkan relasi antarumat berbeda agama yang harmoni, dan setara melalui dialog yang toleran antara Islam dan Kristen. Praktik equality dalam dialog tersebut nampak pada proses interaksi dan komunikasi antara umat Islam dan Kristen di Kampung Sawah Bekasi dalam mewujudkan kehidupan harmonis meskipun berbeda keyakinan. Dialog toleran dilakukan pada momen-momen silaturahmi dan event keagamaan, seperti saling berbagi pada acara Lebaran dan Natal. Kata Kunci: Equality, Islam, Kristen, Dialog Toleran
Perspektif Generasi Z di Platform X Terhadap Penurunan Angka Pernikahan di Indonesia Adhani, Azizah Fadhilah; Acep Aripudin
Bahasa Indonesia Vol 5 No 1 (2024): J-Kis: Jurnal Komunikasi Islam Juni 2024
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam IAI Pangeran Diponegoro Nganjuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53429/j-kis.v5i1.1001

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelajahi perspektif generasi Z di Indonesia melalui Platform X terhadap penurunan angka pernikahan. Melalui analisis data yang dikumpulkan dari diskusi dan interaksi di platform tersebut, penelitian ini mengidentifikasi faktor-faktor utama yang mempengaruhi keputusan generasi Z dalam memasuki institusi pernikahan. Temuan penelitian menyoroti peran kondisi finansial, tingginya angka perceraian karena kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan perselingkuhan, serta perubahan pola pikir terhadap institusi pernikahan. Dengan memahami perspektif generasi Z, penelitian ini memberikan wawasan yang berharga bagi pemangku kebijakan, akademisi, dan masyarakat umum untuk merancang strategi yang lebih efektif dalam mengatasi tantangan yang dihadapi dalam mempromosikan hubungan pernikahan yang sehat dan berkelanjutan di kalangan generasi muda Indonesia.
Perspektif Generasi Z di Platform X Terhadap Penurunan Angka Pernikahan di Indonesia Adhani, Azizah Fadhilah; Acep Aripudin
Bahasa Indonesia Vol 5 No 1 (2024): J-Kis: Jurnal Komunikasi Islam Juni 2024
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam IAI Pangeran Diponegoro Nganjuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53429/j-kis.v5i1.1001

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelajahi perspektif generasi Z di Indonesia melalui Platform X terhadap penurunan angka pernikahan. Melalui analisis data yang dikumpulkan dari diskusi dan interaksi di platform tersebut, penelitian ini mengidentifikasi faktor-faktor utama yang mempengaruhi keputusan generasi Z dalam memasuki institusi pernikahan. Temuan penelitian menyoroti peran kondisi finansial, tingginya angka perceraian karena kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan perselingkuhan, serta perubahan pola pikir terhadap institusi pernikahan. Dengan memahami perspektif generasi Z, penelitian ini memberikan wawasan yang berharga bagi pemangku kebijakan, akademisi, dan masyarakat umum untuk merancang strategi yang lebih efektif dalam mengatasi tantangan yang dihadapi dalam mempromosikan hubungan pernikahan yang sehat dan berkelanjutan di kalangan generasi muda Indonesia.