Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Sosialisasi Penanganan Air Limbah Rumah Tangga Di Karawang Ali Khumaidi; Tuntun Rahayu; Lydia Darmiyanti
Jurnal SOLMA Vol. 8 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.372 KB) | DOI: 10.29405/solma.v8i2.3165

Abstract

Dampak pencemaran air limbah rumah tangga dapat menyebabkan terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen, terjadinya ledakan populasi ganggang dan tumbuhan air, pendangkalan dasar perairan, punahnya biota air, banjir serta menjalarnya wabah penyakit. Adapun penyakit yang ditularkan melaui air dikelompokkan 4 kategori yaitu water borne diseases, water washed diseases, water based diseases, dan water related insect vector diseases. Kondisi sosial dan pengetahuan yang cukup rendah dari masyarakat Dusun Rumambe II Desa Anggadita Karawang dapat memicu dampak pencemaran air. Salah satu usaha untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan melaksanakan sosialisasi penanganan air limbah rumah tangga dengan memberikan pengetahuan kesehatan lingkungan, air bersih, sanitasi lingkungan, dan sistem pengolahan air limbah rumah tangga. Bentuk sosialisasi tersebut berupa penyuluhan dan diskusi. Sosialiasasi tentang air limbah, air bersih, masalah dan indikator kesehatan lingkungan, contoh sanitasi lingkungan yang baik dan buruk, penyakit yang dapat ditularkan melalui air, sistem pengolahan air limbah rumah tangga, dan pencemaran lingkungan kepada masyarakat dusun Rumambe II diharapkan mampu mengubah kebiasaan yang salah sehingga mampu menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman.
Penerapan Metode Adaptive Reuse pada Bangunan Cagar Budaya Gedung Filateli Jakarta Pusat Tuntun Rahayu; Almanda Syagita Elly
Jurnal Ilmiah Arjouna: Architecture and Environment Journal of Krisnadwipayana Vol 7 No 2 (2023): Jurnal Ilmiah ARJOUNA
Publisher : Universitas Krisnadwipayana, Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61488/jia.v7i2.80

Abstract

Dewasa ini, pembangunan gedung-gedung baru di Jakarta sangatlah pesat. Termasuk beberapa bangunan yang banyak direnovasi yang umumnya terjadi pada bangunan-bangunan tua bersejarah. Untuk itu diperlukan suatu gerakan pelestarian dengan langkah revitalisasi maupun konservasi di suatu kawasan bersejarah dimana Jakarta menjadi salah satunya. Gedung Filateli Jakarta merupakan kantor pos pertama Batavia yang menjadi salah satu bangunan cagar budaya yang dialihfungsikan sebagai tempat kegiatan komersial yang bertujuan untuk memanfaatkan ruangan yang bernilai sejarah. Langkah ini dikenal dengan istilah adaptive reuse yang kemudian disandingkan dengan konsep konservasi. Tetapi tidak selamanya langkah ini mudah dilaksanakan. Maka dari itu dibuatnya penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana kesesuaian dengan perundang-undangan bangunan cagar budaya terhadap penerapan metode adaptive reuse pada Gedung Filateli ini. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, hasil penelitian yang didapat berupa penjabaran bentuk dan bagian bangunan yang dialihfungsikan, serta dampak bagi lingkungan sekitar dari adanya pengalihfungsian Gedung Filateli. Pada penelitian ini penulis mendapatkan kesimpulan bahwa penerapan metode adaptive reuse pada bangunan ini terbilang sudah berhasil, karena sebelumnya merupakan kantor pos dan sekarang sudah dialihfungsikan sebagai tempat komersial, dimana perubahan yang diterapkan berupa penambahan ruangan pada induk bangunan tanpa mengubah struktur bangunan lama.
POLA AKTIVITAS PADA RUANG TERBUKA TAMAN BAMBU CIPAYUNG JAKARTA TIMUR Tuntun Rahayu; Azahrani Fira Rahayu
Jurnal Ilmiah Arjouna: Architecture and Environment Journal of Krisnadwipayana Vol 7 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah ARJOUNA
Publisher : Universitas Krisnadwipayana, Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Taman Bambu Cipayung merupakan suatu Ruang Terbuka di daerah Jakarta Timur yang dapat dapat menjadi wadah interaksi dan juga rekreasi bagi masyarakat. Sebagai Ruang Terbuka di Jakarta Timur, Taman Bambu Cipayung banyak didatangi oleh masyarakat, sehingga muncul beragam aktivitas di dalamnya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan tujuan untuk mengidentifikasi pola aktivitas pada pemanfaatan ruang publik Taman Bambu Cipayung. Pola aktivitas Tersebut dipengaruhi oleh system setting yang ada. Metode observasi dengan jenis placed- centered mapping digunakan untuk mengetahui pola aktivitas di Taman Bambu Cipayung. Pengamatan dilakukan pada siang dan sore hari pada hari kerja dan juga hari libur. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tata lingkungan Taman Bambu Cipayung mempengaruhi pola aktivitas pada pemanfaatan ruang dan harus mengakomodasi aktivitas para pengunjungnya dengan kesimpulan terdapat berbagai jenis aktivitas yang berbeda-beda sesuai dengan bentuk dan fungsi ruangnya. aktivitas dominan diantara Area Plaza (Zona A), Area Playground (Zona B), Grass Area (Zona C) dan Area Jogging Track (Zona D) yaitu duduk, berjalan, dan berlari. Namun ditemukannya permasalahan pada penggunaan fungsi ruang aktif di area jogging track dimana seharusnya area tersebut bersifat active space, dibeberapa bagian menjadi passive space.
STUDI PENATAAN RUANG LUAR ( Studi Kasus : Jalur Pedestrian (Dago) – Kota Bandung ) Tuntun Rahayu
Jurnal Ilmiah Arjouna: Architecture and Environment Journal of Krisnadwipayana Vol 3 No 2 (2019): Jurnal Ilmiah ARJOUNA
Publisher : Universitas Krisnadwipayana, Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jalur Pedestrian di Jalan Ir H Juanda (Dago) Kota bandung, Merupakan salah satu kawasan yangberada di pusat Kota Bandung yang awalnya hanyalah pedestrian biasa yang sekarang telah menjadilandmark bagi Kota Bandung, yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti plaza, tanaman, pohon,dan serta sarana pendukung seperti tempat duduk, tempat parkir sepeda dan lain sebagainya. Seminarini bertujuan untuk meninjau jalur pedestrian di Jalan Ir H Juanda Kota Bandung sesuai dengan konsepdan teori-teori yang memnuhi nilai teknis, tata letak, keindahan serta fungsional.
STUDI ESTETIKA BANGUNAN MUSEUM WAYANG ANTARA BANGUNAN LAMA DENGAN BANGUNAN BARU (Studi kasus: Bangunan Museum Wayang- Jakarta Barat) Tuntun Rahayu
Jurnal Ilmiah Arjouna: Architecture and Environment Journal of Krisnadwipayana Vol 2 No 1 (2017): Jurnal Ilmiah ARJOUNA
Publisher : Universitas Krisnadwipayana, Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Secara etimologis, museum berasal dari kata Yunani, Μουσεῖον atau mouseion, yang sebenarnyamerujuk kepada nama kuil untuk sembilan Dewi Muses, anak-anak Dewa Zeus yang melambangkanilmu dan kesenian. Museum merupakan suatu tempat bagi masyarakat agar dapat mengenal danmempelajari sejarah,karya-karya peninggalan zaman dahulu secara publik sebagai bentuk edukasi dankonservasi.
KAJIAN FASAD & BENTUK MASJID AL-AZHAR SUMMARECON BEKASI Tuntun Rahayu
Jurnal Ilmiah Arjouna: Architecture and Environment Journal of Krisnadwipayana Vol 3 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah ARJOUNA
Publisher : Universitas Krisnadwipayana, Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masjid Al-Azhar merupakan tempat yang tidak hanya menfasilitasi umat sebagai wadah aktifitashablumminallah, namun juga sebagai wadah untuk mensejahterakan umat dan lingkungan sekitartempat masjid itu dibangun. Pada era modern, khususnya Kota Bekasi, Masjid Al-Azhar menjadiikonik sebuah Masjid yang di dalamnya terdapat Komplek dan sekolah islam sebagai bangunanutama dan bangunan-bangunan lain yang berfungsi sebagai perwujudan ajaran Islam yang bersifatkemasyarakatan. Kota Summarecon Bekasi yang merupakan kota mayoritas kependudukanberagama Islam. Namun dengan adanya Masjid Al-Azhar masyarakat dengan nyaman beribadahdan menikmati keunikan, keindahan bangunan masjid tersebut. Untuk itu pembuatan konsep desaindilakukan melalui cara yang modern dengan tidak melupakan unsur tradisional dan spiritualitas.
STUDI PENDEKATAN ESTETIKA BANGUNAN JAKARTA ISLAMIC CENTER (STUDI KASUS MASJID RAYA JAKARTA ISLAMIC CENTER JAKARTA UTARA) Tuntun Rahayu
Jurnal Ilmiah Arjouna: Architecture and Environment Journal of Krisnadwipayana Vol 1 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah ARJOUNA
Publisher : Universitas Krisnadwipayana, Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan Masjid Jakarta Islamic Centre menganut perancangan arsitektur Ishar (1992) yangmenyebut bahwa faktor utama yang menjadi pertimbangan dalam perancangan arsitektur yaitu,fungsi,struktur, dan estetika. Fungsi bangunan adalah cara bangunan dapat melayani pemakaiannya dalamsuatu kegiatan yang mengandung proses. Srtuktur adalah susunan yang diatur mengikuti suatu caratertentu. Dalam arsitektur struktur berarti bagian pokok bangunan yang tersusun menjadi kekokohanbangunan yang menentukan. Estetika dalam arsitektur adalah nilai yang mata dan pikiran yang berupanilai bentuk dan ekspresi.
PENERAPAN KAIDAH-KAIDAH FISIKA BANGUNAN PADA BANGUNAN MASJID (Studi Kasus : MASJID ISTIQLAL Jakarta) Tuntun Rahayu
Jurnal Ilmiah Arjouna: Architecture and Environment Journal of Krisnadwipayana Vol 2 No 2 (2018): Jurnal Ilmiah ARJOUNA
Publisher : Universitas Krisnadwipayana, Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebanyakan masjid di Indonesia, apakah kecil atau besar masjid, menggunakan ventilasi alamiuntuk mengontrol kondisi termal di dalam Ruang sembahyang. Masjid biasanya mempunyai tinggilangit-langit dan bukaan besar pada tiga sisi dinding, kecuali mihrab. Kamar rencana Ruangsembahyang persegi atau semi square dan dikelilingi oleh koridor terbuka. Single biasanya terjadiselama hari Jumat waktu. Masjid Istiqlal sedang Masjid terbesar di Indonesia. Daerah dalam shalatHall adalah 75 m x 75 m, ketinggian langit-langit adalah 19m dan tinggi langit-langit kubah utamaadalah 47m. Pada tiga sisi dinding doa sana adalah balkon lantai empat dengan bukaan besar danRuang sholat dikelilingi oleh teras yang luas. Studi kenyamanan termal di dalam masjid ini dilakukanselama waktu shalat dengan mengukur suhu udara, kelembaban relatif, dan kecepatan udaramelakukan simulasi menggunakan perangkat lunak EnergyPlus. Data diukur kemudian dianalisismenggunakan kriteria termal kenyamanan FangerPMV, PierceTSENS dan KsuTSV.Dari kajian ini dapat disimpulkan bahwa selama waktu Shalat, termal kondisi di dalam adalahmasih berada dalam zona kenyamanan sedikit hangat.
PENGGUNAAN MATERIAL GRANIT PADA PENAMPILAN DINDING LUAR BANGUNAN PENUNJANG ESTETIKA Tuntun Rahayu
Jurnal Ilmiah Arjouna: Architecture and Environment Journal of Krisnadwipayana Vol 1 No 1 (2016): Jurnal Ilmiah ARJOUNA
Publisher : Universitas Krisnadwipayana, Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sejalan dengan meningkatnya kebutuhan akan pembangunan di Indonesia dan perkembanganyang cukup pesat di bidang teknologi dan industri konstruksi dewasa ini, telah menghasilkansistem dan teknologi baru di sektor bangunan gedung. Penampilan bangunan dari kulit luarsuatubangunan adalah faktor utama yang dapat memberikan kesan (image) suatu bangunan.Salah satu pemecahan untuk menunjang penampilan bangunan adalah dengan penggunaanmaterial granit, yang dapat dipakai sebagai bahan untuk lantai maupun dinding (baik dindingdalam maupun dinding luar). Awalnya granit, terdapat di bangunan gedung perhotelan, mall,pusat perbelanjaan serta gedung perkantoran eksekutif dan rumah mewah. Saat ini granit sudahmerambah ke rumah masyarakat umum. Meskipun harganya cukup mahal, namun granit tetapmenjadi pilihan saat ini. Keberadaan granit sebagai bahan bangunan untuk permukaan dindingmemberikan tampilan yang indah dan menarik. Gemerlapnya kristal dalam granit memberi kesanlebih mewah. Granit dengan berbagai warna, pola dan karakteristiknya memberikan estetikatersendiri dalam penampilan bangunan. Berbagai pertimbangan yang mendukung penggunaanbahan granit sebagai bahan penutup dinding, terutama sebagai kulit luar suatu bangunan, antaralain adalah tampilan granit lebih memberikan kesan mewah tetapi natural dengan berbagai motifdan corak, ketahanan goresan dan ketahanan noda yang cukup tinggi, mempunyai kekuatanmenahan beban dan dapat menyerap panas. Ketersediaan di alam yang terbatas menyebabkanharganya sangat mahal di pasaran, kerugian yang lain adalah pemasangannya cukup sulit,sehingga membutuhkan keahlian khusus, keseragaman pola dan tesktur yang tidak sama apabiladibutuhkan pada pemakaian dalam jumlah besar. Secara tampilan fisik, granit mempunyaikeunggulan dari aspek teknis maupun aspek estetika.