This Author published in this journals
All Journal AGROSCIENCE
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR–FAKTOR YANG MENDORONG KEPUTUSAN PETANI MELAKUKAN PERALIHAN USAHATANI PADI PANDANWANGI KE VARIETAS LAIN Studi Kasus : Desa Tegallega dan Bunikasih, Kecamatan Warungkondang Septiani Nur ‘Ultsani; Ramli Ramli; M. Yahya Ahmad
AGROSCIENCE (AGSCI) Vol 8, No 1 (2018): June
Publisher : Fakultas Sains Terapan, Universitas Suryakancana Cianjur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.169 KB) | DOI: 10.35194/agsci.v8i1.359

Abstract

Padi Pandanwangi merupakan varietas lokal Kabupaten Cianjur. Namun melihat kondisi lingkungan sosial petani, luas penanaman padi Pandanwangi semakin berkurang, khususnya di Kecamatan Warungkondang. Hal ini terjadi karena sebagian petani melakukan peralihan usahatani padi Pandanwangi ke varietas Mekongga, Ciherang, IR64 dan lainnya. Faktor-faktor yang mendorong keputusan petani melakukan peralihan usahatani padi Pandanwangi ke varietas lain dibagi kedalam tiga dimensi diantaranya: (a) dimensi   ekonomi;(b) dimensi teknis produksi; (c) dimensi sosial budaya. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor pendorong keputusan petani melakukan peralihan usahatani padi Pandanwangi ke varietas lain dan mengetahui minat petani untuk beralih kembali melakukan usahatani padi Pandanwangi. Penelitian ini termasuk kedalam penelitian terapan. Jumlah responden dalam penelitian ini melibatkan 53 orang petani. Teknik pengumpulan data  dengan menggunakan kuesioner. Data dianalisis menggunakan Analisis Faktor Konfirmatori dengan pendekatan Principal Component. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mendorong keputusan petani melakukan peralihan usahatani padi Pandanwangi ke varietas lain dari ketiga dimensi diantaranya: (a) dimensi ekonomi: pendapatan (λ=0,728), pemasaran (λ=0,818)  dan beban  tanggungan  keluarga (λ=0,724);  (b) dimensi teknis produksi: proses pasca panen (λ=0,756), tingkat resiko (λ=0,768), waktu budidaya (λ=0,882), jumlah tenaga kerja (λ=0,713), produktivitas (λ=0,823), dan luas lahan (λ=0,723); (c) dimensi sosial budaya: interaksi sosial (λ=0,832), pengaruh keluarga (λ=0,848), dan sikap mental petani (λ=0,804). Berdasarkan hasil penelitian, responden menyatakan tidak berminat dan ragu untuk beralih kembali menanam padi Pandanwangi.