Anggunan Anggunan
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Hubungan Merokok Dan Riwayat Keturunan Dengan Kejadian Hipertensi Nanang Dismiantoni; Anggunan Anggunan; Nia Triswanti; Rina Kriswiastiny
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada Vol 9 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Akademi Keperawatan Sandi Karsa (Merger) Politeknik Sandi Karsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35816/jiskh.v11i1.214

Abstract

Background: Smoking is an overt behavior in which smokers inhale tobacco rolls. In this case, it means that smoking is inhaling a roll of tobacco that wrapped in a paper. History of descent is if both parents have a history of the disease, then their descent will be at risk for getting the disease because of the genetics influence. Hypertension is a condition when the systolic blood pressure ≥ 140 mmHg and diastolic ≥ 90 mmHg on two blood pressure measurement examinations within 5 minutes and in a relaxed state. Methodology: The type of research that is used is patients that are suspected of having hypertension in the working area of Community Health Center (PUSKESMAS observational analytic method with cross-sectional approach by using a questionnaire. The population of this study was all) Simbarwaringin in Trimurjo district of Central Lampung in 2019. As well as sampling using purposive sampling method, with a total of 88 samples. The data were analyzed by Chi-Square test. Result: In this study, out of 42 respondents who have a smoking habit, most experienced hypertension as many as 36 people (85.7%). Similarly of the 59 respondents who have hereditary factors, most experienced hypertension as many as 48 people (81.4%). By using the Chi-Square test, shows that a p-value = 0.016 which is less than the value of significance of 5%. It shows a significant relationship between smoking habit with the incidence of hypertension and also a relationship of hereditary with the incidence of hypertension by using Chi-Square showed a p-value = 0.023 which is less than the value of significance of 5% (0.05). Conclusion: There is a relationship between smoking and the history of descent with hypertension events in the working area of Community Health Center (PUSKESMAS) Simbarwaringin in Trimurjo district of Central Lampung in 2019.
Hubungan Antara Jenis Kelamin Dengan Angka Kejadian Dermatitis Seboroik Eka Silvia; Anggunan Anggunan; Arif Effendi; Isma Nurfaridza
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada Vol 9 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Akademi Keperawatan Sandi Karsa (Merger) Politeknik Sandi Karsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35816/jiskh.v11i1.216

Abstract

Background : The incidence of seborrheic dermatitis is related to several risk factors, one of them is gender. Men have a two times greater incidence than women, associated with androgen hormone stimulation, resulting in sebaceous activity to produce more sebum. Increased sebum can induce Malassezia proliferation and trigger seborrheic dermatitis. Purpose : To determine the correlation between gender and incidence rate of seborrheic dermatitis in dermatovenerology polyclinic of regional general hospital dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung 2019. Method : Using an observational analytical design with a cross-sectional approach. The samples were collected by using total sampling technique. Data collection was done by recording in medical records and registration books and then analyzed them using the Chi-Square test. Results : There were 217 samples collected. There were 52 male patients (63%) and 31 female patients (37%) with dermatitis seborrheic, while in atopic dermatitis based on gender, 58 male patients (43%) and 76 female patients (57 %) were found. Chi-Square statistical test results obtained p = 0.008 (p <0.05) which meant a significant correlation between gender and incidence rate of seborrheic dermatitis. Conclusion : The final results show that the male sex, has a greater risk to trigger seborrheic dermatitis.
Hubungan Stunting dengan Kadar Hemoglobin dan Prestasi Belajar Pada Anak Sd Negeri 13 Teluk Pandan Pesawaran Tahun 2019 Yessi Nurmalasari; Anggunan Anggunan; Rofi Arivany
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 9, No 1 (2020): Volume 9 Nomor 1
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v9i1.3780

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang: Stunting adalah gangguan pertumbuhan yang disebabkan oleh malnutrisi berkepanjangan, yang dinilai berdasarkan z-score tinggi badan menurut umur (TB/U) kurang dari -2 standar deviasi (SD) berdasarkan standar yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO). Stunting yang ada pada anak sekolah merupakan manifestasi dari stunting pada masa balita yang mengalami kegagalan dalam masa tumbuh, konsekuensi yang diterima yaitu berkaitan dengan rendahnya kemampuan kognitif anak. Jika asupan zat besi tidak tercukupi maka pembentukan transferrin juga akan terganggu yang mengakibatkan rendahnya kadar hemoglobin, sehingga menyebabkan anemia. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui Hubungan stunting dengan kadar hemoglobin dan prestasi belajar pada anak sd negeri 13 teluk pandan pesawaran tahun 2019. Metode Penelitian: Desain penelitian ini menggunakan pendekatan analatik observasional dengan desain cross sectionall. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil Penelitian: Hasil uji statistik bivariat chi-square didapatkan masing-masing nilai p- value = 0,016 dan OR 3,1 (1,2-8,1) pada anak stunting dengan kadar Hemoglobin. Dan p-value = 0,026 dan OR 3,3 (1,1-9,8) pada anak stunting dengan prestasi belajar. Berarti kadar hemoglobin dan prestasi belajar pada anak stunting berhubungan. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara stunting dengan kadar hemoglobin dan prestasi anak sd negeri 13 teluk pandan pesawaran tahun 2019. Kata Kunci : Stunting. Kadar Hemoglobin. Prestasi Belajar.
Hubungan Status Gizi dengan Konsentrasi Belajar Pada Anak SD Negeri 13 Teluk Pandan Pesawaran Tahun 2019 Yessi Nurmalasari; Anggunan Anggunan; Indah Aullia Wulandari
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 9, No 1 (2020): Volume 9 Nomor 1
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v9i1.2630

Abstract

Latar Belakang: Masalah kesehatan banyak diderita oleh anak usia sekolah, termasuk masalah status gizi. Menurut data World Health Organization (WHO) (2014) , sebanyak 51 juta anak di seluruh dunia berada pada status gizi kurus, sebanyak 161 juta mengalami pendek dan 42 juta mengalami kasus kegemukan dan  Obesitas. (Simbolon, dkk, 2014) berpendapat jika status gizi anak baik maka kemampuan akademik anak akan baik juga, asupan zat gizi yang baik yang dikonsumsi anak akan membantu kerja otak lebih efektif dalam hal penyerapan pelajaran disekolah maupun diluar sekolah. Status gizi anak sekolah yang baik akan menghasilkan derajat kesehatan yang baik pula. Sebaliknya status gizi yang buruk menghasilkan derajat kesehatan yang buruk, mudah terserang penyakit, dan tingkat kecerdasan yang kurang sehingga prestasi anak di sekolah juga kurang. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara status gizi dengan konsentrasi belajar pada anak SD Negeri 13 Teluk Pandan, Pesawaran Tahun. Metode Penelitian: Desain penelitian ini menggunakan analitik observasional dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling Analisis data menggunakan uji Spearman. Hasil Penelitian: Hasil uji statistik bivariat Spearman didapatkan nilai p-value =0,020 (p<0,05) dan nilai r sebesar 0,265*. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara status gizi dengan konsentrasi belajar pada anak SD Negeri 13 Teluk Pandan, Pesawaran.
Hubungan Tingkat Kecukupan Gizi Terhadap Tingkat Konsentrasi Belajar Pada Anak SD Negeri 13 Teluk Pandan Pesawaran Tahun 2019 Yessi Nurmalasari; Anggunan Anggunan; Rofi Arivany
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 9, No 1 (2020): Volume 9 Nomor 1
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v9i1.2631

Abstract

Latar Belakang: Kecukupan gizi pada anak sekolah dasar masih menjadi masalah yang sangat serius karena akan berlanjut hingga usia dewasa dan memberikan dampak yang buruk untuk kedepannya bagi kesehatan. Hal tersebut tentunya tidak lepas dari pengetahuan siswa, aktivitas fisik siswa dan pola konsumsi makan dan jajan siswa. karena dengan hal tersebut jika berjalan dengan baik maka dapat mempengaruhi tindakan dalam hal melakukan perbaikan gizi sehingga dapat mempengaruhi tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak yang pada akhirnya dapat berpengaruh pada status kesehatannya dan terutama dalam hal status gizi (wicaksana&nuriska,2018). Gizi buruk di usia muda membawa dampak anak mudah menderita salah mental, sukar berkonsentrasi, rendah diri, dan prestasi belajar menjadi rendah . (Noor ,dkk, 2018).Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui Hubungan Tingkat Kecukupan Gizi  Terhadap Tingkat Konsentrasi Belajar Pada Anak SD Negeri 13 Teluk Pandan Pesawaran Tahun 2019.Metode Penelitian: Desain penelitian ini menggunakan analitik observasional dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling Analisis data menggunakan uji SpearmanHasil Penelitian: Hasil uji statistik bivariat Spearman didapatkan nilai p-value =0,000 (p<0,01) dan nilai r sebesar 0,794**. Hal ini berarti secara statistik terdapat hubungan yang signifikan antara kecukupan gizi dengan konsentrasi belajar pada anak SD Negeri 13 Teluk Pandan.Kesimpulan: Terdapat hubungan antara kecukupan gizi dengan konsentrasi belajar pada anak SD Negeri 13 Teluk Pandan, Pesawaran Tahun 2019.
Hubungan Merokok Dan Riwayat Keturunan Dengan Kejadian Hipertensi Nanang Dismiantoni; Anggunan Anggunan; Nia Triswanti; Rina Kriswiastiny
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada Vol 9 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Akademi Keperawatan Sandi Karsa (Merger) Politeknik Sandi Karsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35816/jiskh.v11i1.214

Abstract

Background: Smoking is an overt behavior in which smokers inhale tobacco rolls. In this case, it means that smoking is inhaling a roll of tobacco that wrapped in a paper. History of descent is if both parents have a history of the disease, then their descent will be at risk for getting the disease because of the genetics influence. Hypertension is a condition when the systolic blood pressure ≥ 140 mmHg and diastolic ≥ 90 mmHg on two blood pressure measurement examinations within 5 minutes and in a relaxed state. Methodology: The type of research that is used is patients that are suspected of having hypertension in the working area of Community Health Center (PUSKESMAS observational analytic method with cross-sectional approach by using a questionnaire. The population of this study was all) Simbarwaringin in Trimurjo district of Central Lampung in 2019. As well as sampling using purposive sampling method, with a total of 88 samples. The data were analyzed by Chi-Square test. Result: In this study, out of 42 respondents who have a smoking habit, most experienced hypertension as many as 36 people (85.7%). Similarly of the 59 respondents who have hereditary factors, most experienced hypertension as many as 48 people (81.4%). By using the Chi-Square test, shows that a p-value = 0.016 which is less than the value of significance of 5%. It shows a significant relationship between smoking habit with the incidence of hypertension and also a relationship of hereditary with the incidence of hypertension by using Chi-Square showed a p-value = 0.023 which is less than the value of significance of 5% (0.05). Conclusion: There is a relationship between smoking and the history of descent with hypertension events in the working area of Community Health Center (PUSKESMAS) Simbarwaringin in Trimurjo district of Central Lampung in 2019.
Hubungan Antara Jenis Kelamin Dengan Angka Kejadian Dermatitis Seboroik Eka Silvia; Anggunan Anggunan; Arif Effendi; Isma Nurfaridza
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada Vol 9 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Akademi Keperawatan Sandi Karsa (Merger) Politeknik Sandi Karsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35816/jiskh.v11i1.216

Abstract

Background : The incidence of seborrheic dermatitis is related to several risk factors, one of them is gender. Men have a two times greater incidence than women, associated with androgen hormone stimulation, resulting in sebaceous activity to produce more sebum. Increased sebum can induce Malassezia proliferation and trigger seborrheic dermatitis. Purpose : To determine the correlation between gender and incidence rate of seborrheic dermatitis in dermatovenerology polyclinic of regional general hospital dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung 2019. Method : Using an observational analytical design with a cross-sectional approach. The samples were collected by using total sampling technique. Data collection was done by recording in medical records and registration books and then analyzed them using the Chi-Square test. Results : There were 217 samples collected. There were 52 male patients (63%) and 31 female patients (37%) with dermatitis seborrheic, while in atopic dermatitis based on gender, 58 male patients (43%) and 76 female patients (57 %) were found. Chi-Square statistical test results obtained p = 0.008 (p <0.05) which meant a significant correlation between gender and incidence rate of seborrheic dermatitis. Conclusion : The final results show that the male sex, has a greater risk to trigger seborrheic dermatitis.