Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Integrasi Pasar dan Transmisi Harga Gabah di Provinsi Lampung Adi Destriadi Sutisna
AgriHumanis: Journal of Agriculture and Human Resource Development Studies Vol. 2 No. 2 (2021): Oktober 2021 (AgriHumanis: Journal of Agriculture and Human Resource Developmen
Publisher : Balai Pelatihan Pertanian Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46575/agrihumanis.v2i2.108

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis integrasi pasar dan transmisi harga gabah di Provinsi Lampung. Metode analisis penelitian yang digunakan adalah analisis keterpaduan harga melalui pendekatan secara vertikal dengan penggunaan analisis transmisi harga. Penelitian dilakukan di Provinsi Lampung. Jenis data yang digunakan adalah data primer meliputi data harga gabah ditingkat petani dan ditingkat penggilingan sebanyak 47 pada tahun 2018-2019. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat integrasi/keterpaduan jangka pendek dan jangka panjang yang relatif tinggi antara harga gabah ditingkat pabrik penggilingan di Kabupaten Lampung Tengah (konsumen) terhadap harga gabah yang diterima petani padi (produsen). Terdapat integrasi harga jangka pendek antara petani di Lampung Tengah dengan Lampung Timur. Tidak adanya integrasi harga pada jangka pendek di Kabupaten Lampung Selatan. Namun, terdapat keterpaduan harga gabah pada petani di Lampung Selatan dengan petani Lampung Tengah dalam jangka panjang. Terdapat integrasi/keterkaitan jangka pendek maupun jangka panjang antara petani di Metro dan Tanggamus dengan petani di Lampung Tengah baik jangka pendek maupun jangka panjang. Nilai elastisitas transmisi yang dihasilkan sebesar 7,39 lebih dari 1. Sehingga dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa pemasaran harga gabah di Provinsi Lampung belum efisien dan termasuk dalam jenis pasar persaingan tidak sempurna.
Pengaruh Pelatihan Tematik Kakao (GAP Pemeliharaan/ Pemangkasan) (Theobroma cacao. L) terhadap Kinerja Peserta Pelatihan Petani Kakao di Balai Pelatihan Pertanian Lampung Adi Destriadi Sutisna; Hasan
Jurnal AgroSainTa: Widyaiswara Mandiri Membangun Bangsa Vol. 4 No. 2 (2020): Desember 2020 (AgroSainTa)
Publisher : Bidang Penyelenggaraan, Kelembagaan dan Ketenagaan Pelatihan - Pusat Pelatihan Pertanian - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian - Kementerian Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51589/ags.v4i2.2

Abstract

Pelatihan merupakan serangkaian aktivitas individu dalammeningkatkan keahlian dan pengetahuan secara sistematis sehinggamampu memiliki kinerja yang profesional. Proses belajar/pembelajaranadalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan anekaragam cometencies (kemampuan), skills (ketrampilan), danattitudes (sikap) yang ditandai dengan adanya interaksi individu denganlingkungan belajar yang sengaja diciptakan. Pelatihan pemangkasanadalah proses pembelajaran bagi petani peserta pelatihan dalam prosespemangkasan sesuai dengan GAP (Good Agricultural Practices) yangdinilai dari tingkat pengetahuan, keterampilan, dan sikap.Tujuan dari penelitian ini adalah adalah untuk menganalisis pengaruhpelatihan teknis tematik kakao (GAP pemeliharaan/pemangkasan)terhadap kinerja peserta pelatihan petani kakao di Balai PelatihanPertanian Lampung. Metode penelitian yang digunakan adalah metodesurvei yaitu mewawancarai secara langsung petani kakao pesertapelatihan di Balai Pelatihan Pertanian Lampung dengan mengajukandaftar pertanyaan (kuesioner) sebagai alat bantu pengumpulan data.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan pemangkasan padatanaman kakao berpengaruh terhadap kinerja petani peserta pelatihan diBalai Pelatihan Pertanian Lampung. Terdapat pengaruh positif dansignifikan antara variabel pelatihan terhadap kinerja peserta pelatihan.Diketahui nilai F-hitung kinerja petani sebesar 14.43091 denganprobabilitas 0,0007 yang artinya variabel bebas pelatihan pemangkasantanaman kakao secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap kinerjapetani peserta pelatihan. Diperoleh nilai koefisien yang didapat sebesar0.3720 yang artinya setiap penambahan satu persen pelatihan maka akanmeningkatkan kinerja petani sebesar 0,3720%, pada taraf kepercayaansebesar 90 %.
Identifikasi Potensi Wilayah (IPW) dengan Menggunakan SWOT Analysis untuk Mendukung Program Penyuluhan Pertanian di Desa Bernung, Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung Adi Destriadi Sutisna
Jurnal AgroSainTa: Widyaiswara Mandiri Membangun Bangsa Vol. 3 No. 1 (2019): Juli 2019 (AgroSainTa)
Publisher : Bidang Penyelenggaraan, Kelembagaan dan Ketenagaan Pelatihan - Pusat Pelatihan Pertanian - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian - Kementerian Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Identifikasi potensi wilayah disusun sebagai acuan bagi penyuluh dalamhal menyelenggarakan kegiatan penyuluhan, dengan kelompok tani,kelompok usaha, dan lainnya, untuk menentukan metode, dan materi apayang dilaksanakan untuk persiapan dan perencanaan program penyuluhpertanian yang akan dilaksanakan di Desa. Hasil analisis potensi wilayahdapat dirumuskan sebagai alternative rekomendasi pola pengembanganusaha tani. Pengembangan pola usaha tani di rancang denganmemanfaatkan sumberdaya, alternative, jenis komoditas prioritas, sertasistem usaha tani sesuai keadaan wilayah Desa Bernung. Tujuan daripenelitian ini adalah Mengetahui keadaan, masalah, dan pemecahanmasalah di Desa Bernung dan Sebagai panduan atau pedoman melakukanpenyuluhan di Desa Bernung agar berjalan efektif dan efisien. Metodeyang digunakan adalah menganalisis Faktor Internal yaitu Strength(Kekuatan) danWeakness (Kelemahan) serta melakukan analisis FaktorEksternal dengan mengukur Opportunities (peluang) dan Threats(ancaman). Hasil penelitian menunjukkan bahwa selisih antara Total strenght(Kekuatan) dengan total weakness (kelemahan) adalah sebesar1,74 dan Selisih antara total opportunities (peluang) dengan total threats(ancaman) adalah sebesar 1,8. Intrepretasi kebijakan yang dilakukanuntuk pengembangan desa yang dilakukan masyarakat dalam diagramanalisa SWOT adalah berada pada kuadran I dengan strategi kebijakanadalah progresif dimana desa Bernung dalam kondisi prima dan mantapsehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi,memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.Strategi yang digunakan sesuai Matriks SWOT dengan letak padakuadran I yaitu tingginya produksi GKP tanaman padi didesa bernung,sehingga perlu meningkatkan pemanfaatan limbah jerami padi untukkesuburan tanah dalam rangka mendukung peningkatan produksi padi didesa Bernung Kabupaten Pesawaran.