Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

REFLECTIVE LEARNING IN CHILDBIRTH CARE TO IMPROVE SELF-CONFIDENCE OF MIDWIFERY STUDENTS Lola Noviani Fadilah; Farid Husin; Juntika Nurihsan; Tria Giri Ramdani
Jurnal Pendidikan Kedokteran Indonesia: The Indonesian Journal of Medical Education Vol 9, No 3 (2020): November
Publisher : Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jpki.37925

Abstract

Background: Childbirth care is the core competency of a midwife which is found in midwifery education. Midwifery students must be equipped with the competencies. Self-confidence is an internal factor affecting the professional knowledge and competence of midwives. Low self-confidence shows in the practice of childbirth care thus the condition can be an indicator of the performance of a less-competent midwife in the future. Practice learning methods that support increased confidence should direct students to self-study based on experience so that it can solve the problem. Knowing the advantage of this method, it is valuable if reflective learning is implemented to improve self-confidence. The study aimed to analyse the influence of reflective learning on childbirth care practice for the improvement of student confidence.Methods: This research employed a quasi-experimental control group design, involving all midwifery students of semester IV at midwifery department that divided into treatment and control groups. The treatment is the implementation of reflective learning in laboratory and clinical practice. The confidence score was obtained by using questionnaires before and after treatment. Analysis of the characteristic data and pre-test with normal distribution using an unpaired T test. While the post-test  and percent increased score were not distributed normally, therefore Mann-Whitney U was tested.Results: It was revealed that there was no difference in the characteristics of respondents and pre-tests (p > 0.05). There were significant differences in post-test and percent increase (P < 0.05). Conclusion: Reflective learning can improve students’ confidence in childbirth care. Keywords: reflective learning, confidence, childbirth care. 
PERAN MODEL KOMUNIKASI ORANG TUA DAN REMAJA (MOSI-RAJA) TERHADAP SIKAP TENTANG PERILAKU SEKSUAL BERISIKO Neneng Widaningsih; Lola Noviani Fadilah
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 13 No 1 (2021): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (676.353 KB) | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v13i1.1911

Abstract

Masa remaja adalah masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Remaja perlu mendapatkan pembinaan dan pendidikan sebagai asset pembangunan bangsa yang akan dibentuk  menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Tantangan besar bagi remaja di era modern ini adalah berkembangnya media sosial, gadget yang memberikan pengaruh besar terhadap pergaulan remaja termasuk perilaku beresiko beresiko. Perilaku berisiko pada remaja didapatkan dari pergaulan tidak sehat dan informasi yang tidak akurat. Keterbukaan komunikasi orang tua dan remaja akan menjadi pondasi yang kuat besar bagi sikap terhadap perilaku seksual beresiko. MOSI-RAJA adalah Model Komunikasi Orang Tua dan Remaja merupakan sebuah model yag disusun berdasarkan penelitian kualitatif tentang perilaku seksual beresiko pda remaja. Penyusunan MOSI-RAJA disusun berdasarkan informasi dari pakar psikologi remaja, pakar bahasa dan pemangku program remaja di Dinas Kesehatan yang perlu di uji. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh MOSI-RAJA terhadap sikap orang tua tentang perilaku seksual beresiko pada remaja. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan metode pretest-posttes control group design. Responden adalah orang tua remaja yang memenuhi kriteria inklusi yang dibagi dalam kelompok perlakuan dan kelompok kontrol masisng-masing 21 orang. Analisis data dengan uji t tidak berpasangan, uji t berpasangan, Mann Whitney U dan Wilcoxon. Usia responden pada kelompok perlakuan dan kontrol sebagian besar pada kelompok usia 40-49 tahun. Pendidikan pada kelompok perlakuan 61,9% SMA dan pada kelompok kontrol 42,9% perguruan tinggi, hampir semua responden pada kedua kelompok tidak bekerja (90,5%). Terdapat perbedaan sikap (p<0,05) antara kelompok perlakuan dan kontrol. Mosi Raja berpengaruh terhadap peningkatan sikap orang tua terhadap perilaku seksual berisiko.  
PERSIAPAN ORANG TUA DALAM BERKOMUNIKASI TENTANG PERILAKU SEKSUAL BERISIKO PADA REMAJA: SEBUAH KAJIAN KUALITATIF Lola Noviani Fadilah; Neneng Widaningsih
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 13 No 2 (2021): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (599.86 KB) | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v13i2.1951

Abstract

Perubahan fisik pada remaja salah satunya berupa kematangan pada sistem reproduksi yang memengaruhi perilaku seksual remaja. Hal ini perlu mendapat perhatian karena berisiko terhadap terjadinya masalah kesehatan seksual dan reproduksi. Kondisi tersebut memerlukan pendidikan seks untuk remaja agar remaja dapat terbuka dalam mendapatkan informasi yang benar. Orang tua sebagai orang terdekat harus dioptimalkan menjadi sumber informasi bagi remaja. Hal ini dapat diwujudkan dengan menjalin komunikasi yang baik antara orang tua dan remaja agar dapat mengantisipasi berbagai masalah yang diakibatkan oleh perilaku seksual berisiko pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai persiapan orang tua dalam berkomunikasi dengan remaja mengenai perilaku seksual berisiko. Penelitian ini merupakan studi kualitatif dengan pendekatan naratif. Pengumpulan data dilakukan melalui indepht interview kepada para pakar  psikologi  remaja dan pakar komunikasi serta terdapat triangulasi data terhadap pemangku kebijakan dalam hal kesehatan reproduksi remaja. Analisis data dengan cara manual melalui transkripsi, reduksi, pengkodean, pengkategorisasian sehingga membentuk tema dan disimpulkan. Hasil penelitian didapatkan delapan aspek yang harus disiapkan orang tua dalam berkomunikasi dengan remaja tentang perilaku seksual berisiko yaitu:  pengetahuan mengenai berbagai komponen yang berhubungan dengan perilaku seksual berisiko , kepercayaan diri dalam berkomunikasi, kedekatan orang tua dan remaja, mengenal karakteristik remaja, mengenal berbagai sumber informasi, menerapkan fitrah based education dalam pola asuh anak, penerapan nilai-nilai agama dan menguasai metode komunikasi dengan remaja. Aspek kepercayaan diri berhubungan dengan pengetahuan orang tua dan metode komunikasi dengan remaja berhubungan dengan tujuh aspek lain dalam persiapan berkomunikasi dengan remaja tentang perilaku seksual berisiko.
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.E DI PUSKESMAS MALANGBONG KABUPATEN GARUT Regina Putri, Natasha; Noviani Fadilah, Lola
Jurnal Kesehatan Siliwangi Vol. 4 No. 1 (2023): JURNAL KESEHATAN SILIWANGI
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34011/jks.v4i1.1515

Abstract

          Proses kehamilan, persalinan, nifas, dan kelahiran BBL merupakan siklus fisiologis yang dialami oleh seorang perempuan. Meskipun hal tersebut adalah hal yang fisiologis, tetap akan mengalami perubahan fisik maupun psikologis yang akan menimbulkan ketidaknyamanan utamanya pada ibu hamil trimester 3. Peran bidan sangatlah dibutuhkan untuk mendampingi perempuan dalam mengatasi ketidaknyamanan tersebut. Penerapan continuity of care penting dilakukan oleh bidan karena memberikan dampak positif bagi perempuan dan memberikan outcome yang baik, sebab continuity of care dapat memudahkan bidan dalam melakukan deteksi dini komplikasi.             Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan teknik pengumpulan data primer dan sekunder yang dilakukan sejak Bulan Januari - Mei 2023 di Puskesmas Malangbong Kabupaten Garut. Asuhan diberikan sejak usia kehamilan ibu 39 Minggu hingga masa nifas KF4, serta asuhan pada neonatus hingga KN3.             Hasil penelitian didapatkan bahwa pada asuhan kehamilan didapatkan ketidaknyamanan berupa sering buang air kecil. Proses persalinan berlangsung secara normal dan ibu datang saat fase persalinan telah memasuki kala II. Tidak terdapat permasalahan selama masa nifas, produksi ASI sangat banyak. Dilakukan perawatan payudara, senam nifas dan konseling KB. Asuhan pada BBL berjalan lancar, tidak terdapat masalah apapun pada bayi. Bayi telah mendapatkan imunisasi HB0. Imunisasi BCG serta polio 1 akan diberikan saat usianya genap satu bulan. Dilakukan pijat bayi saat KN 3.             Asuhan yang dilakukan telah sesuai dengan manajemen kebidanan. Diharapkan bidan dapat melakukan penerapan continuity of care secara komprehensif sesuai kebutuhan pasien dan sesuai kewenangan profesi bidan yang telah ditetapkan.
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. L DI WILAYAH PUSKESMAS MALANGBONG KABUPATEN GARUT Nurhalimah, Nur; Lola Noviani Fadilah, Lola
Jurnal Kesehatan Siliwangi Vol. 4 No. 1 (2023): JURNAL KESEHATAN SILIWANGI
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Klien yang menerima perawatan yang komprehensif dan berkelanjutan disebut sebagai menerima asuhan kebidanan komprehensif. Asuhan kebidanan komprehensif bertujuan untuk mencegah terjadinya masalah pada kehamilan, persalinan, nifas, dan perawatan bayi serta memberikan kontribusi dalam upaya menurunkan atau menghilangkan angka kesakitan pada ibu. Laporan Tugas Akhir ini bertujuan untuk meningkatkan standar pelayanan kesehatan ibu dan anak dengan menerapkan asuhan kebidanan komprehensif yang berfokus pada kebutuhan klien. Metode studi kasus dengan menggunakan metodologi pengumpulan data primer dan sekunder digunakan dalam laporan tugas akhir ini. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Garut pada bulan Januari hingga Maret 2023 dan melibatkan seorang ibu hamil G1P0A0 dengan usia kehamilan 38 minggu hingga masa nifas dan perawatan bayi. Masalah-masalah ini diatasi dengan konseling dan demonstrasi perawatan payudara. Terdapat luka tingkat dua, tetapi proses persalinan berjalan lancar. Teori dan praktiknya tidak sesuai, karena luka tersebut dijahit tanpa menggunakan lidokain. Perawatan pascapersalinan berjalan seperti biasa. Pada hari ketujuh, bayi baru lahir mengalami kekurangan asupan susu formula, yang dapat diatasi dengan konseling. Berdasarkan manajemen kebidanan, asuhan kehamilan, persalinan, masa nifas, dan bayi baru lahir telah diberikan dan masalah yang ada dapat diatasi. Hal ini bertujuan agar mahasiswa dapat memberikan asuhan yang lebih berkualitas sesuai dengan praktik berbasis bukti, terutama dalam hal persiapan laktasi yang harus dilakukan segera.
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. U DENGAN GRANDEMULTIPARA DI PUSKESMAS MALANGBONG KABUPATEN GARUT Ninda Sayyidatun Nissa, Ninda; Lola Noviani Fadilah, Lola
Jurnal Kesehatan Siliwangi Vol. 4 No. 3 (2024): JURNAL KESEHATAN SILIWANGI
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kondisi Grandemultipara merupakan salah satu faktor risiko pada saat kehamilan, persalinan, maupun nifas. Grandemultipara berisiko yang lebih tinggi terkait dengan berbagai kondisi dan komplikasi. Penerapan continuity of care dapat berkontribusi pada hasil yang positif dalam meningkatkan kesehatan ibu serta bayi. Ibu hamil dan deteksi dini dapat ditangani dengan asuhan kebidanan komprehensif untuk mengidentifikasi ibu hamil yang berpotensi mengalami komplikasi atau masalah kesehatan selama kehamilan. Metode penelitian yang digunakan pada studi kasus ibu hamil yang dilakukan asuhan komprehensif sampai dengan masa nifas. Studi kasus ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Malangbong Garut sejak tanggal 31 Januari 2023 hingga tanggal 19 Maret 2023. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, pemeriksaan fisik dan studi dokumentasi. Proses masa kehamilan, masa persalinan, masa nifas, bayi baru lahir dan KB diberikan asuhan dengan hasil yang normal. Hasil studi kasus pada masa kehamilan menunjukkan bahwa ibu dengan grandemultipara, serta dalam masa kehamilannya terdapat ketidaknyamanan berupa sering buang air kecil yang dapat diatasi dengan penerapan mengurangi minum pada malam hari, serta adanya sakit punggung yang dapat diatasi dengan olahraga ringan atau peregangan otot. Pada masa persalinan dan BBL didapatkan dengan hasil yang normal serta bayi telah mendapatkan imunisasi sesuai standar tanda adanya komplikasi. Proses masa nifas berlangsung dengan normal sesuai dengan asuhan yang diberikan, serta ibu telah menggunakan KB IUD pasca persalinan. Penerapan asuhan komprehensif pada ibu hamil dianjurkan untuk memastikan kesehatan pada ibu dan bayi, serta untuk mencegah terjadinya risiko komplikasi yang mungkin timbul. Deteksi dini dapat diberikan untuk mencegah terjadinya risiko pada ibu hamil.  
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. S DI PUSKESMAS MALANGBONG KABUPATEN GARUT Ayu Yuningsih, Ayu; Lola Noviani Fadilah, Lola
Jurnal Kesehatan Siliwangi Vol. 4 No. 3 (2024): JURNAL KESEHATAN SILIWANGI
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Asuhan kebidanan komprehensif merupakan suatu asuhan yang diberikan secara berkala sejak kehamilan, bersalin, nifas menyusui dan bayi baru lahir sebagai bentuk penerapan bidan dalam memberikan pelayanan. Tujuan: Tujuan dari penyusunan Laporan Tugas Akhir ini yaitu memberikan asuhan kebidanan secara berkesinambungan pada Ny. S sejak hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir. Metode: Laporan Tugas Akhir ini menggunakan metode studi kasus yang dilakukan sejak Febuari hingga Maret 2023 di wilayah kerja Puskesmas Malangbong. Subyek dari asuhan ini adalah Ny. S usia 25 tahun primigravida dengan usia kehamilan 39 minggu hingga masa nifas dan bayi baru lahir. Hasil: Klien mengalami ketidaknyamanan nyeri pinggang saat kehamilan, dianjurkan untuk menerapkan body mekanik. Pada asuhan persalinan kala I berlangsung normal, kala II memanjang selama 4 jam, kala III normal dan kala IV dengan masalah persalinan terdapat laserasi derajat dua. Asuhan nifas klien mengalami RUPP pada hari ke 3 postpartum dan dilakukan asuhan dengan penerapan bladder training hingga klien dapat berkemih spontan. Pada asuhan bayi baru lahir terdapat masalah caput succedaneum yang sudah hilang pada hari ke 3 usia neonatus dan pemberian susu formula, namun setelah diberikan konseling dan motivasi pemberian susu formula berhasil diberhentikan. Kesimpulan: Asuhan komprehensif diterapkan secara berkesinambungan sesuai kebutuhan klien dan masalah sudah teratasi. Saran yang diberikan yaitu asuhan komprehensif dapat terus diterapkan dalam pelayanan kebidanan.
DUKUNGAN KELUARGA MENINGKATKAN SIKAP REMAJA DALAM MENGHADAPI MENARCHE Hapsari, Puspa; Fadilah, Lola Noviani; Resmana, Rika; Cahyaningsih, Henny
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 17 No 1 (2025): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v17i1.2528

Abstract

As a sign of puberty, menarche is still viewed negatively by adolescents. In addition, menarche occurs at an earlier age which results in a lack of readiness and increases negative attitudes. This negative attitude in facing menarche has an impact on anxiety. The family, as an adolescent's closest environment, needs to provide support to make adolescents have a positive attitude towards menarche. The study aimed to determine the relationship between family support and the adolescent’s attitude facing menarche at Cikancung Elementary School. This research was inferential research with cross-sectional research design. Sampling was carried out using Stratified Random Sampling and sample of 80 adolescents was obtained. The sample in this study were adolescent girls aged 10-13 years in Cikancung Regional Elementary School who had not yet reached menarche. Family support was measured using a valid and reliable questionnaire derived from Friedman's theory and menarche attitudes were measured using the standard AMAQ questionnaire. Data analysis used the Chi-square test. The research results showed that the majority (60%) of respondents received high family support for menarche and the majority (61%) of respondents had a positive attitude towards menarche. There was a relationship between family support and adolescent attitudes towards menarche in Cikancung Elementary School with p-value=0.000 and OR 9.54 or adolescents who received low family support were 9.54 times more likely to have a negative attitude towards menarche. Adolescents positive attitude in facing menarche is related to high family support, therefore families are expected to provide high support regarding menarche to adolescents.
POTENSI KANDUNGAN ANTIOKSIDAN JAHE UNTUK MENGATASI STRES OKSIDATIF PADA IBU HAMIL DENGAN PREEKLAMSIA DAN INTRAUTERINE GROWTH RESTRICTION (IUGR): SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW Salsabila, Alya; Amelia, Yulan; Sofiyanti, Santi; Widiawati, Ida; Fadilah, Lola Noviani; Ferina, Ferina; Widaningsih, Neneng
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Vol. 32 No. 4 (2022): MEDIA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34011/jmp2k.v32i4.2008

Abstract

Oxidative stress known as the key characteristics of Intrauterine Growth Restriction (IUGR) and preeclampsia, this condition occur due to the accumulation of ROS and an imbalance of the ROS and the endogene antioxidant at the early stage of pregnancy. Many studies showed that Ginger contains antioxidants which potentials to reduce the oxidative stress state. The aim of this systematic review was to explore the potential antioxidant content of ginger to reduce oxidative stress in pregnant women with preeclampsia and IUGR. 19 articles was obtained through the Google Scholar, PubMed, and Science Direct search engines using pregnancy, stress oxidative, IUGR, Preeclampsia and ginger as the keywords and five articles was chosen which were suitable with the inclusion and exclusion criteria. The articles was analyzed using PICO. The results of the analysis show that the five articles have a level of evidence II B with experimental methods and can answer problems. Analysis of the five articles found that ginger contains antioxidants, especially gingerols and flavonoids which have the potential to overcome oxidative stress in pregnant women with preeclampsia and IUGR. The analysis of the seven articles indicates that ginger contains antioxidants, particularly gingerol and flavonoids, which have the potential to address oxidative stress in pregnant women with preeclampsia and IUGR (intrauterine growth restriction). Ginger could be a solution to address or prevent preeclampsia and IUGR, which are characterized by oxidative stress.
EVIDENCE BASED CASE REPORT (EBCR) : PENGARUH COUNTER PRESSURE MASSAGE PADA PENURUNAN NYERI PERSALINAN FASE AKTIF Hapsari, Puspa; Noviani Fadilah, Lola; Widiawati, Ida
Jurnal Kesehatan Siliwangi Vol. 5 No. 2 (2024): JURNAL KESEHATAN SILIWANGI
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Labor pain is a physiological thing that happens to mothers during the labor process. During labor, the head in the pelvic cavity will shrink due to pressure on the dorsal nerve which causes pain to the mother during labor. Pain during childbirth is one of the factors that causes mothers to feel that giving birth is a painful. Differences in pain responses are also influenced by past experiences, anxiety and emotional tension. Through experience, a person develops various mechanisms to deal with pain. Emotional tension due to anxiety and fear of the birthing process can aggravate the perception of pain, and vice versa, pain induces fear which causes anxiety and can end in panic. Purpose : This Evidence Based Case Report is to prescribe differences in pain intensity during the first active phase of labor before and after application of counterpressure massage. Method : A search for articles regarding the effect of counterpressure massage was carried out on the Scholar e-database and the Garuda Portal. Result : The intensity of pain before being given Counterpressure massage obtained a value of 8 (very sever) while after being given Counterpressure massage obtained a value of 5 (moderate pain). Conclusion : counterpressure massage is effective in reducing labor pain.