Basically, Majlis Ta'lim is a need that people want to add knowledge. Majlis Ta'lim was founded with various activities that are considered very instrumental to the morale of millennial Muslim pilgrims in the hope of being motivated to know the teachings of Islam in its true form. This study aims to find out how the role of the ta'lim assembly in fostering the morals of millennial women. The purpose of this study is to find out what efforts are being made in moral development and to find out the obstacles and opportunities faced by the AKHIA Ta'lim Assembly in carrying out the spirit of worship in Langsa City. This research uses qualitative methods. The data source used is a data source obtained from a direct interview with the Leader of the AKHIA Assembly, this research data is produced through observation, interviews, and documentation. From the results of this study, it shows that the Ta'lim Assembly plays a very positive role in increasing morale towards a better direction. The efforts and obstacles of the Ta'lim Assembly are to hold a recitation once a week, namely Saturdays, reading books, and the obstacle is the lack of infrastructure facilities, and the spirit that sometimes rises and falls from its members. The role of Majlis Ta'lim in fostering good morals in the midst of a society that is starting to be bad in Langsa City, namely as a place to gain religious knowledge, Majlis Ta'lim in society has brought benefits, especially for millennial women or the community, while the method used in Majlis Ta'lim is a method of recitation and question and answer that is asked directly to ustazd, the majority of alumni from Dayah in Aceh.ABSTRAKPada dasarnya Majlis Ta’lim merupakan suatu kebutuhan yang di inginkan masyarakat untuk menambah ilmu. Majlis Ta’lim didirikan dengan berbagai kegiatan yang dinilai sangat berperan terhadap moral jamaah khu-susnya Muslimah milenial dengan harapan dapat termotivasi untuk mengenal ajaran Islam dalam bentuk yang sebenarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran majelis ta’lim dalam pembinaan akhlak kaum wanita milenial. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apa saja upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak dan untuk mengetahui kendala dan peluang yang dihadapi Majelis Ta’lim AKHIA dalam men-jalankan semangat beribadah di Kota Langsa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data yang diperoleh dari wawancara langsung dengan Pimpinan Majelis AKHIA, data penelitian ini diproleh melalaui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Majelis Ta’lim sangat berperan positif dalam meningkatkan semangat kearah yang lebih baik. Adapun upaya dan kendala Majelis Ta’lim ini adalah mengadakan pengajianseminggu sekali yaitu hari Sabtu, membaca kitab, dan kendalanya ialah kurangnya fasilitas sarana prasarana, dan semangat yang terkadang naik dan turun dari para anggotanya. Peran Majlis Ta’lim dalam membina akhlak yang baik di tengah tengah masyarakat yang mulai tidak baik di Kota Langsa, yaitu sebagai tempat menimba ilmu pengetahuan agama, Majlis Ta’lim dalam masyarakat telah membawa manfaat khususnya bagi kaum perempuan millenial atau masyarakat, adapun metode yang digunakan dalam Majlis Ta’lim adalah metode pengajian dan tanya jawab yang di tanyakan lang-sung kepada ustazd yang mayoritas alumni dari Dayah di Aceh.