Kebutuhan biomaterial dalam bidang medis untuk berbagai keperluan di Indonesia, khususnya Kalimantan Barat terus meningkat. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya berbagai kasus kecelakaan yang memerlukan adanya graft tulang. Semakin tingginya permintaan akan graft tulang tidak diimbangi dengan banyaknya material graft tulang sehingga harga graft tulang relatif mahal. Material yang digunakan dalam graft tulang umumnya adalah hidroksiapatit (HAp). HAp berpori diterapkan sebagai pengganti tulang buatan dengan tujuan memperbaiki dan meregenerasi tulang. Pada penelitian ini, kami mensintesis HAp dari kerang ale-ale yang merupakan hewan endemik Kalimantan Barat dengan metode surfaktan-hidrotermal. Surfaktan yang digunakan adalah surfaktan kationik, yaitu cetil trimethil ammonium bromida (CTAB). Penambahan CTAB mengakibatkan pori HAp yang terbentuk lebih seragam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa HAp telah berhasil disintesis yang ditunjukkan dari uji positif terhadap ion fosfat. Hasil karakterisasi menggunakan XRD menunjukkan bahwa terbentuk fase apatite yang dicirikan dari terbentuknya puncak difraksi pada 2θ (30-35º) dengan derajat kristalinitas 85.34% dan parameter kisi a= 2.814 Å, b=2.720 Å dan c= 2.778 Å. Kata kunci: cetil trimetil ammonium bromida, graft tulang, hidroksiapatit, hidrotermal.