Siti Munawaroh
Universitas Negeri Yogyakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Partisipasi Masyarakat dalam Pemberdayaan Kampung Anggur Plumbungan Siti Munawaroh; Grendi Hendrastomo
Indonesian Journal of Sociology, Education, and Development Vol 3 No 2 (2021): Juli-Desember 2021
Publisher : Asosiasi Profesi Pendidik dan Peneliti Sosiologi Indonesia (AP3SI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52483/ijsed.v3i2.56

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui partisipasi masyarakat dalam pemberdayaan Kampung Anggur Plumbungan dan mengetahui dorongan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pemberdayaan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Informan pada penelitian ini berjumlah 8 yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat dalam pemberdayaan Kampung Anggur Plumbungan dapat dilihat dari tahapan, bentuk, jenjang kesukarelaan dan tingkatannya. Adapun dari tahapannya mulai dari tahap perencanaan melalui rapat dan studi banding, tahap pelaksanaan berupa pelatihan, budidaya anggur, festival, dan gotong royong, tahap pemanfaatan hasil baik segi ekonomi, sosial, dan SDM, serta tahap evaluasi yang dilakukan setiap kegiatan selesai. Partisipasi masyarakat terwujud dalam bentuk pemikiran, tenaga, uang, barang, dan jasa. Dilihat dari tahapan dan bentuknya, partisipasi masyarakat diklasifikasikan ke dua jenjang kesukarelaan yaitu partisipasi spontan dan partisipasi tertekan oleh aturan. Dorongan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pemberdayaan Kampung Anggur Plumbungan berasal dari dalam dan dari luar. Kebutuhan ekonomi, adanya rasa ingin tahu, adanya harapan untuk menjadikan kampungnya lebih baik dan maju merupakan dorongan dari dalam. Sedangkan faktor media, adanya rasa keterpaksaan, ikut-ikutan dengan dorongan solidaritas, dan adanya peran tokoh masyarakat merupakan pendorong secara ekternal.