Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

THE CORELLATION BETWEEN AGE AND PARITY TO THE INCIDENCE OF PREECLAMPSIA OR ECLAMPSIA IN LABOUR Fatimah Fatimah; Nurulita Nurulita; Arniah Arniah
Proceedings of the International Conference on Applied Science and Health No. 2 (2017)
Publisher : Yayasan Aliansi Cendekiawan Indonesia Thailand (Indonesian Scholars' Alliance)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Based on Indonesian Health Demographic Survey 2007 maternal mortality rates are 228 per 100.000 live births. In East Kalimantan, maternal mortality was recorded at 90 cases, one of death caused by pre-eclampsia/eclampsia. In 2011, from 923 women in labor in Panglima Sebaya General Hospital there are 307 had pre-eclampsia/eclampsia. Pre-eclampsia or eclampsia be influenced by several risk factors such as primigravidae and ages. Aims: The purpose of this study is to know the correlation of age and parity with pre-eclampsia/eclampsia on women in labor, in Panglima Sebaya, General Hospital. Methods: This study used cross sectional design. Sampling methods used purposive sampling, the number of samples is 340 cases. Data analysis using SPSS for Windows Release 16.0 programmes. Bivariate analysis used chi-square test and multivariate analysis used regress logistic test. Result: chi-square test for primigravidae has p-value(0.002) < 0,05 and Ratio Prevalence (RP) = 1.988 (95% CI 1.296 – 3.079). variabel of ages p-value(0,000) < 0.05 RP = 2.661 (95% CI 1.656 – 4.116). and for regress logistic test for variable of primigravidae the result is p-value(0,003) < 0.05 and coefficients regress 0.665, variable of ages has p-value(0.000) < 0.05 coefficients regress 0.938, and R square 0.99. Conclusion: Primigravida and age have a correlation with the incidence of preeclampsia/eclampsia 
Cost Minimalization Analysis (CMA) dan Cost Efectivness Analysis (CEA) Antibiotika Profilaksis dan Paska Bedah Sesar Terindikasi di Salah Satu Rumah Sakit Samarinda Arniah Arniah; Nurul Annisa; Laode Rijai
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 5 (2017): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.906 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v5i1.218

Abstract

Bedah sesar adalah melahirkan janin melalui pembedahan di abdomen dan uterus. Komplikasi bedah sesar dapat terjadi sekitar 30-85%, hal ini menyebabkan peningkatan penggunaan antibiotik yang bervariasi dengan biaya yang bervariasi pula sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui antibiotik profilaksis dan paska bedah dengan biaya yang lebih minimal serta mengetahui antibiotik profilaksis dengan efektivitas yang lebih baik pada kasus bedah sesar. Penelitian ini merupakan studi observasional dengan pengumpulan data secara retrospektif dengan teknik populasi sampling pada pasien bedah sesar terindikasi di salah satu rumah sakit di Samarinda periode Juni 2015-Juni 2016. Data dianalisis menggunakan metode evaluasi ekonomi Cost Minimalization Analysis (CMA) dan Cost Effectivness Analysis (CEA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa antibiotika profikasis yang paling banyak digunakan adalah seftriakson (166 kali) dan seftazidim (36 kali). Antibiotika paska bedah yang paling banyak digunakan adalah sefadroksil (117 kali) dan siprofloksasin (66 kali). Hasil analisis menunjukkan bahwa total biaya perawatan pasien dengan antibiotik profilaksis seftriakson adalah sebesar 9.179.784,- dan seftazidim adalah 9.105.537,- sedangkan antibiotik paska bedah sefadroksil sebesar 9.542.964,- dan siprofloksasin sebesar 8.843.990,-. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan antibiotika profilaksis seftazidim lebih efisien dibandingkan seftrikson. Sedangkan untuk antibiotika paska bedah siprofloksasin lebih efisien dibandingkan sefadroksil berdasarkan metode evaluasi ekonomi CMA. Antibiotik profilaksis pada kasus bedah sesar yang lebih efektif adalah seftazidim daripada seftiakson berdasarkan metode evaluasi ekonomi CEA.