This Author published in this journals
All Journal Hemera Zoa
I Gde Sudana
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Dugaan letupan penyakit demam tiga hari pada sapi ongole di Tuban dan Lamongan Soeharsono .; I Gde Sudana; D.H. Unruh; M. Malole
Hemera Zoa Vol. 71 No. 2 (1983): Jurnal Hemera Zoa
Publisher : Hemera Zoa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.778 KB)

Abstract

Dugaan penyidikan telah dilakukan oleh Balai Penyidikan Penyakit Hewan Wilayah VI Denpasar untuk menentukan sifat berjangkitnya suatu penyakit pada sapi Ongole di Tuban dan Lamongan, Jawa Timur. Penyakit ini diduga penyakit baru.Ciri-ciri penyakit ini ialah bahwa ia berlangsung sebentar dan sembuh dengan sendirinya. Pemeriksaan klinis dari 15 kasus memeperlihatkan tanda-tanda demam (100%), kakunya otot kaki atau kepincangan (67%), lemahnya gerakan rumen (67%) dan bengkaknya limfonoduli superfisial (53%). Pemeriksaan-pemeriksaan laboratorik di lapangan memperlihatkan lekositosis selama empat hari. Uji-uji serologik yang dilakukan di Jepang menunjukkan adanya neutralizing antibody terhadap virus demam tiga hari. Tetapi virusnya tak berhasil diisolasi.Masuknya sapi Ongole dari Sumba pada tahun 1977 diduga merupakan sebab berjangkitnya penyakit ini di Tuban. Penyakiti yang serupa berjangkit di Sumba pada sapi Brahman yang diimpor dari Australia.Berdasarkan pengamatan epidemiologik, pemeriksaan klinis dan laboratorik dan uji serologik , maka penyakit ini diduga keras adalah penyakit demam tiga hari atau ephemeral fever.
Gambaran darah sapi Bali di Bali Hartaningsih .; I Gde Sudana; M. Malole
Hemera Zoa Vol. 71 No. 2 (1983): Jurnal Hemera Zoa
Publisher : Hemera Zoa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.306 KB)

Abstract

Suatu studi pendahuluan terhadap gambaran darah sapi Bali dilalkukan terhadap 551 sampel darah yang diambil dari sapi-sapi Bali yang dianggap sehat secara klinis danberasal dari semua kabupaten di Bali. Metode yang dipakai pada pememriksaan gambaran darah adalah baku (standar). Suatu korelasi yang nyata terlihat antara umur dan RBC, WBC dan PCV yang diperoleh (P≤0.01). Hewan yang makin tua memperlihatkan RBC, WBC dan PCV yang makin rendah. RBC, WBC dan PCV sapi jantan lebih unggul daripada yang berasal dari sapi betina.
Pemeriksaan serologik di Jawa Timur dan Bali terhadap penyakit Akabane I Gde Sudana; Y. Miura
Hemera Zoa Vol. 71 No. 2 (1983): Jurnal Hemera Zoa
Publisher : Hemera Zoa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.166 KB)

Abstract

Penyakit Akabane dapat menyebabkan abortus pada sapi dan biri-biri yang disertai dengan arthrogryposis dan atau hydranencephaly, Neutralizing antibody juga ditemukan pada kera, onta, kambing dan kuda. Agen penyebabnya termasuk famili Bunyaviridae di dalam sub grup arbovirus teratogenik. Secara serologik virus Akabane terdapat di Jawa Timur dan Bali tetapi laporan-laporan mengenai bentuk-bentuk cacat pada foetus yang berasal dari abortus tidak ditemukan. Neutralizing antibody terhadap virus Akabane di temukan pada 83.3 persen  dari 30 sera sapi yang berasal dari Jawa Timur dan 78.3 persen dari 60 sapi yang berasal dari Bali.Untuk menyingkap pengaruh penyakit terhadap perkembangan peternakan di Indonesia perlu di adakan penelitian lebih lanjut.
Sebuah pengamatan terhadap dinamika populasi sapi Bali di Bali Soeharsono .; D.H.A. Unruh; I Gde Sudana; M. Gunawan; Dewa N. Dharma; A.A. Gde Putra; Tatty Syafriati; Slamet Witono; I Gde Kartayadnya; Ketut Santhia; Adhy Putra; G.M. Alit Putra; M. Malole
Hemera Zoa Vol. 71 No. 2 (1983): Jurnal Hemera Zoa
Publisher : Hemera Zoa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.441 KB)

Abstract

Suatu pengamatan terhadap sapi Bali di Bali telah dilakukan pada bulan Juni 1980 sampai dengan bulan Mei 1981.Tujuan utama dari pengamatan ini adalh untuk memperoleh data dasar mengenai produksi dan kehilangan (kematian dsb.) pada populasi.Hasil yang diperoleh menggambarkan umur, struktur, angka kematian, angka kelahiran, angka keguguran dan angka pemindahan pada sapi betina. Data ini dapat dipakai untuk menaksir kerugian yang disebabkan oleh kematian dan menyelidiki penurunan populasi.