Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan Nilai HbA1c dengan Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Daerah H. Abdul Moeloek Bandar Lampung Asep Sukohar; Airlangga Damara; Risti Graharti
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 2, No 1 (2018): JK UNILA
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jk unila.v2i1.1900

Abstract

Diabetes Melitus (DM) merupakan kelainan metabolik dengan karakteristik hiperglikemia akibat kelainan sekresi insulin, kerja insulin maupun keduanya. World Health Organization memperkirakan prevalensi global penderita DM akan meningkat menjadi 366 juta orang pada tahun 2030. Keadaan hperglikemia berkepanjangan pada DM berkaitan dengan risiko komplikasi ke ginjal. Salah satu faktor yang berperan adalah penurunan nilai laju filtrasi glomerulus (LFG). Laju filtrasi glomerulus dapat diukur menggunakan kadar kreatinin serum dengan menggunakan persamaan Modification of Diet in Renal Disease (MDRD).  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan nilai HbA1c dengan LFG pada pasien DM tipe 2. Desain penelitian ini adalah analitik korelatif cross-sectional terhadap 32 sampel rekam medik pasien DM tipe 2 dengan nilai HbA1c dan kreatinin serum diperiksa. Data yang diambil berupa data sekunder yaitu nilai HbA1c dan kreatinin serum pada rekam medik pasien. Variabel penelitian ini yaitu penderita DM serta nilai HbA1c dan nilai LFG. Rerata nilai HbA1c pada seluruh sampel yaitu 7,76% dan rerata nilai LFG adalah 32,19 ml/min/1,73m2. Hasil uji korelasi Pearson nilai HbA1c dan LFG yaitu 0,000 (p<0,05). Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara nilai HbA1c dan LFG pada pasien DM tipe 2 yang diteliti.Kata kunci: Diabetes melitus, HbA1c, kreatinin serum, laju filtrasi glomerulus.
Efektivitas Infusa Daun Kersen (Muntingia calabura Linn) Sebagai Antidiabetik Airlangga Damara; Asep Sukohar
Jurnal Agromedicine Unila: Jurnal Kesehatan dan Agromedicine Vol. 5 No. 1 (2018): Jurnal Agromedicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit kelainan metabolik dengan hiperglikemia kronis serta kelainan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang diakibatkan oleh kelainan sekresi insulin, kerja insulinmaupun keduanya. Diperkirakan terdapat 171 juta orang penderita DM tipe 2 pada tahun 2000, dan akan meningkat menjadi 366 juta pada tahun 2030. Diagnosis DM tipe 2 ditegakkan dengan pemeriksaan kadar glukosa darah dan gejala-gejala DM, yaitu (1) adanya gejala khas DM, seperti polifagia, poliuria dan polidipsia dan (2) adanya gejala tambahan seperti lemas, kesemutan, disfungsi ereksi, dan pruritus vulva. Patofisiologi DM tipe 2, berhubungan dengan terjadinya resistensi insulin pada otot dan hepar, jugakegagalan sel beta pankreas dalam menyekresi insulin. Diabetes melitus ditangani dengan obat antihiperglikemik oral, dan terapi insulin. Penatalaksanaan dengan efek samping yang besar, mendorong adanya penelitian untuk membuat obat daritanaman herbal. Salah satunya adalah penelitian mengenai efek daun kersen (Muntingia calabura Linn) sebagai antidiabetik. Daun tanaman kersen (Muntingia calabura Linn), dipilih karena mudahnya tanaman ini ditemukan dan senyawa aktifnya, seperti flavonoid, chalcone, dan tanin. Pemberian infusa daun kersen memiliki efektivitas yang baik dalam menurunkan kadar glukosa darah,beberapa penelitian menunjukkan penurunan kadar glukosa darah dengan rerata 72,75 mg/dL pada mencit Mus musculus yang diberikan infusa daun kersen. Adanya penurunan kadar glukosa darah tikus diabetes dengan rerata sampai 75,1 mg/dL, pada pemberian infusa daun kersen selama 14 hari. Kandungan flavonoid, chalcone dan tanin pada infusa daun kersen, merupakan zat potensial sebagai obat anti diabetik di masa depan.Kata kunci: antidiabetik, daun kersen, diabetes melitus
Penatalaksanaan Hipertensi Derajat I Pada Wanita Usia 64 Tahun Di Puskesmas Natar Melalui Pendekatan Kedokteran Keluarga Airlangga Damara; Fitria Saftarina
Jurnal Agromedicine Unila: Jurnal Kesehatan dan Agromedicine Vol. 7 No. 1 (2020): Jurnal Kesehatan dan Agromedicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik di atas 140mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg secara kronis. Insidensi hipertensi berdasarkan pengukuran tekanan darah yang dilakukan pada penduduk usia >18 tahun di Indonesia adalah sekitar 34,1%. Tujuan studi kasus ini adalah untuk dapat menerapkan penatalaksanaan pasien hipertensi dengan pendekatan kedokteran keluarga secara holistik dan komprehensif sesuai evidence based medicine melalui pendekatan patient centered dan family approach. Studi kasus ini menyajikan kasus wanita berusia 64 tahun, didiagnosis dengan hipertensi derajat I, memiliki kekhawatiran akan kondisi kesehatan yang semakin menurun. Keterbatasan akan pengetahuan pasien terhadap penyakit yang diderita dan pola hidup yang tidak baik merupakan faktor penyebab masalah yang terjadi pada pasien dan keluarga. Dilakukan edukasi terhadap pasien dengan pemberian penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga terhadap penyakit serta intervensi diet sesuai kebutuhan kalori pasien. Setelah dilakukan evaluasi didapatkan peningkatan pengetahuan pasien mengenai penyakitnya dan perubahan gaya hidup.Kata Kunci : Hipertensi, Pendekatan Kedokteran Keluarga