Miftahal Anjar
Universitas Islam Lamongan

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kiai and Economic Independence: Kiai’s Strategy in Realizing the Independence of Darul Fiqhi Islamic Boarding School Lamongan, East Java Miftahal Anjar; Moh. Ah. Subhan ZA
Journal of Sharia Economics Vol 3 No 1 (2021): Journal of Sharia Economics
Publisher : Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam Al Hikmah Tuban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35896/jse.v3i1.200

Abstract

Kiai as the person who is most responsible for the journey of the pesantren certainly has a big contribution to the independence of the pesantren, because in the structure of the boarding school Kiai is the highest leader and has enormous authority. The role of the Kiai is one of the important factors behind determining the future direction of the pesantren, one of which includes the economic independence of the pesantren. The objectives of this research were the Kiai’s strategy in the economic independence of the pesantren, and the second, the factors that shaped economic independence in Islamic boarding schools. The focus of the location in this research was Darul Fiqhi Islamic Boarding School, Lamongan, East Java. This research was qualitative research. The data collection techniques used were observation, interviews and documentation, while the data analysis method used descriptive analysis. Based on the research conducted, it was known that: first, the role of the Kiai in the economic independence of the pesantren was that the Kiai acted as a giver of ideas or ideas, stockholders, advisers, management controllers, motivators, and decision makers in various regulations that in the managed business unit. Second, the kiai’s strategy in building the economic independence of the pesantren was to provide an understanding of the economy to the santri, empowering the santri, organizing the pesantren, building business units, as well as collaborating with parties outside the pesantren and the support and trust given by the community around the pesantren, such as being a member of the consumers and investors, as well as employees in business units owned by Islamic boarding schools.
Strategi Entrepreneur KH Abdullah Mujib Hasan dalam Meningkatkan Value Santri Buana, Miftahal Anjarsabda Wira; ZA, Moh. Subhan; Rijal, Akmalur; Toha, Mohammad; Aryanto, Sherif Juniar
Akademika Vol 17 No 2 (2023): Akademika
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/adk.v17i2.1835

Abstract

Selama ini kebanyakan pesantren hanya memposisikan dirinya sebagai institusi pendidikan dan keagamaan saja. Sedangkan belum banyak pesantren yang memposisikan dirinya dalam menyikapi berbagai persoalan sosial masyarakat. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, timbul beberapa kecenderungan masyarakat dalam melihat posisi, fungsi, dan peran pesantren. Di satu sisi, ada yang menilai pesantren merupakan lembaga pendidikan yang hanya mampu mencetak alumni yang memiliki kemampuan agama tanpa kemampuan yang dibutuhkan pasar, khususnya tenaga kerja. Pandangan seperti ini yang menjadikan pesantren sebagai lembaga pendidikan.Berangkat dari permasalahan diatas, maka penulis merasa tergerak untuk meneliti Strategi Entrepreneur  KH Abdullah Mujib Hasan Dalam Meningkatkan Value Santri Dalam hal ini, diharapkan dapat menjadi contoh bagi lembaga pendidikan ataupun Pondok Pesantren lain dalam mengembangkan potensi santri, oleh karena itu penulis mengadakan penelitian dan mengkaji lebih lanjut terhadap tema tersebut dan dituangkan dalam bentuk Jurnal Studi Multisitus Pondok Pesantren Darul Fiqhi LamonganBerdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan :Strategi Entrepreneur KH Abdullah Mujib Hasan dalam meningkatkan value santri dengan dengan cara menanamkan mindset pentingnya menjadi seorang entrepreneur, menjadikan entrepreneur sebagai sarana dakwah.  Bentuk upaya yang dilakukan Kiai dalam meningkatkan value santri  ialah dengan memberi pelatihan  atau workshop wirausaha, Mengarahkan untuk berinteraksi langsung kepada teman-teman  yang sudah berhasil usahanya,  Menekankan untuk  berinovasi dalam berwirausaha, Menanamkan rasa tanggung jawab dalam berwirausaha,  menyediakan sarana dalam berwirausaha, Penanaman tauhid : usaha yang kita lakukan adalah kewajiban masing-masing tetapi hasilnya adalah haq Allah. Keberhasilan meningkatkan value santri  yang dilakukan Kiai dengan  peningkatan jiwa entrepreneurship santri berupa nilai-nilai ketauhidan untuk tidak bergantung pada makhluk, kemudian nilai pelayanan yang baik (akhlakul karimah), dan sikap saling tolong-menolong.Kunci : Entrepreneur, Kiai, Value Santri