Perubahan fisik pada remaja salah satunya berupa kematangan pada sistem reproduksi yang memengaruhi perilaku seksual remaja. Hal ini perlu mendapat perhatian karena berisiko terhadap terjadinya masalah kesehatan seksual dan reproduksi. Kondisi tersebut memerlukan pendidikan seks untuk remaja agar remaja dapat terbuka dalam mendapatkan informasi yang benar. Orang tua sebagai orang terdekat harus dioptimalkan menjadi sumber informasi bagi remaja. Hal ini dapat diwujudkan dengan menjalin komunikasi yang baik antara orang tua dan remaja agar dapat mengantisipasi berbagai masalah yang diakibatkan oleh perilaku seksual berisiko pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai persiapan orang tua dalam berkomunikasi dengan remaja mengenai perilaku seksual berisiko. Penelitian ini merupakan studi kualitatif dengan pendekatan naratif. Pengumpulan data dilakukan melalui indepht interview kepada para pakar psikologi remaja dan pakar komunikasi serta terdapat triangulasi data terhadap pemangku kebijakan dalam hal kesehatan reproduksi remaja. Analisis data dengan cara manual melalui transkripsi, reduksi, pengkodean, pengkategorisasian sehingga membentuk tema dan disimpulkan. Hasil penelitian didapatkan delapan aspek yang harus disiapkan orang tua dalam berkomunikasi dengan remaja tentang perilaku seksual berisiko yaitu: pengetahuan mengenai berbagai komponen yang berhubungan dengan perilaku seksual berisiko , kepercayaan diri dalam berkomunikasi, kedekatan orang tua dan remaja, mengenal karakteristik remaja, mengenal berbagai sumber informasi, menerapkan fitrah based education dalam pola asuh anak, penerapan nilai-nilai agama dan menguasai metode komunikasi dengan remaja. Aspek kepercayaan diri berhubungan dengan pengetahuan orang tua dan metode komunikasi dengan remaja berhubungan dengan tujuh aspek lain dalam persiapan berkomunikasi dengan remaja tentang perilaku seksual berisiko.