p-Index From 2020 - 2025
1.745
P-Index
This Author published in this journals
All Journal AGROSCIENCE Pro-Stek
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

POTENSI BOKASHI Azolla sp. DENGAN BIOAKTIVATOR MOL REBUNG BAMBU TERHADAP PERTUMBUHAN PADI PANDANWANGI PADA FASE VEGETATIF Siti Yiyis Rahmah; Angga Adriana Imansyah; Riza Trihaditia; Ahmad Nur Rizal; Rahmat Taufiq Dwi Jatmika
AGROSCIENCE (AGSCI) Vol 9, No 2 (2019): December
Publisher : Fakultas Sains Terapan, Universitas Suryakancana Cianjur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.237 KB) | DOI: 10.35194/agsci.v9i2.779

Abstract

IDENTIFIKASI MUTU FISIK BERAS PANDANWANGI DARI TUJUH KECAMATAN DI KABUPATEN CIANJUR Melissa Syamsiah; Angga Adriana Imansyah; Maesy Masliah
AGROSCIENCE (AGSCI) Vol 10, No 1 (2020): June
Publisher : Fakultas Sains Terapan, Universitas Suryakancana Cianjur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/agsci.v10i1.967

Abstract

Beras Pandanwangi merupakan salahsatu beras unggul lokal. Karakteristik mutu beras dipengaruhi oleh genetik, lingkungan, dan penanganan pascapanen. Mutu beras diantaranya dilihat dari karekteristik fisik dan kimia beras. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil analisis komponen mutu fisik beras Pandanwangi dari tujuh kecamatan di Kabupaten Cianjur. Penelitian dilakukan di Laboratorium Fakultas Sains Terapan UNSUR pada bulan Maret 2019. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan tujuh perlakuan dan tiga kelompok. Perlakuan tersebut adalah asal lokasi beras Pandanwangi yaitu : A (Cibeber), B (Campaka), C (Warungkondang), D (Cianjur), E (Gekbrong), F (Cugenang) and G (Mande). Hasil penelitian menunjukkan bahwa identifikasi mutu fisik beras di tujuh lokasi Kecamatan yang terbaik yaitu pada perlakuan di lokasi Kecamatan Gekbrong dan Warungkondang namun Kecamatan Cibeber, Campaka, Cianjur dan Cugenang lebih baik dibanding Kecamatan Mande.
RESPON MULTIPLIKASI ANGGREK BULAN (Phalaenopsis sp.) TERHADAP PENAMBAHAN BEBERAPA KONSENTRASI BAP (Benzyl Amino Purine) PADA MEDIA IN VITRO Melissa Syamsiah; Angga Adriana Imansyah; Hana Khoerunisa Suprapti; Dedeh Siti Badriah
AGROSCIENCE (AGSCI) Vol 10, No 2 (2020): December
Publisher : Fakultas Sains Terapan, Universitas Suryakancana Cianjur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/agsci.v10i2.1157

Abstract

Jenis anggrek yang paling banyak diminati dan dibudidayakan adalah anggrek bulan (Phalaenopsis sp.). Perbanyakan anggrek bulan dapat dilakukan dengan metode alternatif yang lebih efektif yaitu dengan melalui kultur in vitro. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh penambahan beberapa konsentrasi BAP (Benzyl Amino Purine) terhadap multiplikasi, waktu muncul tunas (HST), jumlah tunas, waktu muncul daun (MST), dan jumlah daun anggrek bulan (Phalaenopsis sp.). Penelitian dilakukan di Laboratorium Pemuliaan Kebun Percobaan Tanaman Hias Cipanas Balai Penellitian Tanaman Hias (BALITHI) dari bulan Februari – Mei 2020. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan beberapa konsentrasi BAP : B0 (0 mg/Liter), B1 (0,50 mg/Liter), B2 (1,00 mg/Liter), B3 (1,50 mg/Liter), B4 (2,00 mg/Liter). Hasil penelitian penambahan BAP berpengaruh positif terhadap waktu muncul tunas, waktu muncul daun dan jumlah daun tanaman anggrek. Penambahan BAP dengan konsentrasi 2,00 mg/L merupakan perlakuan paling baik. Sedangkan pengaruh terhadap parameter jumlah tunas tanaman anggrek bulan ditunjukkan oleh perlakuan penambahan BAP dengan konsentrasi 1,50 mg/L.
EFEKTIVITAS STREPTOMYCIN DAN AUKSIN TERHADAP KECAMBAH GELOMBANG CINTA (Anthurium plowmanii) PADA KEMUNCULAN VARIEGATA Siti Frida Agustina Jaelani Miftah; Riza Trihaditia; Angga Adriana Imansyah
Pro-STek Vol 4, No 1 (2022): June
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.36 KB) | DOI: 10.35194/prs.v4i1.2336

Abstract

Anthurium merupakan salah satu tanaman hias tropis dengan keunikan pada bentuk daunnya sehingga dijadikan penghias ruangan. Saat ini tanaman hias variegata banyak diminati para kolektor tanaman hias. Variegata terjadi secara alami maupun buatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis streptomycin dan auksin terhadap kecambah gelombang cinta (Anthurium plowmanii) pada kemunculan variegata. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai bulan Agustus 2021. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 2 faktor, yaitu streptomycin 4 level dan auksin 3 level dengan 12 kombinasi perlakuan, tiap perlakuan 3 kali ulangan. Perlakuan berupa S1A1 (streptomycin 10 ml + auksin 1 ppm), S1A2 (streptomycin 10 ml + auksin 2 ppm), S1A3 (streptomycin 10 ml + auksin 3 ppm), S2A1 (streptomycin 15 ml + auksin 1 ppm), S2A2 (streptomycin 15 ml + auksin 2 ppm), S2A3 (streptomycin 15 ml + auksin 3 ppm), S3A1 (streptomycin 20 ml + auksin 1 ppm), S3A2 (streptomycin 20 ml + auksin 2 ppm), S3A3 (streptomycin 20 ml + auksin 3 ppm), S4A1 (streptomycin 25 ml + auksin 1 ppm), S4A2 (streptomycin 25 ml + auksin 2 ppm), S4A3 (streptomycin 25 ml + auksin 3 ppm). Hasil penelitian menunjukkan pemberian dosis streptomycin dan auksin pada kecambah gelombang cinta (Anthurium plowmanii) tidak memberikan pengaruh nyata terhadap kemunculan variegata. Perlakuan S3A2 (streptomycin 20 ml + auksin 2 ppm) merupakan perlakuan terbaik, memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan panjang akar tanaman tertinggi. 
UJI KELAYAKAN MEDIA TANAM ALTERNATIF HIDROPONIK ARANG SEKAM DAN SABUT KELAPA TERHADAP TANAMAN SELADA HIJAU (Lactuca sativa) Ramli ,; Angga Adriana Imansyah; M Biki Alpha Centaury
Pro-STek Vol 3, No 2 (2021): December
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (735.089 KB) | DOI: 10.35194/prs.v3i2.1919

Abstract

Arang sekam dan sabut kelapa merupakan hasil samping dari kegiatan pertanian. Salah satu pemanfaatan arang sekam dan sabut kelapa yaitu dijadikannya sebagai media tanam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan media tanam alternatif yang berbahan dasar arang sekam dan sabut kelapa sebagai media tanam hidroponik dan pengaruh yang diberikan media tanam alternatif terhadap selada hijau (Lactuca sativa). Rancangan percobaan pada penelitian ini yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dan 5 perlakuan dengan 4 ulangan. A0 (rockwool), A1 (arang sekam dengan tepung tapioka), A2 (arang sekam dan sabut kelapa dengan tepung tapioka), A3 (arang sekam dengan tepung maizena), dan A4 (arang sekam dan sabut kelapa dengan tepung maizena). Parameter pada penelitian ini yaitu persentase perkecambahan, tinggi semaian, jumlah daun, konsistensi benturan, dan daya serap air. Hasil penelitian menunjukkan arang sekam dan sabut kelapa berpengaruh secara nyata terhadap parameter. Perlakuan A4 menjadi perlakuan terbaik untuk parameter tinggi semaian, jumlah daun semaian, tingkat konsistensi benturan dan daya serap air. Perlakuan A2 menjadi perlakuan terbaik untuk parameter persentase perkecambahan. Namun, bila dibandingkan dengan perlakuan A0, perlakuan A4 dan A2 tidak layak untuk dijadikan media tanam alternatif hidroponik.
PENGARUH BERBAGAI WARNA CAHAYA DAN Trichoderma sp. TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KRISAN (Chrysanthemum sp.) Angga Adriana Imansyah; Dede Romansah
Pro-STek Vol 1, No 1 (2019): JUNE
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.333 KB) | DOI: 10.35194/prs.v1i1.818

Abstract

Pemilihan varietas tanaman krisan yang diteliti didasarkan pada warna dasar krisan yaitu merah, putih dan kuning, Selain dari pemberian perlakuan perbedaan warna cahaya, untuk memaksimalkan pertumbuhan bunga krisan dapat di berikan perlakuan penambahan Tricoderma sp. untuk membantu percepatan pertumbuhan tanaman krisan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beberapa warna cahaya ( merah, hijau, kuning, biru, dan putih) dan Trichoderma sp terhadap tinggi dan jumlah daun bunga krisan. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan pola Rancangan Acak Lengkap, terdiri dari dua faktor yaitu perlakuan warna cahaya dan konsentrasi Trichoderma sp. Hasil dari penelitian ini menunjukkan warna cahaya sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi dan jumlah daun bunga krisan, sementara penambahan Trichoderma sp tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bunga krisan hal tersebut di lihat dari hasil Uji ANOVA dengan taraf α 5 %. Dan dari penelitian ini dapat di simpulkan bahwa perlakuan warna cahaya kuning (W2) berpengaruh terhadap parameter pengamatan tinggi tanaman sementara perlakuan warna cahaya biru (W4) berpengaruh terhadap pertumbuhan jumlah daun.
PENGARUH KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN PADI PANDAN PUTRI Angga Adriana Imansyah; Ahmad Zidni Rodhiya
Pro-STek Vol 1, No 2 (2019): DECEMBER
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.674 KB) | DOI: 10.35194/prs.v1i2.827

Abstract

Kebutuhan beras yang semakin meningkat mempengaruhi petani  untuk melakukan pembaharuan terhadap teknik budidaya yang dilakukan. Teknik budidaya yang baik mengakibatkan tanaman tumbuh dengan baik dan hasil peroduktifitas tinggi, karena teknik budidaya adalah salah satu faktor yang mempengaruhi produktifitas tanaman khususnya pada tanaman padi. Salah satu faktor dalam teknik budidaya yang mempengaruhi pertumbuhan adalah kedalaman penanaman. Penelitian ini dilaksanakan di areal penanaman padi Pandanwangi milik Fakultas Sains Terapan Unsur pada bulan Mei –Juli 2019, menggunaan Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari 6 perlakuan, 3 kelompok dan 3 sampel dalam masing-masing unit percobaan. Enam perlakuan tersebut adalah perlakuan kedalaman tanam 2 cm, 4 cm, 6 cm, 8 cm, 10 cm dan 12 cm. Hasil penelitian menunjukkan hasil yang paling tinggi pengaruhnya terhadap tinggi tanaman adalah perlakuan kedalaman 2 cm disusul oleh perlakuan kedalaman 4 cm dan untuk perlakuan kedalaman terhadap panjang akar adalah perlakuan kedalaman 2 cm dengan rata-rata panjang akar 4, 6 cm.
PENGUJIAN PENAMBAHAN GULA (SUKROSA) DAN LIMBAH AMPAS TAHU SEBAGAI MEDIA PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM (Pleurotus Ostreatus) Angga Adriana Imansyah; Melissa Syamsiah; Moh Rizal
Pro-STek Vol 3, No 1 (2021): June
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (573.623 KB) | DOI: 10.35194/prs.v3i1.1440

Abstract

Jamur tiram (Pleurotus 0streatus) termasuk dalam golongan jamur yang dapat dikonsumsi dengan manfaat dan kandungan nutrisi yang tinggi. Banyaknya permintaan pasar yang terus meningkat menyebabkan perlunya pemenuhan kebutuhan pasar melalui upaya peningkatan teknik budidaya jamur, salah satunya melalui penambahan nutrisi berupa limbah ampas tahu dan gula terhadap media tumbuh jamur tiram. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan limbah ampas tahu dan gula terhadap kecepatan pertumbuhan misellium, waktu muncul pinhead dan berat basah jamur tiram. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari – April 2020 di Kampung Garogol Desa Cibulakan Kec Cugenang Kab Cianjur. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dua faktor dan dengan tiga kali ulangan. Faktor A1 : limbah ampas tahu dengan tiga taraf perlakuan (A1 : 300 gr, A2 : 400 gr, A3 500 gr), Faktor B : Penambahan gula dengan tiga taraf perlakuan (B1 : 30 gr, B2 : 40 gr, B3 : 50 gr). Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya pengaruh pemberian gula terhadap kecepatan pertumbuhan misellium, perlakuan terbaik ada pada B1 (Gula 30 gr). Adanya pengaruh pemberian gula terhadap waktu munculnya pinhead dengan perlakuan terbaik ada pada A2B3 (Limbah Ampas Tahu 400 gr dan Gula 30). Adanya pengaruh kombinasi terhadap berat basah jamur tiram, perlakuan terbaik ada pada A3B1 (Limbah Ampas Tahu 500 gr dan Gula 30), A3B2(Limbah Ampas Tahu 300 gr dan Gula 40) dan A3B3(Limbah Ampas Tahu 500 gr dan Gula 50). 
UJI EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA MUDA DAN EKSTRAK KECAMBAH JAGUNG TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) Angga Adriana Imansyah; Melissa Syamsiah; Livia Putri Sumirat
Pro-STek Vol 2, No 2 (2020): December
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.863 KB) | DOI: 10.35194/prs.v2i2.1168

Abstract

Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan jenis jamur pangan dari kelompok Basidiomycota. Saat ini produksi jamur tiram (Pleurotus ostreatus) perlu ditingkatkan karena permintaan pasar yang meningkat. Salah satu cara untuk meningkatkan produksi jamur tiram putih yaitu dengan pemberian zat pengatur tumbuh diantaranya menggunakan ekstrak kecambah jagung dan air kelapa muda. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas pemberian kedua ZPT alami tersebut terhadap pertumbuhan miselium, berat basah, jumlah rumpun, jumlah tudung dan tinggi buah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Febuari sampai bulan April 2020. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan dua faktor perlakuan. Faktor I adalah air kelapa muda (K) dengan tiga taraf yaitu K1: air kelapa muda (200ml), K2: air kelapa muda (300ml), K3: air kelapa muda (400ml). Faktor II adalah ekstrak kecambah jagung (E) yang terdiri dari tiga taraf perlakuan: E1 ekstrak kecambah jagung (200ml), E2 ekstrak kecambah jagung (300ml), E3 ekstrak kecambah jagung (400ml). Parameter yang diamati adalah pertumbuhan miselium, berat basah, jumlah rumpun, jumlah tudung buah dan tinggi buah. Hasil penelitian menunjukan efektivitas pemberian air kelapa muda dengan dosis 400ml berkode K3 menunjukan pengaruh yang nyata terhadap jumlah tudung buah, sedangkan pemberian ekstrak kecambah jagung dengan tiga dosis yang berbeda tidak menunjukan pengaruh yang nyata terhadap kelima parameter yang diteliti. Interaksi yang terbaik adalah kombinasi antara E3K3 (ekstrak kecambah jagung 400ml dan air kelapa muda 400ml) terhadap pertumbuhan miselium.
PENGUJIAN KONSENTRASI GIBERELLIN DAN LAMA PENYINARAN (FOTOPERIODE) TERHADAP PERKECAMBAHAN BENIH SEMANGKA (Citrullus lanatus) Angga Adriana Imansyah; Widya Sari; Maqbul Qobus Nazhir
Pro-STek Vol 3, No 2 (2021): December
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.783 KB) | DOI: 10.35194/prs.v3i2.1922

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan tanaman hortikultura. Salah satu tanaman hortikultura yang buahnya memiliki nilai jual relatif tinggi adalah semangka. Kendala yang dihadapi dalam budidaya semangka adalah dormansi benih semangka. Terdapat beberapa cara memecah dormansi benih semangka diantaranya penggunaan zat pengatur tumbuh giberelin (GA3) dan lama penyinaran (fotoperiode). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi giberelin dan lama penyinaran (fotoperiode) terhadap benih berkecambah, bernih berkecambah normal, tinggi bibit semangka. Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana, 1-30 Juni 2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial, faktor pertama yaitu dengan beberapa konsentrasi giberelin, faktor kedua yaitu lama penyinaran (fotoperiode). Parameter yang diteliti yaitu, jumlah benih berkecambah (viabilitas), jumlah benih berkecambah normal(vigor), dan tinggi bibit. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi giberelin 15 ppm berpengaruh nyata terhadap viabilitas, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap vigor, giberelin 25 ppm berpengaruh nyata terhadap tinggi bibit semangka. Pengaruh lama penyinaran (fotoperiode) 24 jam berpengaruh nyata terhadap viabilitas tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap vigor dan tinggi tanaman. Kedua perlakuan tersebut tidak terdapat interaksi terhadap viablitas, vigor, dan tinggi tanaman.