Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERBANDINGAN FIKSASI MENGGUNAKAN NBF 10% DAN MADU TERHADAP KEUTUHAN KOMPONEN JARINGAN HATI DENGAN PEWARNAAN HE Sita Jumatin Arapahni; Dani Mahmud; Agus Gusnandjar; Adang Durachim
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 11 No 2 (2019): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.829 KB) | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v11i2.748

Abstract

ABSTRAK Formaldehida bersifat karsinogen dalam bentuk 10% Neutral Buffered Formaline (NBF) adalah larutan yang paling banyak digunakan pada proses fiksasi untuk diagnosis Patologi. Madu memiliki sifat antioksidan, antimikroba, antiautolitik dan dapat mengeraskan jaringan .Madu mudah didapatkan dan tanpa toksisitas telah dieksplorasi sebagai alternatif untuk formalin. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan fiksasi rutin dengan menggunakan NBF 10% dan madu terhadap keutuhan komponen jaringan hati dengan pewarnaan HE. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen Static Group Comparison. Data primer diperoleh dari tahap skoring dan dianalisis menggunakan uji statistik Non Parametrik Kruskal Wallis, hasilnya terdapat perbedaan fiksasi rutin yang dinilai dari keutuhan komponen jaringan hati antar berbagai kelompok (p < 0.05) . Kemudian data dianalisis menggunakan uji Mann-Whitney, menunjukkan pada kelompok perlakuan madu 15% tidak ada perbedaan fiksasi rutin yang dinilai dari keutuhan komponen jaringan hati dengan nilai signifikansi 0.065 (p>0.05). Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa terdapat perbedaan fiksasi rutin antara NBF 10% dan madu. Dan kelompok madu konsentrasi 15% dapat digunakan sebagai alternatif larutan fiksasi.