Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Keanekaragaman Hayati Fauna di Sungai Surgi Mufti Kecamatan Banjarmasin Utara Syahbudin Syahbudin; Fujianor Maulana
BIOEDUSCIENCE Vol 2 No 2 (2018): BIOEDUSCIENCE
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.438 KB) | DOI: 10.29405/j.bes/22135-1392484

Abstract

Background: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman hayati di sungai Surgi Mufti Kecamatan Banjarmasin Utara. Metode: Metode yang digunakan adalah metode titik, sweeping, dan tracking. Penelitian ini ilakukan pada pagi, siang, sore, dan malam hari di bulan januari-maret 2018. Analisis data menggunakan Indeks Keanekaragaman Shannon-Weiner’s (H'). Hasil: Hasil penelitian yang telah dilakukan, ditemukan 45 jenis hewan, yaitu: 12 jenis capung, 9 jenis herpetofauna, 9 jenis burung, 8 jenis kupu-kupu, dan 7 jenis ikan. Keanekaramgan tertinggi pada kelompok capung dengan nilai H`=2,35, sedangkan yang terendah pada kelompok ikan dengan nilai H`= 1,76.
Jenis, Keanekaragaman Dan Kemelimpahan Makrozoobentos di Sungai Wangi Desa Banua Rantau Kecamatan Banua Lawas Muhammad Rafi’i; Fujianor Maulana
Jurnal Pendidikan Hayati Vol 4 No 2
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.093 KB) | DOI: 10.33654/jph.v4i2.443

Abstract

Hewan bentos sering digunakan sebagai indikator biologi kualitas perairan dikarenakan bentos mempunyai habitat yang relatif tetap, dengan sifatnya yang demikian, perubahan-perubahan kualitas air dan substrat tempat hidupnya sangat mempengaruhi komposisi maupun kemelimpahannya. Kemelimpahan dan keanekaragaman bentos juga sangat dipengaruhi oleh toleransi dan sensitivitasnya terhadap perubahan lingkungan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis makrozoobentos, keanekaragaman makrozoobentos dan kemelimpahan makrozoobentos di Sungai Wangi Desa Banua Rantau Kecamatan Banua Lawas. Jenis penelitian ini adalah merupakan penelitian deskriptif dengan teknik pengambilan sampel secara observasi. Teknik observasi yang dilakukan adalah terjun langsung ke lapangan dalam pengamatan dan pengambilan sampel aliran Sungai Wangi. Sungai yang lebarnya kurang lebih 20 meter dibagi ke dalam 20 titik pengamatan. Pengambilan sampel dimulai dari jarak 2 meter dari tepi sungai. Sampel diambil menggunakan Ekman Grab. Data kemelimpahan dianalisis berdasarkan Indeks Keanekaragaman Shannon-Wiener. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 9 jenis makrozoobentos yang ditemukan di Sungai Wangi Desa Banua Rantau Kecamatan Banua Lawas yaitu: Ictinogomphus decoratus, Paratya curvirostris, Bellamnya javanica, Orthetrum sabina, Agraptocorixa eurynome, Cybister fimbriolatus, Ranatra fusca, Libellago lineata, Tubifex sp. kemelimpahan tertinggi didapat oleh spesies Paratya curvirostris yaitu NP 73,08%. Indeks keanekaragaman pada daerah penelitian yaitu (H’) 1,61. Berdasarkan Indeks keanekaragaman Sungai Wangi memiliki status perairan tercemar ringan.
Keanekaragaman Dan Kemelimpahan Gastropoda Pada Persawahan Desa Sungai Pinang Baru Kabupaten Banjar Arpani Arpani; Fujianor Maulana
Jurnal Pendidikan Hayati Vol 3 No 2
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.948 KB) | DOI: 10.33654/jph.v3i2.478

Abstract

Gastropoda adalah hewan bertubuh lunak, tidak memiliki ruas tubuh dan ditutupi oleh cangkang atau rumah yang keras. Kelas Gastropoda termasuk dalam filum mollusca. Gastropoda dapat ditemukan dimana-mana saja baik di darat, di air tawar, maupun di laut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui spesies-spesies Gastropoda apa saja yang terdapat pada persawahan Desa Sungai Pinang Baru Kabupaten Banjar, dan keanekaragaman serta kemelimpahan Gastropoda pada persawahan tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan teknik observasi, yaitu pengamatan langsung kelapangan untuk mendapatkan data keanekaragaman dan kemelimpahan Gastropoda, dengan titik pengamatan di 3 stasiun penelitian dan mengukur parameter lingkungan. Hasil penelitian bahwa didapatkan 5 spesies Gstropoda yaitu: Bellamnya javanica, Pila ampulacea, Pomacea canaliculata, Corbicula javanica, Pilsbryoconcha exilis, yang terdiri dalam 4 familia (Viviparidae, Ampularidae, Veneridae, dan Unionidae) dan tergabung dalam 3 ordo (Mesogastropda, Aplacophora, dan Eulamellibranchiata). Indeks diversitas (keanekaragaman) Gastropoda yaitu didapatkan sebesar 1,60 yang berarti dalam kategori sedang. Kemelimpahan spesies gastropoda yang ditemukan pada persawahan yang tetinggi adalah Pila ampulacea dengan jumlah 107. Sedangkan kemelimpahan paling rendah ditempati oleh spesies Bellamnya javanica dengan jumlah 81.
Influence of Porang (Amorphophalus muelleri) Cultivation On The Composition of Soil Arthropods In Tropical Agroforestry Areas In East Java, Indonesia Amin setyo Leksono; Bagyo Yanuwiadi; Kusuma Zaenal; Akbar Farid; Fujianor Maulana
Journal of Tropical Life Science Vol. 1 No. 2 (2011)
Publisher : Journal of Tropical Life Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research was conducted on July to October 2010 to evaluate the effect of porang cultivation on the abundance, diversity and composition of soil Arthropods. Change in the abundance, diversity and composition of soil Arthropods was observed using pitfall traps in two study sites (Jember and Madiun). In each study site, samplings were performed in porang cultivation land and non-porang area. A total of 15 traps were put in three lines at each location. The differences in the abundance and diversity were analyzed by using multivariate analyze tests. The soil Arthropod compositions in all locations were compared with Bray-Curtis similarity index. The effect of environmental factors on the arthropod compositions was analyzed using multiple regression. The result showed that the effect of porang-cultivation was not consistent in two study sites. In Madiun, the abundance of soil Arthropods in porang cultivation land was slightly higher than that in non-porang, while the diversity was significantly higer in the former location. In contrast the those in Jember was found in vice versa situation. This study indicate that the effect of porang-cultivation was not subtantial to the composition of soil Arthropods. Therefore practice non harmful porang cultivation should be promoted as a part of agroforestry sistem in both study sites.Keywords: Agroforestry, conservation, pitfall traps Soil Arthropods composition
STRUKTUR POPULASI TUMBUHAN RUMBIA (Metroxylon rumphi) DI DESA MUNDAR KECAMATAN LABUAN AMAS SELATAN KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH Raudatus Syarifah; Fujianor Maulana
Jurnal Pendidikan Hayati Vol 9 No 1
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tumbuhan yang ada di alam semesta sangat beranekaragam. Di alam semesta ini terdapat tumbuh dengan hidup yang berbeda, ada yang Di dataran tinggi ada pula yang berada di dataran rendah (rawa). Desa Mundar merupakan salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Labuan Amas Selatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah yang memiliki tumbuh-tumbuhan yang beranekaragam. Salah satu diantaranya adalah tumbuhan Rumbia(Metroxylon rumphi). Rumbia(Metroxylon rumphi) adalah tumbuhan Palma, selain bermanfaat sebagai bahan makanan berupa sagu, dapat digunakan sebagai perbuatan ataupun atap rumah. Penelitian ini bertujuan untuk skripsi kan struktur populasi tumbuhan Rumbia(Metroxylon rumphi) di Desa Mundar Kecamatan Labuan Amas Selatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Metode yang digunakan adalah metode dengan teknik pengambilan sampel secara observasi, dengan pengamatan langsung ke lapangan Dengan pengambilan data yang ditutup kan secara teratur sebanyak 10 plot. Pengamatan Dilakukan meliputi juga Rupiah tunas,muda, dan dewasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur populasi tumbuhan rumbia (Metroxylon rumphi) di Desa Mundar Kecamatan Labuan Amas Selatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah, terdiri atas tumbuhan tunas 231 pohon, sudah 211 pohon, dan dewasa lima empat pohon dengan bentuk piramida dengan dasar yang luas.