Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HOW TO BUILD ISLAMIC FINANCIAL INDUSTRY Mohammad Haikal
SHIBGHAH: Journal of Muslim Societies Vol 1, No 2 (2019): SHIBGHAH: Journal of Muslim Societies
Publisher : STAI Al-Washliyah Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The development of Islamic finance globally is increasingly widespread and attracts attention not only in Muslim countries but also in various non-Muslim countries. Indonesia as one of the largest Muslim countries has a great opportunity to become a major player by preparing facilities and infrastructure that are able to answer the needs of the industry. This study examines the factors that accelerate Islamic economic development by scrutinizing the advantages that have been carried out by other countries. Research is conducted based on the study of literature as well as various reports from varying entities. Research results show there are a number of important factors, namely business transformation, IT infrastructure, talent, and standardization and harmonization. The implication of this study is that any party which wants to prepare for the development of the Islamic financial industry should concentrate on these area in order to accelerate the economic growth.
Menyoal Revitalisasi Peran Wilayatul Hisbah di Aceh: Dari Jinayah Ke Muamalah Fithriady Ilyas; Mohammad Haikal
SHIBGHAH: Journal of Muslim Societies Vol 2, No 2 (2020): SHIBGHAH: Journal of Muslim Societies
Publisher : STAI Al-Washliyah Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberadaan Wilayatul Hisbah sebagai salah satu alat negara di Aceh diharapkan memajukan kehidupan bersyariat sehingga terbentuk tatanan masyarakat yang beradab dan sejahtera. Pemberian wewenang kepada WH dalam hukum jinayah telah berkontribusi mereduksi pelanggaran syariah berupa maisir, khalwat, dan judi. Seiring dengan berkembangnya kehidupan masyarakat, ekspektasi penerapan Syariah juga  menyentuh tidak hanya hukum jinayah melainkan juga dalam aktivitas muamalah dan hal ini  kemudian direspon oleh pemerintah dengan pembentukan Qanun Lembaga Keuangan Syariah.  Dalam pelaksanaannya tentu saja dibutuhkan pengawasan yang ketat agar tujuan qanun ini bisa terpenuhi dan memberi kemanfaatan yang besar, oleh karena itu, topik pengawasan menjadi perhatian utama yang harus  dijadikan prioritas oleh  pemerintah melalui pemberian kewenangan kepada  institusi terkait agar implementasi qanun sesuai dengan tugas pokoknya. Studi ini meneliti revitalisasi  peran Wilayatul Hisbah (WH) yang selama ini fokus kepada hukum jinayat agar juga turut berkontribusi dalam hukum muamalah, misalnya pemberantasan riba. Fenomena yang diteliti dalam studi ini menggunakan  penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data  menggunakan wawancara dan juga didukung dengan library research  untuk mengetahui peran yang telah WH lakukan dalam sejarah panjangnya dalam mengawasi kegiatan muamalah. Hasil studi menunjukkan bahwa keberadaan WH sebagai perangkat negara sangat erat kaiatannya dalam mendukung kegiatan muamalah, secara historis diketahui  tidak hanya sebagai penjaga kepatuhan kepada hukum pidana melainkan pula juga terlibat aktif dalam mengamankan transaksi muamalah. Implikasi dari studi ini menunjukkan pentingnya peran WH di Aceh dalam mendorong dan menjaga ketertiban kegiatan muamalah sehingga ini menjadi saran bagi pemerintah untuk merevitalisasi kembali fungsi WH di Aceh agar terlibat aktif  baik dalam jinayah maupun muamalat. Hal ini akan terwujud bila qanun revitalisasi peran WH lahir dengan segera.
Professional Zakat Collection Management at Baitul Mal Aceh Mohammad Haikal; Fithri Mawaddah
ISTIFHAM Vol 1 No 3 (2023)
Publisher : Seutia Hukamaa Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In line with the developments in the era of human life, especially in the economic field, earning activities through skills and professions will continue to grow occasionally. The determination of professional zakat obligations to him shows that Islamic law is very aspirational and responsive to the times. The Baitul Mal Institution works to manage zakat, religious assets, and other assets, so using field research methods, the researcher wants to see the management of professional zakat collection at Baitul Mal Aceh, from the research results, it is concluded that the professional zakat collection system at Baitul Mal Aceh is carried out with the first system, you can go to the counter to record your name and then provide a receipt for proof of zakat payment. Secondly, you can go through a bank account via the mobile banking application to deliver the zakat/zakat deposit, after the zakat is paid, we will send it to the regional treasury as for the account number. As for the opportunities and obstacles in collecting professional zakat, namely, the opportunity is that there is still public trust in the management of zakat carried out by Baitul Mal Aceh so that it is motivated to be better, with this opportunity the Baitul Mal continues to strive to increase professional zakat collection.